Haiii thanks ya buat yang udah vote atau comment. Author terhuraaa :'v
Ohya..mampir ke cerita temennya author yuk, dia newbie nih wkwk @flowernice
Judul ceritanya My Boyfriend is Ghost, seru deh pokoknya xD[!!!] Typo menghantui
###
Author's POV
Edgar kembali menetralkan ekspresinya saat tamu tak di undangnya itu melangkahkah kakinya ke dalam ruangannya. Dia hanyalah seorang perempuan yang datang dari masa lalu. Setelah pergi tanpa alasan yang jelas dan tidak pernah memberi kabar, akhirnua ia berani menunjukkan sosoknya kembali. Edgar sudah lama menunggu terjadinya hal ini, karena ia sudah menduga 'orang' ini tak akan pernah benar-benar pergi.
"Seorang direktur, huh?" dia berjalan perlahan sambil melihat beberapa bingkai foto yang sengaja ditata rapi diatas rak-rak itu. Cara berbicaranya masih sama seperti dulu, sama sekali tidak berubah. Selalu berbicara dengan nada seolah-olah ia meremehkan lawan bicaranya.
Edgar terkekeh pelan sebelum menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi yang ia duduki. "Ada apa?", tanya pria itu, perasaan tak suka sangat tergambar jelas pada nada suaranya.
"Kau...akan menikah?", kakinya melangkah tenang menuju sofa empuk yang berada di seberang tembok, salah satu sisi sofa menjadi tempat nyaman untuk ia duduki. Sesaat Edgar tercengang mendengar pernyataannya, tapi sebuah seringaian langsung terukir tipis di bibirnya.
"Wah. Ternyata beritanya sudah tersebar hingga New Orleans." nada sindiran begitu jelas terdengar yang membuat 'tamu' itu mendengus.
"Semua pembisnis bodoh itu mengetahuinya!" ucapnya sedikit membenarkan kalimat Edgar. Ia berjalan cepat mendekati meja kerja pria muda itu dan menatap lekat-lekat sepasang mata cokelat tua itu. "Kau, undanglah aku" ucapnya tapi dengan nada yang terdengar misterius.
Ia berbalik dan meninggalkan pertanyaan besar untuk Edgar. Perihal tentang kedatangan tidak terduganya. Untuk jenis orang sepertinya, pasti perempuan itu memiliki sesuatu yang di inginkan. Dan saat itu Edgar akan siap untuk menghadapinya. Ini tidaklah sesulit memecahkan soal matematika namun tidak juga semudah membalikkan telapak tangan. Tentunya Edgar mengetahui siapa 'seseorang' yang bisa membantunya untuk hal seperti ini.
***
"Apa?", sekali lagi lawan bicaranya di seberang telepon bertanya dengan nada tidak percaya.
"Aku ingin bertemu denganmu", Edgar mengetukkan jari telunjuknya ke atas meja sambil menunggu respon dari seberang telepon. Beberapa detik pertama, terdengar suara hembusan napas.
"Oke, besok. Di cafetaria jam 11 siang" akhirnya ia mendapatkan jawaban. Edgar segera mengiyakan hal tersebut lalu memutuskan sambungan telepon. Yang sekarang ia perlu lakukan adalah meminta Diana mengosongkan jadwalnya untuk besok.
Edgar's POV
Aku melihat sebuah mobil berwarna putih baru saja memasuki area parkir. Dirasanya sudah pas, si pemilik mobil langsung mematikan mesin dan keluar dari kendaraannya tersebut. Seorang perempuan yang mengenakan kacamata, mini dress berwarna hitam dan high heels yang juga berwarna hitam (liat di mulmed). Kesannya sangat berbeda saat aku bertemu dengannya sebelumnya. Kali ini dia terlihat lebih feminim walaupun menurutku, terusan yang ia kenakan itu akan membuatnya terlihat seperti baru saja datang dari acara pemakaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Boss ( PAUSED )
Roman d'amour#120 ROMANCE [092616] "Pertama, kita harus beda tempat tidur. Kedua, ga boleh pegang-pegang. Ketiga, dilarang mencampuri urusan pribadi masing-masing," Pria itu menyunggingkan senyuman tipis sebelum meletakkan selembar kertas di atas meja. "Kalau be...