08 - Odd

14.5K 569 4
                                        

Hai hai!! author back nihh setelah beberapa hari ga update ╰( ̄▽ ̄)╭

Kalian pasti pada kangen sama author eakk wkwkwk Married with Boss masih ada di library kalian kan?ȏ.̮ȏ

Sebenernya author sempet lupa sama ceritanya (*'・v・) *digebukin readers.

Tapi tenang ajaa..author udh baca baca baca sampe mampus dann yapp inget lagi deh bhahaha

Udah deh, mending langsung aja yaa..
Enjoy!

Acara pernikahan Edgar dan Sasha hanya tinggal menghitung hari. Segala kepentingan yang diperlukan sudah dipersiapkan dengan matang, hanya tinggal menyebar luaskan undangan. Orang tua kedua pihak sudah bekerja sama dalam persiapan untuk acara pernikahan kedua putra dan putri mereka. Walaupun tidak memiliki foto prewedding, pernikahan ini tetap akan diadakan dengan mewah dan besar - besaran. Karena akan banyak tamu yang akan menghadirinya.

Dan selama itu, Arie menyuruh Edgar dan Sasha untuk sering-sering bersama agar dapat terlihat lebih serasi, seperti kebayakan pasangan muda yang ingin menikah. Seperti saat ini, Sasha memutuskan untuk berkunjung ke gedung perusahaan milik Edgar. Profesinya sebagai seorang model dan seniman harus cuti karena paksaan mamanya.

Baru saja ia memasuki lobi, hawa sejuk pendingin ruangan di dampingi aroma vanilla langsung menyambutnya seakan sebagai tanda selamat datang. Perempuan ini berjalan anggun menghampiri seorang wanita yang sedang duduk di balik meja resepsionis.

"Permisi," ucapnya pada perempuan itu disertai senyuman manis.

"Ya, ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita itu dengan nada formal.

"Apakah Edgar Dwayne, ada?"

"Ya, pak Direktur sedang ada di ruangannya", sahutnya dengan tatapan memindai.

"Oh oke, thanks" tanpa basa-basi lagi, Sasha langsung berjalan masuk ke dalam lift yang membuat wanita itu terbengong. Ini memang pertama kalinya ia ke perusahaan Edgar, tapi yang pasti sang pemimpin perusahaan pasti bersemayam di lantai teratas. Dan langsung saja Sasha menekan tombol bertuliskan angka 20 yang menjadi lantai teratas di bangunan ini.

***

Pintu lift terbuka mengiringi bunyi 'ting' yang biasa terdengar ketika sudah mencapai lantai tujuan. Sekitar 15 karyawan dan karyawati yang mendiami lantai itu memusatkan pandangan mereka pada sosok perempuan yang dengan tenangnya keluar dari dalam lift.

Tak ada satu pun yang mengeluarkan suara seakan-akan sosok itu menghipnotis mereka semua.

"Halo," sapa Sasha dengan senyum manis dan lambaian tangannya.

Kedua kakinya melangkah lurus mengikuti lorong yang hanya memiliki satu arah. Dan terlihat lah pintu ganda berwarna putih gading dengan ukuran yang cukup besar. Ingin dia mendorng pintu itu dan menemui sang penghuni, namun belum saja ia menyentuh gagang pintu, sebuah tangan menjegatnya yang membuat Sasha tersentak.

"Maaf, ada yang bisa saya bantu?," tanya si pemilik tangan dengan nada formal namun terdengar sinis.

Sasha hanya tersenyum kecil dan berusaha menghiraukan nada wanita di hadapannya ini, walaupun sebenarnya ia sangat ingin mengacak-acak wajahnya.

"Saya tidak perlu bantuan," sahut Sasha dengan polosnya.

"Maaf, mbak. Ini ruangan direktur, silakan kembali atau saya akan panggil satpam".

Married with Boss ( PAUSED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang