(Terinspirasi dari anime Jepang Ao Haru Ride dengan beberapa perubahan)
Cast :
Kim Myungsoo / L Kim
Park Jiyeon
Son Naeun
Jeong Eunji
Choi Minho
Kim Sunggyu / Kim Saem
Lee Sungyeol, Lee Sungjong, Oh Sehun, Bae Suzy, Krystal, Luna etc
Genre : Romance, Friendship, School life, Family, Comedy, etc.
Author : Rin Hyomi
......
WARNING TIPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
Happy Reading!!!
.......
"Pasti ada beberapa momen dalam hidupmu yang tak bisa kau lupakan"
.
Story Beginning
.
Setelah makan siang, masing-masing peserta pelatihan diberikan kertas yang berisi pengenalan, petunjuk dan jadwal yang harus diikuti dalam program darmawisata. Sedangkan masing-masing perwakilan kelas diberikan kertas berisi pertanyaan apa manfaat diadakannya event sekolah tersebut dan jawaban dari pertanyaan itu akan dibacakan pada saat pembukaan sebentar malam.
.
Tim kelas 2-2 memilih mendiskusikannya dibawah pohon rindang yang terletak tidak jauh dari tempat camping mereka.
"ayolah berikan pendapat kalian!" Jiyeon menanyakan sekali lagi bagaimana pendapat anggota timnya tentang manfaat event sekolah diadakan, ia sudah menanyakannya sejak tadi tapi terlihat Naeun dan Minho masih sibuk berpikir, Eunji sibuk membaca novel sedang Myungsoo sibuk memainkan iphonenya.
"Eunji?"
"aku tidak memiliki pendapat"
"Naeun?"
"...."
"Minho?"
"jadi besok orientasinya dimulai yah?"
"itu bukan jawabannya Minho!"
"Kim-ssi?"
"....."
Mereka ini benar-benar, kesal Jiyeon dalam hati.
"ayolah kita harus menjawabnya! Ada kemungkinan kita disuruh membacanya dengan keras!"
"tulis saja apapun" sahut Myungsoo kemudian, ia masih sibuk dengan iphonenya.
.
Pembukaan sudah berjalan selama 15 menit, tiba saatnya kepala sekolah menanyakan pendapat masing-masing kelas terhadap event tersebut. Kepala sekolah memilih kelas secara acak dan sudah ada 3 perwakilan kelas yang mempresentasikan pendapat mereka.
"sekarang kelas mana lagi yang akan aku pilih ya? Baiklah kelas 2-2"
Jiyeon terkejut bukan main, bagaimana ini batinnya. Keringat sudah mulai bercucuran dikeningnya.
"aaa....anuuuu" jawabnya gugup. "Jiyeon-ah kau sudah menulisnya kan? Cukup kau baca saja" ucap Naeun. Myungsoo yang melihat ekspresi gugup Jiyeon lalu mengambil kertas yang ada didepannya. Dahi Myungsoo berkerut.
"ada apa? Cepatlah baca!"
Myungsoo berdiri dari duduknya. "baiklah. Tujuan diadakannya event sekolah adalah membuat suatu target yang hanya bisa dicapai secara berkelompok, rasa saling memiliki dalam kelompok pun berkembang ...."
Jiyeon menoleh kearah Myungsoo tidak percaya, hebat! Dia bisa dengan mudah mempresentasikan sesuatu yang bahkan belum dia lihat, batinnya.
"hmm, bagus. Baiklah selanjutnya ..."
"tunggu sebentar. Aku tidak begitu mengerti presentasi tadi" ucap Kim saem. "menyebalkan sekali dia itu ..." dengus Myungsoo. "kenapa bekerja kelompok begitu penting?" lanjut Kim saem.
"hmm, itu karena ada sesuatu yang hanya bisa diraih secara bersama-sama" Myungsoo kembali melihat kertas yang ada ditangannya berusaha mencari jawaban lalu menoleh kearah Jiyeon yang duduk disampingnya.
"suatu hari nanti ... suatu hari nanti saat diingat kembali, orang-orang yang bersamamu akan mengingatnya sebagai ingatan membahagiakan, sama halnya dengan kehangatan kebersamaan itu".
"itu bagus sekali" ucap Kim saem senang. "baiklah, kau boleh duduk" pinta kepala sekolah kemudian.
Myungsoo memangku pipinya dengan tangan kanan lalu menoleh kearah Jiyeon yang masih menatapnya dengan tatapan terpesona mungkin?. "kenapa kau begitu terkejut? Padahal kau sendiri yang menulisnya" ujar Myungsoo.
"padahal aku hanya menulis kenangan yang indah dikertas itu" gumam Jiyeon.
.
.
Malam sudah larut, kebanyakan peserta pelatihan sudah terlelap. Seorang yeoja nampak terduduk lesu di gazebo yang ada dihalaman penginapan, ia duduk seorang diri. Yeoja itu meletakkan kepalanya diatas meja dengan posisi pipi kirinya menyentuh meja sedang matanya mengarah pada bulan purnama diatas sana.
"Jiyeon-ah apa kau sudah menulis surat permintaan maaf?" Myungsoo menghampiri gadis itu, yang masih tetap dengan posisinya. "jadi kau belum menulis apapun ya? Tulis saja apapun yang kau bisa" Myungsoo menggeser kursi dihadapan Jiyeon untuk didudukinya.
"kau benar-benar hebat Kim-ssi" ucap Jiyeon membuka suara, masih tetap dengan posisinya.
"hhmm? Apanya?"
"kau mengungkapkannya begitu mudah, padahal aku berjuang keras mengungkapkannya ... ini jadi seperti melemparkan sesuatu yang menjadi boomerang bagiku. Ku harap aku bisa sepertimu. Kenapa aku tidak bisa? Menyedihkan sekali" curhatnya.
"itu bukanlah sesuatu yang mudah bagiku, aku ini belum jadi apa-apa. Mungkin terlihat biasa-biasa saja karena aku memang tidak peduli. Tapi karena hal itu membuatmu tertekan, itu adalah bukti kalau kau ingin melakukan sesuatu, Jiyeon-ah".
Jiyeon menolehkan kepalanya kearah Myungsoo. "jadi ..." ucapan Myungsoo seketika terhenti, ia sedikit terkejut dengan posisi mereka sekarang, saling beradu pandangan dalam keheningan malam dan mereka hanya berdua, apalagi wajah Jiyeon yang bersemu merah dengan sinar rembulan yang menerpa wajahnya, sungguh membuat Myungsoo merasakan perasaan yang aneh. Buru-buru ia mengalihkan pandangannya kearah yang berlawanan, berusaha menghindar.
"ja ... jadi ... kurasa kau memiliki banyak hal yang patut dipuji daripada diriku"
"jadi kau merasa tidak patut dipuji?"
"setidaknya aku tidak memiliki masalah untuk melakukan sesuatu setengah-setengah".
.
Jiyeon pov
Kepala Myungsoo yang membelakangiku, membuat aku bisa melihat tengkuk lehernya yang tidak asing lagi. Tapi yang dia katakan barusan terasa seperti asing.
"aku tidak masalah dengan diriku sekarang" lanjut Myungsoo, aku serasa ingin menangis mendengarnya. Kenapa terasa begitu asing bagiku? Tanpa sadar tanganku mulai menyentuh helai rambut belakangnya, aku ingin tahu apa saja yang telah terjadi pada Myungsoo selama 3 tahun ini. Aku sungguh ingin mengetahui apa yang membuat Myungsoo jadi seperti ini?
Aku kembali mengulangi hal yang dulu pernah kulakukan kepadanya sewaktu SMP, mengendus aroma Myungsoo, sangat aku sukai. Aromanya masuk kedalam rongga hidungku, mampu membuatku merasa tenang, aku memejamkan mataku menghayati tiap detik yang aku lalui bersamanya.
"apa yang kau lakukan?"
"bu ... bukan apa-apa"
Myungsoo meraih tanganku dan menggenggamnya, kami lalu memperbaiki posisi duduk kami. Ia masih menatapku.
"dengar, apa kau menyukaiku?"
Jiyeon pov end
.
"apa kau menyukaiku, Park Jiyeon?" Tanya Myungsoo untuk kedua kalinya, ia menatap Jiyeon dalam. Jiyeon yang gugup mengalihkan pandangannya.
Aku yang ingin lebih tahu banyak tentang masa lalu Myungsoo, apakah itu yang namanya cinta? Batin Jiyeon. Tapi aku tidak tahu apa aku menyukai Myungsoo yang sekarang atau tidak.
"kau ... kau bisa mengatakannya semudah itu? Kau terlalu percaya diri Kim-ssi" Jiyeon berusaha menutupi rasa gugupnya dan melepaskan tangannya dari genggaman Myungsoo.
"bodoh! Itu karena kau sendiri yang mulai menyentuh rambutku! Aku tidak merasa kau memiliki perasaan seperti itu. Aku merasa mungkin aku memberikan kesan yang salah padamu, jadi aku hanya ingin memastikannya saja" jelas Myungsoo.
"aku juga sama! Aku tidak benar-benar menyukai Kim-ssi yang sekarang. Hanya saja aku sangat mengenal Kim-ssi yang dulu, jadi aku bingung saja kenapa kau jadi seperti sekarang. Aku rasa diriku yang dulu tidak bisa menerimanya".
"asal kau tahu, kau juga berubah Park Jiyeon! Jadi berhentilah mencari-cari diriku yang dulu. Itu benar-benar menjengkelkan. Dan kau berpura-pura sudah move-on, padahal sebenarnya kau masih saja mengeluhkan masa lalu. Benar-benar tidak berguna" ujar Myungsoo sebelum meninggalkan Jiyeon.
Apa-apaan itu? Sudah aku duga, sudah aku duga Kim-ssi yang sekarang sama sekali tidak aku sukai!!! Kesal Jiyeon dalam hati
.
Keesokan hari, pagi-pagi sekali para peserta pelatihan membersihkan lingkungan camping. Tim kelas 2-2 bertugas membersihkan halaman belakang penginapan. Jiyeon yang masih kesal dengan Myungsoo nampak membuang muka tiap kali tatapan mata mereka bertemu.
"ada apa? Kalian bertengkar yah?" Tanya Minho bingung melihat tingkah keduanya.
"tidak!" bantah Jiyeon.
Naeun yang sedang memungut sampah juga ikut heran melihatnya "bertengkar? Kalian ini sudah seperti sepasang kekasih saja!" canda Naeun.
"siapa juga yang mau sama orang itu?"
"tidak bisa ditebak kalian ini kekasih atau bukan" ucap Minho lagi, "benarkan, Naeun-ah?" ia tersenyum kearah Naeun tapi yang disenyumi malah beranjak berdiri lalu meninggalkan mereka bertiga.
"aku akan membersihkan yang disana!" ucap Naeun.
"dia itu kenapa?" Tanya Minho pada Jiyeon
"dia itu jengkel padamu, Minho!" jawab Jiyeon mengambil kantong sampah lalu meninggalkan Minho dan Myungsoo.
.
Naeun pov
Choi Minho, manusia itu kenapa tidak peka juga! Kue muffin milikku yang dia ambil, benar-benar tidak bisa dimaafkan!
Uh?
Aku seperti mendengar sesuatu, aku sedang berada di sekitar gedung aula saat ini. aku mendengar seorang lelaki sepertinya sedang berbicara dengan seseorang. Saat aku berjalan menuju sumber suara aku melihat Kim saem sedang mengelap kaca jendela dan Eunji berdiri tepat disampingnya, ia tertunduk sambil meremas lap yang ada ditangannya. Buru-buru aku bersembunyi disisi lain gedung aula.
Naeun pov end
"Jeong Eunji sebaiknya kau bersih-bersih dengan yang lainnya".
"disana sudah banyak yang membantu, aku akan membantumu" itu memang benar Eunji melihat Kim saem hanya seorang diri membersihkan kaca jendela gedung aula dan ia ingin membantunya.
Sunggyu menghentikan kegiatannya lalu menoleh kearah Eunji. "Eunji-ah, kau harus membantu yang lainnya. Sebelum kau berkata kau bisa melakukan semuanya sendirian, berusahalah untuk melakukan sesuatu diposisimu sekarang" ucap Sunggyu sejenak lalu melanjutkan mengelap kaca kembali.
"aku sudah melakukannya" Eunji perlahan meraih lengan baju Sunggyu, Sunggyu yang menyadarinya langsung menoleh kearah Eunji.
"Jeong Eunji, aku adalah gurumu. Karena kau adalah muridku, aku tidak bisa berbuat sejauh itu. Kita tidak bisa dekat seperti dulu lagi, bukankah sudah berkali-kali aku katakan?" tegas Sunggyu.
Eunji hanya mengangguk sebentar lalu dengan langkah gontai meninggalkan Sunggyu sendiri, dibelakangnya Sunggyu menghela nafas dengan ekspresi yang sulit diartikan.
.
Tidak berapa lama Eunji berjalan, ia seperti merasa ada seseorang yang melihatnya. Ia menoleh dan sungguh kaget mendapati Naeun yang sedang bersandar didinding tidak jauh dari tempatnya berbicara dengan Kim saem.
Tubuhnya menegang sebentar lalu kembali berjalan melewati Naeun yang terlihat berusaha menjelaskan bahwa ia tidak sengaja melihat kejadian tadi, tapi nihil Eunji sedang tidak ingin bicara saat ini.
.
Skip ---
Jiyeon pov
Aku menumpuk kantong sampah di tempat pembuangan sampah, dengan kekuatan superku. Sepertinya aku sedang meluapkan kekesalanku pada sampah itu karena sikap Myungsoo yang sekarang sangat menyebalkan!!!
.
Tapi kenapa dia bisa membuatku marah seperti ini? aku kembali teringat ucapannya semalam "tak berguna sekali!". Huft ... benar, dia memang benar. Tapi aku berusaha seperti ini untuk mengubahnya. Kalau begitu aku hanya perlu berusaha lebih keras lagi!
"Yosh! Aku harus merubah Kim-ssi!" ucapku semangat sambil mengepalkan tangan meyakinkan diriku.
.
aku berlari mencari Myungsoo disekitar tempat camping, beberapa menit mencari akhirnya aku melihatnya dari kejauhan. Perlahan aku berjalan menghampirinya tapi sepertinya Myungsoo sedang berbicara dengan seseorang, semakin mendekat aku bisa melihat seorang siswa yeoja dengan ekspresi malu-malu berbicara dengan Myungsoo, yak! Bukankah yeoja itu Bae Suzy? Siswa dengan nilai tertinggi ujian masuk sekolah dulu, kalau tidak salah dia juga salah satu siswa kelas akselerasi.
Heol, sedang apa mereka? Apa yeoja itu ingin menyatakan cinta? Yak!!! Aku yakin itu pernyataan cinta, lihatlah sekarang Myungsoo bahkan tersenyum. Apa-apaan itu? Baru semalam dia mengataiku tidak berguna tapi sekarang dia sendiri senyum-senyum menghadapi pernyataan cinta yeoja lain!!!
Aku meremas sesuatu dihadapanku dengan kesal, sungguh Myungsoo sekarang sangat menyebalkan!!!
Jiyeon pov end
"Gwenchana?" masih dengan posisi menunduk, Jiyeon mendengar suara lelaki dihadapannya. Matanya membulat, ada dimana dia sekarang? Pikirnya.
Ia lalu mendongakkan kepalanya dan mendapati dua orang lelaki dengan tinggi badan yang cukup fantastis bagi Jiyeon, mereka berdua memandangi Jiyeon dengan ekspresi bingung. Ternyata sedari tadi Jiyeon bersembunyi dibalik kedua lelaki itu, dilihat dari perawakannya sepertinya mereka adalah senior.
"oh, jeo-jeosonghamnida .... Sunbaenim" Jiyeon mundur beberapa langkah karena jaraknya dengan kedua lelaki itu sangat dekat tadi, Jiyeon bahkan sempat meremas lengan baju keduanya sebelum menyadari kekonyolan yang dia buat.
"kau murid kelas dua kan? Wah, kau cantik juga yah?" ujar lelaki satunya. Lelaki itu bernama Suho dan lelaki yang bertanya pertama tadi bernama Kris. Suho yang memang terkenal playboy disekolah sepertinya tertarik dengan Jiyeon.
"apa kau ingin menyatakan cinta padaku?" Tanya Suho mulai mendekati Jiyeon, Kris yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya. Selang beberapa menit ia mulai khawatir, baiklah sepertinya ia harus menghentikannya sekarang setelah menyadari ekspresi Jiyeon yang mulai ketakutan
"mianhe dia pacarku, Suho sunbae"
.
"mau sampai kapan kau memegang tanganku Kim-ssi?"
"sedikit lagi, tahan saja dulu" ucap Myungsoo berusaha mengontrol emosinya saat ini, ia tidak suka melihat Jiyeon didekati oleh Suho tadi.
"aku sih tidak masalah, tapi kalau ada yang melihat kita, kau mungkin bisa repot nanti ... karena jika pacarmu ... atau seseorang melihat ini dia mungkin akan salah paham atau semacamnya"
"tidak masalah, aku tidak sedang berpacaran dengan siapapun" jawab Myungsoo dingin.
"oh, begitu ... baguslah kalau begitu".
.
Begitu ya? Entahlah kenapa aku merasa lega mendengarnya. Bahkan setiap kata yang Myungsoo ucapkan bisa membuatku jengkel ataupun senang. Aku lalu memperhatikan tangan Myungsoo yang masih menggenggam tanganku erat, jika aku pikir kembali rasanya itu bukanlah pertanda bahwa aku suka pada Myungsoo yang sekarang.
Jiyeon tersenyum, mereka berdua akhirnya berjalan bergandengan tangan sampai tiba dipenginapan.
.
TBC
Next chapter
"sepertinya aku jatuh cinta pada L"
"yang benar saja! Itu tidak mungkin!"
.
"kau tidak boleh berkata seperti itu kepada Jiyeon, aku sendiri bahkan tidak pernah melakukan hal seperti itu pada wanita"
"sebenarnya untuk siapa kau bersikap gentle seperti itu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/69099379-288-k967447.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFORGETTABLE MEMORY [FINISHED]
Novela Juvenil(Terinspirasi dari Anime Jepang 'Ao Haru Ride' dengan beberapa perubahan) Di dalam hidupmu, pasti ada beberapa momen yang tidak bisa kau lupakan.