Chapter 14 : I'm Not Pervert

352 47 6
                                    

(Terinspirasi dari anime Jepang Ao Haru Ride dengan beberapa perubahan)
Cast :
Kim Myungsoo / L Kim, Park Jiyeon, Son Naeun, Jeong Eunji, Choi Minho, Park Chanyeol (new), Do Kyungsoo (new), Kim Sunggyu / Kim Saem. Etc
Genre : Romance, Friendship, School life, Family, Comedy, etc.
Author : Rin Hyomi
.......
Malam itu untuk pertama kalinya Jiyeon melihat sisi Myungsoo yang lemah, Myungsoo yang memeluknya tiba-tiba sempat membuatnya tertegun beberapa saat. Beberapa lama kemudian ia ingin melepas pelukan Myungsoo tapi namja itu malah semakin mempererat pelukannya dipinggang ramping Jiyeon, sambil sesenggukan ia berkata pada Jiyeon bahwa ia belum mau melepaskannya. Akhirnya Jiyeon mengerti mungkin Myungsoo tidak ingin ia melihat dirinya menangis. Ia mengerti semua namja tidak ingin terlihat lemah dihadapan yeoja.
.
"sebelum menemuimu, aku ke rumahmu dulu tadi dan ada Kim saem disana. Dia mungkin sedang menyiapkan makan malam dan menunggumu. Kim saem ... dia berpikir kau mungkin membencinya karena dia tidak ada untukmu saat kau membutuhkannya"
"mwo? Mau bagaimana lagi, kami hidup terpisah dan tidak ada yang bisa dilakukan"
"iya, akan lebih baik kalau dia dengar itu langsung darimu, Kim-ssi"
Myungsoo terdiam dikamarnya, saat masuk rumah tadi ia mendapati hyungnya sedang memasak didapur dan seperti biasa hyungnya juga menyambut kedatangannya dengan hangat, tidak lupa ia menanyakan apa Myungsoo sudah makan tapi Myungsoo hanya berdehem dan langsung menaiki tangga. Samar-samar ia bisa mendengar seseorang baru saja datang.
"ah, Sunggyu-ah. Kau ada disini lagi hah?"
"iya, selamat datang appa"
Ternyata orang itu adalah appanya, faktanya Myungsoo memang tinggal bersama appanya tapi intensitas ia dan appanya bisa bertemu bisa dihitung dengan jari, karena selain appanya yang sibuk, ia juga tidak ingin bertemu dengan appanya. Bukan, ia tidak membenci appanya ia hanya tidak tahu apa yang harus ia bicarakan jika mereka berdua bertemu. Namun malam ini terasa begitu berbeda, entah mengapa ia ingin berkumpul bersama appa dan hyungnya. Hal yang baru terlintas dipikirannya semenjak eommanya meninggal dunia.
.
"ekhem, aku kelaparan. Sepertinya aku harus makan juga"
Sunggyu tidak percaya, ia mendapati Myungsoo didapur saat ia sedang memasak. Hal yang sangat mustahil bagi Myungsoo untuk dilakukannya, apalagi anak itu juga ingin makan malam bersamanya? Sungguh ini adalah suatu keajaiban.
"o-oh, baiklah kalau begitu, kau yang siapkan nasinya dan alat makannya" ucap Sunggyu sedikit gugup, dan kembali mengaduk sup kimchi yang sebentar lagi siap dihidangkan.
Myungsoo mengangguk paham lalu segera mempersiapkan piring, mangkok, sumpit dan sendok diatas meja dan menatanya dengan rapi. Tuan Kim yang melihat itu terdiam dipintu dapur, pasalnya ini pertama kalinya ia melihat anak bungsunya itu ikut mempersiapkan makan malam, yang biasanya hanya dilakukan oleh Sunggyu.
"selamat datang" ucap Myungsoo pada appanya lalu kembali sibuk menata alat makan dimeja
"o-oh iya ..." tuan Kim tersenyum, ia menghampiri Myungsoo lalu mengusap kepala anaknya dengan penuh kasih sayang. Sunggyu terharu melihatnya.
Semua hidangan telah siap diatas meja, tuan Kim dan Myungsoo sudah bersiap menyantapnya tetapi tangan mereka berhenti saat mendengar suara sesenggukan dari Sunggyu.
"hiks, aku sudah menunggu lama hari ini tiba. Aku mengira akan menyambutnya dengan senyuman tapi ternyata aku malah menangis" Sunggyu cepat-cepat menghapus air mata bahagianya.
Myungsoo menunduk dalam, "saat eomma meninggal, aku tidak yakin bisa kembali kesini dan bisa makan malam bersama lagi, itulah yang aku pikirkan. Aku tidak tahu apakah aku bisa menjalani hidup tanpa eomma sampai sekarang ..."
"eomma kalian ... dia orang yang optimis" ucap tuan Kim tenang lalu mencicipi sop kimchi buatan Sunggyu, "makan malam hari ini sangat enak".
Myungsoo paham, appanya benar eommanya adalah orang yang optimis, seharusnya ia bisa seperti eommanya.
"tentang nama belakangku ... aku berpikir untuk mengubahnya kembali. Ini bukan berarti aku menentang nama Myungsoo ..."
"mengubah nama belakang saat SMA itu akan rumit" ucap Sunggyu
"hmm, begitu yah. Aku mengerti. Kau perlu memikirkannya baik-baik. Meski namamu berbeda, itu tidak mengubah fakta bahwa kita keluarga" ucap tuan Kim.
"gumawo appa"
.
Keesokan hari
Jiyeon pov
Sepertinya Myungsoo belum datang, kemarin ada ketegangan aneh antara kami dan akhirnya aku bersikap seperti itu. Memikirkannya sekarang, aku benar-benar melakukan sesuatu yang memalukan. Meskipun itu hanya persahabatan. Seperti apa nanti wajahku saat melihat Myungsoo?
"L-ah!"
Apa? Dia sudah datang, aku jadi penasaran bagaimana ekspresinya setelah kejadian kemarin.
"hei, annyeong" ucapnya terlihat kikuk lalu segera duduk dibangkunya.
"o-oh, annyeong" balasku, aku tertunduk malu dengan pipi merah yang aku sembunyikan. Sepertinya dia juga malu, sudah jelas itu masalahnya. Aku mencari kesibukan yang lain seperti merapikan poniku dan sesekali mencuri pandang kearahnya dan ternyata dia juga menoleh kearahku, tubuhku menegang dan dia seketika berbalik dan membenamkan wajahnya dimeja.
Hahah, dia terlihat lucu. Aku sangat senang bisa melihat sisi lain dari Myungsoo.
.
Author pov
"L-ah, kau kemarin kabur seperti itu benar-benar ..." Minho menghampiri Myungsoo dengan wajah kesalnya,
"iya itu benar, itu memang salahku" ucap Myungsoo datar.
"kau tahu sudah terlambat untuk bilang begitu" dengus Minho lagi
"kalau begitu, hari ini apa kalian kosong?" tanya Myungsoo
"Mwoo??? Kau bilang apa tadi?" pekik Minho dan Jiyeon bersamaan, Eunji dan Naeun yang baru masuk kelas pun terkejut mendengar ucapan Myungsoo.
"aku akan coba lakukan apapun yang ku bisa, kalau kalian masih mau membantuku" jelas Myungsoo.
.
Skip ---
Para siswa terlihat berkumpul mengerubuni pengumuman hasil ujian akhir semester yang tertempel dimading. Minho membulatkan matanya seakan tidak percaya apa yang ia lihat dipapan pengumuman saat ini.
"ige mwoya???" ucap Minho
"aku hanya ingin menunjukkan betapa seriusnya aku kepada kalian, tapi ... aku merasa tidak enak sekarang" ucap Myungsoo, ia ternyata mendapatkan nilai yang lebih baik dari pada Minho, Jiyeon, dan Naeun. Myungsoo masuk peringkat dua sedang Eunji diperingkat pertama dikelas 2-2.
"kau orang yang menyebalkan, kau tahu itu kan?" ucap Minho pada Myungsoo
"sudahlah setidaknya nama kita semua ada didaftar pengumuman yang lulus" ucap Jiyeon
"baiklah, terserah kalian" ucap Minho, walau ia masih tidak percaya Myungsoo bisa mengalahkannya.
.
"wah aku jadi sedikit gugup" ucap siswa jangkung yang berdiri tidak jauh dari Jiyeon, bersama dengan teman sekelasnya kelas 2-1, ia mencari namanya dipengumuman siswa yang lulus ujian akhir semester.
"Chanyeol-ah, namamu ada disana" ucap siswa yang bernametag Kyungsoo sambil menunjuk peringkat satu pada siswa jangkung bernama Park Chanyeol itu.
"wah ... syukurlah" ucap Chanyeol senang.
Jiyeon terdiam mematung ditempatnya, namja itu ... dia yang diperpustakaan. Ia kembali teringat peristiwa yang sangat memalukan itu.
Merasa ada yang memperhatikannya, Chanyeol pun menoleh dan mendapati yeoja yang sudah menodainya dulu sedang berdiri tidak jauh darinya, secepat kilat ia memalingkan wajahnya dari Jiyeon lalu bergegas pergi, "ah, sungguh memalukan" gumamnya.
"yak!! Chanyeol-ah! Tunggu aku" teriak Kyungsoo

UNFORGETTABLE MEMORY [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang