2. oops

1.3K 69 2
                                    

***
Aku masih membayangkan wajah gadis tadi, dia sempurna. Bulu matanya yang lentik, matanya yang coklat, mulutnya yang mungil, ditambah lagi dia berhijab. Ah, aku tak bisa berhenti memikirkannya.

"Harris, makan malamnya sudah siap, ayo turun!" Mom membuyarkan lamunanku. Ah! Aku tak tahu namanya. Aku harus tahu! Akan kucari tahu besok.

"Iya, aku turun"

***

"Jadi, itu tetangga baru kita?" Tanya dad ku memecahkan keheningan makan malam kami.

"Ya, itu tetangga baru kita, tadi Harris membawakan kue pai untuk mereka" jawab mom ku.

"Itu benar" jawabku.

"Bagaimana mereka?" Tanya dad ku lagi.

"Aku tak bertemu keluarganya, tapi aku bertemu seorang perempuan yang cantik dan manis. Dan aku me--" oops aku kelepasan. Oh aku yakin sekarang wajahku sudah berwarna seperti tomat matang.

"Dan kau apa nak?"dad ku meledek. Ugh, menyebalkan sekarang aku jadi tidak tenang.

"Oh, rupanya ada yang jatuh cinta" ledek adikku Yusha. Aku hanya melanjutkan makan sambil menahan malu.

Ya allah, keluargaku sekarang malah memojokkan ku. Ugh, aku benar-benar malu, hanya dengan wajahnya saja sudah membuatku mabuk kepayang. Ada apa denganku?

Setelah makan malam, aku memilih untuk pergi ke kamar, mengerjakan tugas yang belum selesai.

"Kak ayo main" ajak Abdurrahman.

"Kurasa tidak untuk hari ini, tugasku menumpuk"

"Tugasmu menumpuk atau ingin memikirkan gadis didepan rumah kita ? Hmm?" Ia cekikikan.

"Itu sama sekali tak lucu bung" jawabku sambil melempar bantal sofa ke arahnya.

"Hey, slow down man" oh, dia benar-benar adik yang menyebalkan.

Aku memutar bola mataku dan berlari menuju kamarku dan menguncinya.

Aku menuju meja belajarku dan mengerjakan tugasku. Baru enam nomor, pikiran ku kembali lagi ke gadis tadi. Oh aku tergila-gila dibuatnya. Siapa namanya? Pertanyaan itu selalu menghantui pikiranku. Aku sudah tak bisa fokus,  jadi aku memilih untuk tidur.

---

"Kakak bangun sholat shubuh!"
Aku mendengar Maya membangunkanku.

"Hoaaaam, iya aku bangun" jawabku malas.

"Cepat!"

"Iya cantik"

***

"Apa kalian yakin tidak ingin ikut berlari?" Aku berteriak dari teras rumah.

"Tidak kak!"

"Baik" aku meninggalkan rumahku. Menghirup udara segar di London, aku sangat suka udara segarnya.

"Hmm, aku akan ajak Ali dan Ahmad"

"Assalamualaikum, Ali ayo kita berolah raga!" Teriakku.

"Waalaikumsalam, Harris Ali nya sedang tidak enak badan, maaf ya, semalam ia flu" jawab ibunya yang baru keluar.

"Um, ok, semoga lekas sembuh untuknya ya aunt, aku pamit assalamualaikum"

"Iya, waalaikumsalam"

"Ahmad, ayo kiya lari pagi" aku menuju rumah Ahmad.

"Ahmad sedang menunggu neneknya dirumah sakit, tadi pagi dia berangkat, ia akan pulang nanti sore." Jawab ibunya.

"Oh terimakasih aunt, aku pergi dulu assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Oh bagus, kedua sahabatku tak ikut jogging terpaksa aku jogging sendiri.

---

"Ahhhh, segarnya kerongkonganku" aku meneguk air mineral yang kubeli, tiba-tiba

Brukkk
Brukkk

"Aww, kalau jalan lihat-lihat!" Aku menggerutu.

"Maaf," ia menyodorkan tangannya berusaha membangunkanku.

Namun, saat aku mendongak keatas aku baru sadar kalau--

Tbc

Dorrrrr ... hai apa kabar kalian semua ? Baik ? Alhamdulillah ...

[SUDAH DIREVISI]

Harris J - London Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang