17. My Zing

473 32 3
                                    

[Alya POV]

7.30 pm

"Kak , pakai dress yang ini ya" Safaa memberikanku sebuah kotak berisi dress pink polos , high heels dan bando .

"Eum , tapi aku sudah berdandan"

"Ayolaah" Bujuknya .

"Ok ok" Aku mengusirnya keluar dari kamarku . Setelah siap , aku keluar dan menarik tangannya . Ia sudah siap dengan pakaiannya sendiri .

***

"Ih , jalan-jalan kok gelap seperti ini sih ! Lebih baik tadi kita nonton ! Disini tidak bisa hunting !" Ocehku . Untuk apa sih Safaa mengajakku jalan-jalan kalau pemandangannya hitam pekat begini ?!

"Sssh . Ih kakak berisik banget sih ! Aku karungin nih" ancamnya .

"Aku mau pulang !" Teriakku . Aku menarik tanganku yang digenggamnya dan berusaha mencari jalan pulang . Aku merogoh tasku untuk mengambil Iphone . Aku butuh senter ! Tapi aku tak menemukan tasku ! Astaga , aku tadi menitip tas pada Safaa . Bagus ! Aku pun berjalan dengan sedikit takut .

Gelap sekali . Ide-mu untuk pulang sendirian sangatlah buruk Al .
Bodoh bodoh bodoh !!!

Dan kau pergi dengan tanpa jaket , padahal cuaca malam hari itu dingin . Ugh ! Stupid Alya .

Safaa , kau dimanaaa ?? Batinku .

Rasa takut ku sekarang menjalar ke saraf-saraf ku .
Bagaimana jika ada orang jahat disini , itu bukan hal tidak mungkin karena disini sangat gelap .

Yang lebih buruk adalah ...

AKU MENGGUNAKAN HIGH HEELS . Dan kakiku mulai pegal-pegal .

Saf , kuhargai ajakanmu untuk mengajakku jalan-jalan sore , tapi tidak ketempat gelap seperti ini !!! Huh . Sudah terlanjur mau diapakan lagi ?

Tanganku terus mencari-cari tangan Safaa .

"Saf ! Kamu dimana ?!" Teriakku .

"Disini kak !" Balasnya .

"Dimana ?! Aku takut !!" Aku merasakan air mataku mulai tumpah . Dasar Cengeng !

Aku terus berjalan sampai akhirnya aku menemukan lengan seseorang . Apakah ini Safaa ? Aku kurang yakin karena lengan ini mengenakan baju panjang .

"Saf ?" Tanyaku .

"Kakak ! Darimana saja sih . Ck , makannya tidak usah sok tahu !"

"Huh ! Salah sendiri mengajakku ketempat gelap ini !" dengusku .

"Berisik ih ! Kayak knalpot bocor" lalu ia menutup mataku dengan tangannya . Ini hanya perasaan-ku saja , ataukah memang benar , aku tak tahu , tapi aku rasa ini bukan tangan Safaa , tangan ini terasa lebih besar ?

"S-saf kita mau kemana ?"

"Sst . Nanti juga lihat" bisiknya . Aku tak tahu ini Safaa atau bukan , kalau ini Safaa tingginya bahkan tak sampai ke telingaku . Sedangkan ini , ia berbisik tepat ditelingaku .

Jangan-jangan ia psikopat yang ingin memutilasi diriku dan menjual organ-organ tubuhku dengan harga mahal .

Jangan-jangan ia lelaki mabuk yang baru keluar dari club .

Jangan-jangan ia orang jahat yang ingin merampas perhiasanku .

Jangan-jangan ia ingin memperko--- . Astaga fikiranku berakar kemana-mana .

Ya allah , lindungi hambamu ya allah ...

"S-safaa , i-ini kamu kan ?" Tanyaku .

"Kita sampai" bisiknya lagi tanpa menjawab siapa dirinya .

Harris J - London Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang