[Alya POV]
7.30 pm
"Kak , pakai dress yang ini ya" Safaa memberikanku sebuah kotak berisi dress pink polos , high heels dan bando .
"Eum , tapi aku sudah berdandan"
"Ayolaah" Bujuknya .
"Ok ok" Aku mengusirnya keluar dari kamarku . Setelah siap , aku keluar dan menarik tangannya . Ia sudah siap dengan pakaiannya sendiri .
***
"Ih , jalan-jalan kok gelap seperti ini sih ! Lebih baik tadi kita nonton ! Disini tidak bisa hunting !" Ocehku . Untuk apa sih Safaa mengajakku jalan-jalan kalau pemandangannya hitam pekat begini ?!
"Sssh . Ih kakak berisik banget sih ! Aku karungin nih" ancamnya .
"Aku mau pulang !" Teriakku . Aku menarik tanganku yang digenggamnya dan berusaha mencari jalan pulang . Aku merogoh tasku untuk mengambil Iphone . Aku butuh senter ! Tapi aku tak menemukan tasku ! Astaga , aku tadi menitip tas pada Safaa . Bagus ! Aku pun berjalan dengan sedikit takut .
Gelap sekali . Ide-mu untuk pulang sendirian sangatlah buruk Al .
Bodoh bodoh bodoh !!!Dan kau pergi dengan tanpa jaket , padahal cuaca malam hari itu dingin . Ugh ! Stupid Alya .
Safaa , kau dimanaaa ?? Batinku .
Rasa takut ku sekarang menjalar ke saraf-saraf ku .
Bagaimana jika ada orang jahat disini , itu bukan hal tidak mungkin karena disini sangat gelap .Yang lebih buruk adalah ...
AKU MENGGUNAKAN HIGH HEELS . Dan kakiku mulai pegal-pegal .
Saf , kuhargai ajakanmu untuk mengajakku jalan-jalan sore , tapi tidak ketempat gelap seperti ini !!! Huh . Sudah terlanjur mau diapakan lagi ?
Tanganku terus mencari-cari tangan Safaa .
"Saf ! Kamu dimana ?!" Teriakku .
"Disini kak !" Balasnya .
"Dimana ?! Aku takut !!" Aku merasakan air mataku mulai tumpah . Dasar Cengeng !
Aku terus berjalan sampai akhirnya aku menemukan lengan seseorang . Apakah ini Safaa ? Aku kurang yakin karena lengan ini mengenakan baju panjang .
"Saf ?" Tanyaku .
"Kakak ! Darimana saja sih . Ck , makannya tidak usah sok tahu !"
"Huh ! Salah sendiri mengajakku ketempat gelap ini !" dengusku .
"Berisik ih ! Kayak knalpot bocor" lalu ia menutup mataku dengan tangannya . Ini hanya perasaan-ku saja , ataukah memang benar , aku tak tahu , tapi aku rasa ini bukan tangan Safaa , tangan ini terasa lebih besar ?
"S-saf kita mau kemana ?"
"Sst . Nanti juga lihat" bisiknya . Aku tak tahu ini Safaa atau bukan , kalau ini Safaa tingginya bahkan tak sampai ke telingaku . Sedangkan ini , ia berbisik tepat ditelingaku .
Jangan-jangan ia psikopat yang ingin memutilasi diriku dan menjual organ-organ tubuhku dengan harga mahal .
Jangan-jangan ia lelaki mabuk yang baru keluar dari club .
Jangan-jangan ia orang jahat yang ingin merampas perhiasanku .
Jangan-jangan ia ingin memperko--- . Astaga fikiranku berakar kemana-mana .
Ya allah , lindungi hambamu ya allah ...
"S-safaa , i-ini kamu kan ?" Tanyaku .
"Kita sampai" bisiknya lagi tanpa menjawab siapa dirinya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Harris J - London Love Story
Fanfictionkehadiranmu, mengubah segalanya. -Alya hanya dirimu, yang mampu membuka kunci hatiku. -Harris merajut kasih dengan segala halang rintang yang ada, akankah berhasil? hanya waktu yang dapat menjawabnya. #58 in Harris J