20. Bad Day

499 24 1
                                    

👆mulmed foto lama, edisi males ngecrop, ngok😪. Tapi bang jey sekseh uww😱😱 sixpack-mu menggoda banghh. Lah ini ngapa gini dah? Gila emang. *ABAIKAN ABAIKAN* Biarkan aku berkaryaa😗

syuda lah, happy reading all
Ums ums
Harris Xx

***

Hai, aku Daniel

Vic! Kau darimana saja

Aku Daniel

Aku Daniel

Jangan pernah aku kembali ke masa yang dulu.

Tak ingin ku melihat kebelakang.

Ku tak ingin terjebak dalam kegelapan masa lalu.

Biarlah masa lalu terlewatkan. Fikirkan sekarang dan masa depanmu, itu jauh lebih baik.

Jangan ingat dia.

"Al!" jangan dengarkan dia!

"Al, sadar Al. Al sadar" tutup telingamu Al! Jangan dengarkan dia!

"Alya!"
"Alya!"

"Aaaaa!" Aku menjerit, sesaat berikutnya aku mengernyit. Oh! Yang barusan hanya mimpi, aku mengusap dadaku pelan.

"Huh, alhamdulillah. Padahal aku baru mau menyemburmu dengan air doa kak"

Aku melotot "untungnya aku sudah bangun. Jika tidak aku akan terkena air kumurmu yang dipenuhi dengan bakteri jahat" aku bergidik membayangkan jika air kumur Safaa mengenai wajahku. Ew, itu takkan terjadi.

"Hei! Mulutku tidak penuh dengan bakteri jahat!" Ia mencibir.

"Al, kau baik saja?"

"Aku baik uncle, tapi mungkin hari ini aku tidak masuk kuli-- astaga! Ujian Mr.Walters! Jam berapa sekarang? Aku harus segera bersiap. Masa bodoh dengan sakitnya, yang penting aku ujian"

"Hei, hei tenang. Ini masih setengah tujuh pagi, kau yakin mau berangkat sekarang nona? Duduklah dulu, tenangkan fikiranmu, minum ini" Aku meneguk obat tersebut dan mendesah lega.

"Kak, aku tahu ini rumit. Tapi, cobalah untuk tenang dan tidak memikirkan ini sampai kau stress" Safaa mengusap bahuku.

"Ini tak semudah yang kau katakan Saf. Aku tahu ini akan dimulai lagi, tapi mengapa mereka harus muncul disaat aku sudah bahagia dengan orang lain? Ya! Aku tahu jika aku durhaka dengan orangtuaku, namun itu bukan salahku! Salahkan mereka yang selalu mengekang putrinya. Aku ini manusia, bukan boneka! Mereka mencintaiku dengan cara yang salah. Aku tak mengerti dengan ini semua. Aku takut jika hal yang dulu kembali terulang, meskipun aku tahu saat-saat kelam itu akan kembali lagi cepat atau lambat"

"A-aku a-ku, entahlah mungkin aku akan menceritakannya setelah kau tenang" Ia memelukku singkat lalu pergi begitu saja dengan meninggalkan tanda tanya yang besar dengan kata-katanya.

"Kenapa harus seperti ini ya allah?" Lirihku.

---

"Ini Mr. Walters, sebelumnya aku minta maaf karena hari ini aku hanya bisa mengikuti ujianmu, aku sedang sakit sehingga aku tak bisa mengikuti pelajaranmu"

"Tidak apa, cepatlah sembuh nona Veenendaal"

"Tolong Alya saja. Nama belakangku terlalu panjang" Ia tersenyum dan mengangguk singkat. Aku berbalik dan berjalan menjauhi kelas.

Aku harus segera pulang atau aku akan pingsan dijalan.

Dua koridor. Itu artinya aku masih harus melewati empat koridor lagi. Terkadang aku menyesal, karena kelasku berada dibelakang, kebanyakan lorong disini sepi karena masih jam pelajaran.  Aku terus berjalan, hingga akhirnya bertemu dengan setan-setan kecil. "Apa maumu?" Ujarku to the point.

Harris J - London Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang