Hari minggu adalah hari untuk bermalas-malasan. Aku yang tidak mempunyai kegiatan apa-apa, hanya membaca surat dari anonymous itu.
Aku ingin bertemu lagi dengan Otogi, tapi aku tidak tahu dia sekolah dimana T.T
Tok..tok..
Pintu kamarku tiba-tiba diketuk, saat aku membukanya ada Oka-san berdiri sambil tersenyum.
"Ada yang mencarimu tuh"
"Dare?"
"Dia bilang, namanya Satouru Kai"
Mataku membulat, untuk apa dia kesini? Aku buru-buru turun ke bawah, dan benar ada Kai sedang berdiri di ambang pintu, senyumannya terukir disana.
"Nande, kau tahu rumahku?"
"Tidak perlu dibahas, eh temani aku yuk?"
"Hah?"
"Sudahlah, ayo temani aku! Shuuko sedang tidak di rumah"
Benar. Selalu saja Shuuko, apakah aku tidak ada di pikirannya walaupun cuma satu detik? Bodohnya, aku mengangguk.
Kami pergi ke pusat kota Tokyo, berkeliling
"Kau tahu, apa yang Shuuko suka tidak?"
Bersamanya memang selalu terasa menyakitkan. Coba kalau ada Kousuke, aku bisa memintanya untuk 'mengalihkan'.
"Satouru" panggilku.
Kai menghentikan langkahnya dan menoleh ke arahku
"Menurutku waktu memberi hadiah, perasaanlah yang terpenting. Kalau benda itu dipenuhi perasaanmu, apapun itu pasti Shuuko bahagia"
Aku sudah menjalankan tugas sebagai tomodachi yang baik. Iya, ini semua hanya sebagai 'tomodachi yang baik'. Ya kan?
Aku mengusap mataku, menatap punggung Kai yang tengah membelakangiku. Aku menggigit bibir bawahku, apa aku bisa memilikinya?
Kami berjalan-berjalan sampai jam 6 sore, namun Kai belum membeli apapun untuk Shuuko.
"Ashihara"
Kai menahanku saat aku ingin membuka pintu pagar rumahku
"Arigatou" Dia tersenyum.
Rasanya ingin mengatakan 'aku menyukaimu' kepadanya, tapi aku sudah membuat pilihan.
Begini saja, sudah cukup.
Mungkin?
.............
Dare : Siapa
..........
Haaai, udah jauh nih :) jangan lupa vote-nya yaaa, comment juga di tunggu, cinta kalian para readerskuu ❤❤❤ *langsungpadamuntah (#・∀・) (≧∀≦)
![](https://img.wattpad.com/cover/69747687-288-k308947.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth
Любовные романыSiapa sangka, gadis sepertiku terjebak dalam cinta yang begitu rumit?