Siang harinya setelah pelajaran matematika yang membuat otak sariawan (lah..?), aku dan Shuuko memakan bento bersama-sama di belakang kelas, di sana ada dua meja lipat yang entah punya siapa
"Huuuh, dia menyebalkan sekali" Aku menusuk udang asam manis buatan ibu, membayangkan udang itu adalah Kai
"Kamu ini, sudahlah.." Shuuko menyeruput susu coklatnyaBagaimana tidak bertambah kesal? Saat pelajaran matematika berlangsung, dia terus-terusan menyentil leherku dengan kertas! =.=
"Aku ingin mengulitinya, aku ingin-"
"Heyy, sudahlah Himari. Bagaimana kalau kita menyelidiki otoko bernama Kansuke Otogi itu?" Shuuko menepuk bahuku, sambil tersenyumAku mengangguk, dan melupakan kekesalanku sejenak. Seusai makan siang, aku dan Shuuko pergi keluar kelas untuk mencari otoko bernama Kansuke Otogi itu, siapa tahu dia bersekolah disini kan? Saat sedang mengintari koridor lantai dua, di depan ruang musik, kami bertemu sekelompok gadis yang setiap anggotanya memiliki warna rambut berbeda-beda. Mungkin nama perkumpulan itu adalah, pelangi? ._.
Awalnya, aku mengira mereka hanya ingin lewat begitu saja, tapi ternyata tidak. Mereka menghampiri kami,dari dekat wajah mereka terlihat tua, padahal mereka seumuran denganku."Waaahh, kita bertemu lagi ya..Shuuko-chan?" Salah seorang dari mereka maju, rambutnya berwarna merah menyala. Eh? Dia mengenal Shuuko?
Saat melihat ke arah Shuuko, dia tidak menatap gadis rambut merah itu, dia menunduk ketakutan."Hey, aku berbicara padamu!" Gadis berambut merah itu, mendorong bahu Shuuko, dia terlihat kesal.
"Hey, jangan kasar!" Aku yang tidak suka pada gadis itu, membalas dorongannya. Gadis berambut merah itu, menatapku dari atas sampai bawah, lalu tersenyum sinis
"Sugoi ne, Shuuko-chan punya tomodachi?"Apa maksudnya dia berkata seperti itu? Apa aneh, memiliki tomodachi?
"K-kalian pergi saja, ak-aku tidak ingin m-melihat kali..an!" Ucapan Shuuko terbata-bata, dia menatap ke arah gadis itu takut-takut. Hey, gadis itu tidak berbisa kan?Wajah gadis itu langsung berubah menakutkan, dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi, siap mendaratkan satu tamparan di pipi Shuuko
Greb!
Tangan gadis berambut merah itu di tahan, tapi bukan olehku. Itu tangan Kai. Kenapa dia ada di sini?
"Jangan ganggu orang yang lebih lemah" Tatapan matanya tajam, dia terlihat berbeda. Bukan Kai yang tadi menjailiku, dia sosok yang berbeda. Sekelompok gadis pelangi itu akhirnya pergi, menyisakan kamu bertiga. Saat aku melihat Shuuko, dia menunduk,meremas rok-nya kuat-kuat, mukanya memerah.
"Shuuko?" aku menepuk pelan pundaknya, tapi dia menepisnya dan berlari begitu saja, aku ingin mengejarnya tapi tanganku ditahan oleh Kai.
"Biarkan dia menenangkan diri dulu.."
"B-baiklah" aku mengangguk " Oh ya, arigatou ya... "
Detik ini, pertama kalinya aku melihat Kai tersenyum lembut, ada sesuatu di matanya yang tidak dapat aku baca. Aku mengaguminya-----
Bento : bekal makan siang(?)
Sugoi : Hebat
Tomodachi : Teman
-----
Hola, hola, kata-kata yang udah pernah muncul, gabakal author tulis lagi ya! ^^
Ini author lagi pengen nulis, jadi lanjut deh ini cerita :v :p
Jangan lupa comment sama votenya ya, kalian sangat berharga bagiku (lebay)
Ok, author mau bilang, update-an ceritanya bakal gak tentu, jadi tunggu ya! Bye~

KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth
RomanceSiapa sangka, gadis sepertiku terjebak dalam cinta yang begitu rumit?