Di bawah Hujan

124 8 11
                                    

Kemarin aku berlari kan? Saat aku berlari, aku memikirkan banyak hal. Tidak banyak sih, hanya dua. Pertama, aku memikirkan bagaimana rasa sakit itu bisa hilang, dan mungkin aku harus melakukan suatu kesibukkan. Benar?

Masuk ke klub memanah adalah hal kedua yang aku pikirkan. Aku bisa memanah, walaupun tidak terlalu mahir.

"Senpai, ini formulirnya" aku menyodorkan secarik kertas ke Shirayuki Kenta, atau Shirayuki-senpai

"Oke" Shirayuki-senpai tersenyum sambil menerima kertas formulir itu

Aku berbalik ke dalam kelas, hari ini Shuuko belum masuk, perutnya masih luka. Aku duduk di kursiku, dan tiba-tiba Kai duduk di kursi Shuuko

"Nande?" Tanyaku sambil menatapnya

"Tidak ada" Jawab Kai

"Baiklah" aku memalingkan muka, beralih menatap lapangan bola yang tengah dipakai oleh para senior untuk bermain bola

"Kamu kenapa sih? Semenjak dari rumah sakit, kamu diam terus"

"Watashi wa daijoubuda" Aku hanya tersenyum

"Oke,oke"

。。。。

Ramalan cuaca tadi pagi mengatakan, kalau hari ini cerah. Tapi realitanya bukan seperti itu, sekarang hujan deras.
"Hahhh, aku tidak membawa payung" Keluhku

"Bareng yuk, aku membawa payung" ajak Kai sambil tersenyum

"Boleh nih?"

"Tentu saja!"

"Kai!" Tiba-tiba seseorang bertubuh tinggi-bertopi berjalan menghampiri kami. Seingat-ku dia bernama Watanabe Kousuke

"Ya! Oh, pasti kamu ingin pulang bersamaku yaa?" Kenapa ada seorang anak yang begitu percaya diri sih? -.-

Akhirnya kami pulang bertiga, sampai di perempatan, kai malah berjalan lurus. Itu kan jalan menuju rumah Shuuko?

"Satouru, rumah kamu kan ke kanan?" Tanyaku sambil menatapnya heran

"Aku mau ke rumah Tokiwa,Oka-sannya menyuruhku untuk mengunjunginya" Kai tersenyum sambil melambai ke arahku.

Dia pun berlari menjauh, tubuhnya menghilang seperti tersedot oleh sesuatu

Aku hanya diam terpaku, rasa sakit itu menjalari tubuhku lagi. Aku menghela napas panjang.

"Ashihara?" Panggil Kousuke tiba-tiba.

Astaga! Aku lupa ada kousuke di sampingku! =.=

"Rumahmu, ke arah mana?" Suaranya terdengar lagi

"Kiri"

Aku menjawab singkat dan meneruskan langkah yang sempat berhenti, saat itu aku baru menyadarinya.

Kai meninggalkanku dan membiarkan aku basah kuyup oleh hujan yang masih turun dengan derasnya. Bagus.

"Ayo, aku akan mengantarmu"

Dia memayungi-ku yang sudah terlanjur basah kuyup. Kami berjalan menuju rumahku

Aku sudah sampai di depan rumah, dan saat aku ingin berterima kasih kepadanya, kousuke menyela duluan.

"Jangan bersedih, masih banyak hal yang bisa membuatmu bahagia"

Dia tersenyum, dan berbalik. Aku menatap punggungnya, dia benar. Aku tidak boleh sedih. Aku membuka pintu, dan secarik kertas jatuh.

Kuatkan hatimu, aku juga seperti itu
-Anonymous-

Kenapa surat ini juga menghiburku? Seakan dia tahu apa yang aku alami? Aku memasukan kertas itu ke dalam saku almamater, siapa yang harus aku curigai? Otogi atau Kousuke?

....................

Sempai : panggilan untuk orang yang lebih tua klo di indonesia kayak "Kak"

Watashi wa daijoubuda : aku baik-baik saja

.......

Alohaaa! ^^ ceritanya di vote yaaa, kalau ada masukan atau kritikan silahkan tinggalkan komentar. Sampai ketemu di part selanjutnya~
btwm maafin author baru update 😭 hp author masuk ke mesin cuci 😂 maklum yaa para readersku tersayangg

The Truth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang