Hari-hari berlalu tanpa kita sadari. Dan hari ini Shuuko masuk, dia tersenyum lebar ke arahku. Dia terlihat sangat bahagia, walaupun dia harus berjalan tertatih-tatih
"Yee, akhirnya aku masuk juga"
Dia mengatakannya dengan riang.
Eh, sepertinya Shuuko terlihat berbeda, dengan Shuuko yang ada di rumah sakit waktu itu? Ya benar, rambutnya kini diurai, kacamata hitamnya berganti frame, berwarna merah. Kirei.
Aku tersenyum melihatnya, dia berceloteh banyak--aku hanya mendengarkan. Dia terlihat bahagia sekali, ada apa ya? Sepertinya ada suatu kejadian yang sangat menyenangkan.
Aku harap, itu juga menyenangkan bagiku
"Kamu terlihat bahagia, nande?"
Tanpa diduga, wajah Shuuko langsung memerah, dia pun menceritakannya.
Shuuko menyatakan perasaannya pada Kai.
Kai menerimanya
"Aku senang sekali! Demo, aku malu kalau nanti bertemu dengannya"
Aku tersenyum getir, jadi mereka pacaran? Haahh, ini masih pagi, kenapa air mataku malah memaksa keluar? Aku harus bagaimana? Tidak mungkinkan kalau aku tiba-tiba keluar meninggalkannya?
"Ohayou, Ashihara-san, Shuuko-chan"
Kai tiba-tiba muncul, bersama kousuke. Lihat Himari, kai telah memanggil tomodachi-mu dengan nama kecilnya. Mereka benar-benar pacaran
"Ohayou.." Shuuko menjawab dengan malu-malu
Sedangkan aku? Aku tidak menjawabnya, aku malah berdiri dan menarik tangan Kousuke keluar kelas. Lalu kami berlari.
Melewati koridor yang panjang
Mengabaikan bel masuk yang terdengar nyaring
Membiarkan teriakan penjaga sekolah yang memanggil kami tanpa henti.
Sepertinya, hanya aku yang lari dari sebuah kenyataan?
"Matte, ashihara! Kita sudah jauh dari sekolah"
Aku berhenti berlari.
"Arigatou"
"Untuk apa?"
Kousuke terlihat tidak mengerti dengan ucapanku. Aku menarik napas dalam-dalam
"Untung tadi kamu ada." Ujarku " kalau tidak, mungkin aku sudah menangis"
Puk!
Kousuke menepuk kepalaku pelan, ah... kousuke akan melihatku menangis.
Baka, ini masih awal-awal masuk sekolah, aku tidak ingin terlihat menyedihkan di hadapannya.
"Menangislah, terkadang menangis itu baik"
Aku menangis, dan kousuke hanya diam menatap lurus ke arahku, aku sendiri sudah menyerah untuk menyimpan ini semua sendiri. Aku tahu, aku memang mengaguminya, tapi kenapa sesakit ini?
Beberapa saat kemudian, aku sudah bisa menenangkan diri. Suara isak tangisku sudah hilang, tapi tidak dengan rasa sakitnya.
"Duduk di bawah pohon itu yuk"
Kousuke menggandengku ke sebuah pohon sakura yang rindang, kami duduk di bawah sana. Tapi tidak ada yang bicara.
"Ashihara-san "
"Ya?"
"Kamu menyukai kai ya?"
Aku menggeleng cepat. Apa-apaan itu? Menyukainya? Mustahil.
"Tidak. Aku hanya mengaguminya, tidak lebih"
"Lalu?"
"Lalu..nani?" Aku menatap Kousuke bingung
"Kamu bilang hanya mengaguminya?, lantas kenapa kamu menangis saat kamu tahu Kai pacaran? Kalau kamu mengaguminya, harusnya kamu senang, bukannya menangis. Kecuali kalau kamu menyukainya"
Aku menatap mata Kousuke. Jadi, Aku menyukai Kai? aku suka padanya? Perasaan sakit yang aku rasakan akhir-akhir ini, karena aku menyukainya?
"Cinta memang tidak sederhana. Aku saja tak tahu apa arti cinta itu" Kousuke berdiri "Kau jangan menyerah, kemarin aku bilang kan? Masih banyak hal yang bisa membuatmu bahagia. Tetaplah jadi pendengar yang baik untuk Shuuko maupun Kai. Suatu saat nanti, pasti kamu akan bahagia"
。。。。
Aku dan Kousuke menyusup ke dalam sekolah yang sudah sepi. Yap, kami membolos seharian penuh.
"Itu tas-ku!"
Aku tersenyum senang sembari mengambil tas-ku yang tengah menggantung di sisi meja. Setelah mengambil tas-ku, aku dan Kousuke berjalan beriringan meninggalkan Sera Gakuen di belakang.
Seperti kemarin, kousuke mengantarkan-ku sampai rumah, saat aku berbalik untuk membuka pintu, secarik kertas jatuh.
Be a strong girl. Aku tau kamu kuat
-Anonymous-Aku buru-buru berlari, untuk menyusul Kousuke. Ah sial! Kousuke sudah tidak terlihat lagi!
........
Ohayou : Selamat pagi
Kirei : Cantik
.............Terus vote yaaa,author tunggu loh ^^ kritik sama sarannya juga boleh. Sampai ketemu di part selanjutnya! (^o^)

KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth
RomantizmSiapa sangka, gadis sepertiku terjebak dalam cinta yang begitu rumit?