Bagian 1

2.4K 142 17
                                    

Ginny PoV
Aku terbangun dari mimpi burukku, mimpi yang selalu menghantuiku sejak beberapa tahun silam.

Sebenarnya aku sudah sering mendapatkan mimpi ini, namun entah mengapa aku selalu takut untuk memikirkannya, aku takut hal itu terjadi secara nyata padaku.

Aku menatap kearah jendela yang sedikit terbuka, ternyata fajar telah menyingsing. Tiba-tiba aku teringat satu hal, sekarang adalah ulang tahun Harry. Refleks aku langsung mengalihkan pandanganku ke arah tempat tidur harry dusampingku, lalu merabanya.
Rasanya dingin.

Tiba-tiba jatungku seperti diremas-remas seketika.
Kenyataan bahwa sudah hampir lima tahun Harry tidak tidur di sebelahku karena dia belum kembali menohokku.
Aku menggigit bibirku. Lalu bergumam pelan.
Happy birthday Harry.

Aku tersenyum, lalu bergegas bangun dan menuju ke dapur membuat sarapan untuk James.
Saat aku menyiapkan sarapan berupa bubur gandum dan susu.

James menghampiriku dengan tertatih-tatih, lalu tersenyum kepadaku dan mengecup pipiku.
"Pagi Mummy." Sapanya

"Pagi Jammie."

Dia memberungut lucu.
"Aku sudah besar Mummy! Jangan panggil aku seperti itu!." Protesnya lalu duduk di sampingku.

Aku terkekeh pelan, anakku baru berumur 4 tahun. Dan dia mengatakan bahwa dia sudah besar! Haha bukankah itu lucu ?

" Bagiku kau masih bayi kecil Jammie." Ucapku sambil membersihkan wajahnya yang belepotan terkena bubur gandum.

Aku menyingkirkan sarapanku, lalu memandang anakku yang masih berkutat dengan sarapannya.

Dia adalah anak yang tampan, memiliki rambut yang sama dengan Harry dan wajah sepertiku. Warna matanya juga sama denganku.
Dia balas memandangku.
"Hari ini Mummy libur kan?." tanyanya

Aku mengangguk, tapi karena teringat sesuatu aku menambahkan "Tapi Mummy harus ke Diagon Alley untuk membeli kue ulang tahun untuk Dadymu. Kau Mummy titipkan ke rumah Rossie ya."

James terkejut "Oh iya aku lupa hari ini ulang tahun Dady."

Dia berlari ke ruang keluarga, aku mengikutinya. Dia berhenti di depan foto Harry lalu mengangkat tangannya untuk berdoa. Aku tersenyum, sudah menjadi rutinitas kami jika Harry ulang tahun kita mendoakannya di depan fotonya.
Setelah selesai berdoa, James kembali menghampiriku.
"Mummy hari ini ke Diagon Alley kan?."

Aku mengangguk, mata james berbinar-binar.
"Belikan aku sapu terbang mainan yang mirip dengan Fred ya Mum, Louise saja sudah punya. Aku mau juga Mum."

Aku berfikir sejenak, harga sapu terbang itu mahal hampir 100 galeon. Dua keponakanku bisa membelinya karena kedua orang tuanya (kakakku) mempunyai penghasilan yang lumayan besar. Sedangkan aku, hanya bekerja sebagai editor majalah Daily Prophet. Yang penghasilannya hanya cukup untuk makan kami berdua.

Apalagi aku sekarang bisa dicap sebagai single parents yang hanya mencari uang untuk memenuhi kebutuhanku dan James sendirian.

Yah, meskipun Harry meninggalkan banyak Galeon di Gringgots, aku tidak mau mengambilnya karena itu miliknya. Bukan milik kami.

Aku tersenyum pada James memberi pengertian lewat tatapan mataku. Karena James menatapku tak mengerti aku mengelus rambutnya, lalu berjongkok mensejajarkan tingginya.
"Mum belum punya uang sebanyak itu James, nanti saja ya, kalau Mummy dapat uang lebih."

Sinar kebinaran di mata James menghilang. Namun dia mengangguk.

Sungguh aku benar-benar tidak mau dia bersedih.
Ya tuhan, andai Harry bersama kami saat ini.

Aku berjalan menyusuri trotoar di samping etalase-etalase yang ada di Diagon Alley. James sudah ku titipkan di rumah Harmione dan Ron, sampai disana dia langsung bermain dengan Rose.
Kue ulang tahun Harry ada di tanganku. Tapi aku masih ingat permintaan James tadi pagi, kalau aku membelinya James pasti akan senang, tapi kemungkinan besar aku harus menghemat uang belanjaan bulanan sehemat mungkin.

Mungkin karena aku terlalu tidak fokus aku menabrak seseorang. Kue ulang tahun yang ada di tanganku terjatuh dan berserakan di trotoar.

Sedangkan aku juga terjatuh menindihi sesuatu. Saat aku berusaha berdiri, aku baru sadar bahwa aku telah menindihi orang yang baru saja ku tabrak.
Dia adalah Draco Malfoy.
Aku pasti sedang berada dalam masalah besar.

Aku mengulurkan tanganku dan dia menyambutnya. Saat dia berdiri di depanku aku langsung meminta maaf berkali-kali padanya. Aku benar-benar tidak sengaja menabraknya dan aku juga tidak mau terlibat masalah dengannya.

Dia mendekatiku lalu mengulurkan tangannya padaku, menyentuh bahuku.
"Tidak masalah Ginny, aku tidak apa-apa." katanya.

Aku memberanikan diriku untuk mendongak dan melihatnya sedang tersenyum padaku.
Wajahku pasti memerah, karena rasanya sedikit panas.

"Terima kasih. Aku benar-benar tidak sengaja." ucapku

"Ya... Senang bertemu denganmu lagi."

Aku terdiam, bagaimana mungkin, Malfoy yang brengsek itu tidak marah dan berkata dia senang bertemu denganku? Ini benar-benar gila.

"Kuemu..."

Aku mengalihkan pandanganku pada kue yang telah hancur itu.
Baiklah sepertinya aku harus membelinya lagi, dan sayang sekali aku benar-benar tidak bisa memberikan James mainan sapu itu.

"Tidak apa-apa aku akan membelinya lagi." ucapku padanya

"Tidak tidak. Aku yang akan membelinya."

"Tapi Malfoy..."

"Sudah, kau tunggu disini sebentar."

Aku hanya mengerjap saat dia pergi ke arah toko roti yang tidak begitu jauh dari tempatku berdiri.

Baiklah itu kemauannya, aku akan menunggunya...
Beberapa menit kemudian dia berjalan ke arahku dan menyerahkan kue yang sama persis seperti yang ku beli.

"Maaf jika kuenya berbeda."

Aku menggeleng
"Aku yang harusnya minta maaf padamu Malfoy. Dan terima kasih atas kue ini."
Malfoy tersenyum.

"Mana Potter?. Aku tidak melihatnya bersamamu."
Aku menggigit bibirku, rasanya aku tidak mau menjawab.

"Ku dengar kalian berhasil menikah."
Aku mencoba tersenyum

"Yah, dia belum pulang dari tugasnya sebagai auror."
Malfoy menatapku heran.

"Benarkah?. Aku tidak tahu dia belum pulang."

Aku tersenyum tipis
"Sepertinya aku harus pergi Malfoy."

Malfoy mengangguk "Pergilah."

Aku menatapnya sekali lagi, lalu tersenyum dan pergi meninggalkannya.

Entah mengapa, saat aku berjalan menjauhinya aku merasa sedang diamati.

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang