Epilog

1.1K 55 23
                                    

Suasana disini sepi, sementara itu daun-daun mulai berguguran mengenai rambutku.

Sudah hampir lima tahun dia pergi, dan di musim gugur kesukaannya ini. Aku tak bisa lagi mengelus rambutnya yang berantakan di terpa angin.

Aku juga tidak bisa bertengkar lagi mengenai apa bagusnya musim gugur dan apa tidak bagusnya musim gugur yang selalu saja dimenangkan olehnya.

Waktu yang menurutku berlalu amat perlahan membuatku gila karena menahan rindu sendiri.

Dan yang kulakukan sekarang hanya memejamkan mataku, merasakan angin dingin menerpaku.

Tapi aku benar-benar masih bisa merasakan kehadirannya seperti sekarang, ketika aku memejamkan mataku dan berbaring di rerumputan yang menguning, aku berani bersumpah bahwa ada yang menggenggam tanganku.

Tangan yang terasa dingin.

Dan begitu aku membuka mata, benar saja aku melihatnya berbaring disisiku dan sedang menatapku kagum.

Aku tersenyum sedih.

Tidak ada yang bisa ku lakukan selain diam dan tak bersuara.
Karena aku tahu, jika aku bersuara itu akan membuatnya perlahan-lahan menghilang.

Aku mempererat genggamanku dan melihatnya tersenyum.

Tapi dia juga tak bertanya apa-apa. Tak pernah mengatakan apa-apa.

Aku memandangnya lama sekali. Sampai akhirnya aku tersadar dan memejamkan mataku kembali dan saat membuka mataku bayangannya sudah tidak ada

Aku mengerjap, mengetahui bahwa aku masih memulai kebisaan lamaku untuk mengkhayalkan tentang dirinya sejak dia tak ada.

Merutuki diriku sendiri dan menjoba bangkit, berjalan menjauhi rerumputan itu dan kembali ke rumah.

Aku tahu semua ini takdir dalam hidupku, bagaimanapun jalannya bukan aku yang berhak menentukan.

Karena seandainya aku benar bisa menentukan jalan hidupku sendiri.

Aku tak mau hidup seperti ini.

Tapi itulah hidup, mau tidak mau, suka tidak suka kita harus menerimanya.

Dan itulah yang akan ku lakukan.

The End

Maaf ya jika ceritanya ga seusai dengan apa yang kalian harapkan. Atau kurang bagus atau kurang greget.

Aku masih penulis amatir yang baru, sama sekali bukan profesional. Jadi maaf bgt kalo ceritanya ga sesuai selera kalian.

Komentar kalian masih ku tunggu.

Makasih buat yang ngikutin kisah ini sampai akhir.

Terima kasih buat yang sempet hadir dan ngasih voment.

Makasih juga buat yang baca meskipun ga ninggalin jejak.

Aku sanyang kalian :) sampai jumpa di cerita ku selanjutnya yang berjudul Cruel

Sekali lagi terima kasih dan I love you so much


Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang