Kelas sudah selesai, semua siswa berhamburan keluar kelas dan gerbang sekolah. Terkecuali, Bii, Indah, Manda,Juga Ojipon. Mereka masih di parkiran sekolah yang tengah sibuk dengan Ojipon karna bingung harus numpang dengan siapa. Bii sudah sama Manda, otomatis Ojipon sama Indah, tapi dia masih saja ribet karna Indah tidak membawa helm 2. Memang sudah, kalau kemayu susah jadi nya.
"Ndah, helm lo Jipon pake aja yah, ntar kalo ada apa-apa di jalan, Jipon kan udah pake pengaman duluan. Biar kepala Ojipon gak kenapa-kenapa. Yah, yah, yah" Ucap nya dengan raut muka melas.
"Ahilah Pon, kan gue yang bawa, gue lah yang pake helm nya" Kata Indah.
"Indah tega kah sama Jipon?" Ojipon mengembungkan pipi nya.
"Ah ilah iyaiya. Nih pake helm gua" Ucap Indah sambil memberikan Helm bergambar hello kitty tersebut.
"Nah gitu dong. Ihhh helm nya lucuu ada hello kitty nya, buat Jipon yah Ndah? Boleh yahh?" Pintanya. Layaknya seperti anak kecil ingin meminta boneka.
"Kagak!. Mau di penjemin atau gue ambil lagi?" Indah memincingkan mata nya.
Jipon menggeleng mantap.
Sementara Bii dan Manda hanya cekikikan melihat dua manusia itu bertengkar cuman karna helm Hello Kitty. Terlebih si Ojipon yang sangat suka dengan Hello Kitty.
Saat kedua mesin motor tersebut sudah di nyalakan, dan ingin langsung pergi. Tiba-tiba saja sudah ada 4 cowo populer di hadapan nya. Siapa lagi kalau bukan Ale, Alex, Alpin, dan Verrel.
Alex mendekati Indah yang terlihat tidak memakai helm. "Helm lo mana, Ndah?" Tanya nya.
Indah mendengus malas sambil memutar kedua bola mata nya. Lalu menoleh ke arah Ojipon yang sudah duduk di belakang nya.
Ojipon langsung menyengir seperti kuda. Alex mengerut kan dahi nya dengan mulutnya yang sedikit terbuka.
"Kak Alex mau pake helm hello kitty juga? Tapi cuman satu kak, ntar kalo Jipon gak pake helm, nanti takut nya kenapa-kenapa kak, terus ntar kan Jipon sakit. Jadi harus sedia perlengkapan kak" Kata Ojipon dengan panjang lebar nya sambil mengedip-ngedipkan matanya.
"Aihh" Ucap Alex sambil mengangkat satu alisnya dan memasang wajah datar.
"Udah yah, kita mau ke Rs dulu. Kalian ga mau jenguk Cia lagi?" Tanya Bii sambil naik ke atas motor.
Ale dengan spontan langsung menjawab, "Gue ikut!".
Verrel dan Alpin pun langsung mengangguk juga. Sementara Alex, dia langsung memberikan helm milik nya ke Indah. Indah awal nya menolak, tapi karna paksaan Alex, akhirnya dia memakai helm milik Alex itu.
Mereka berdelapan pun langsung menuju RS.
****
Di tempat lain, Wanita berwajah cantik dan berambut lurus serta berwarna pirang itu duduk termenung di halaman rumah nya, ia memejamkan matanya membayangkan kejadian itu. Penyesalan lah yang pantas untuk nya saat ini. Dengan cara seperti itu justru Ale tidak akan kembali pada nya, bahkan untuk sekedar berbicara saja Ale sudah malas.
Bella, wanita yang selama ini selalu bareng dengan Ale, tapi kali ini hubungan persahabatan nya hancur. Karna ulah nya sendiri. Dia yang terlalu egois. Dia memang tidak pernah suka kalau ada seorang wanita mendekati Ale selain dia, apalagi sekarang Ale benar-benar menyayangi Cia. Wanita yang telah ia siksa kemarin, dan wanita yang tengah berbaring lemas di rumah sakit.
Bayangan nya kini sudah terpenuhi oleh kejadian kemarin. Saat ia menginjak kaki Cia dengan sangat keras, saat menendang tangan Cia dengan sepatu yang tebal miliknya itu, saat ia menyasat pipi Cia dengan pisau tumpul, saat ia ingin membakar kaki Cia yang sudah berlumuran darah serta banyak luka, sampai seseorang datang mengambil korek itu, dan saat sebelum Ale menggendong Cia menatap dirinya dengan penuh Amarah. Itu satu jawaban kalau Ale benar-benar membenci nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope?
Teen FictionJujur saja Leticia selalu berbohong kepada Ale untuk mengatakan ia bisa tanpa dirinya, pada nyatanya tidak. Dan membayangkan Leticia sudah terbiasa tanpa dirinya. Tapi semua berbalik. Melawan rasa rindu sendirian, hatinya menjerit keras kala nama da...