Chapter 4

4.9K 532 11
                                    

Keesokan harinya...

"Suit suitt~ ciye pasangan baru~ aku mah apa atuh, jomblo.." ucap Seokmin.

Hari baru yang cerah bagi Wonwoo, seketika rusak karena ucapan Seokmin. Seketika dia teringat oleh dare permainan busuk itu. Sementara itu, pemuda yang disampingnya itu hanya tersenyum kikuk. Terlihat dari semburat pink di pipinya.

"Diam kau kuda, sebelum kusuruh lari dilapangan depan" nada ketus keluar dari mulut Wonwoo, yang dibalas cekikikan Seokmin. "Soonyoung-ie~ selamatkan aku dari orang jahat ituu~". Seokmin berlari mendekati Soonyoung dan memeluk Soonyoung dari belakang.

"Singkirkan tanganmu dariku!" ucap Soonyoung ketus. Lalu dia pergi menjauhi Seokmin sambil membawa lap meja.

"Hyung~ jangan mendiamiku huhuhu..." rengek Seokmin sambil mengekori Soonyoung kesana-kemari. Mingyu hanya menaikkan sebelah alisnya melihat hal itu. "Biarkan saja mereka. Lebih baik segera bekerja" Seungcheol tiba-tiba sudah berdiri disebelahnya, mengambil tempat Wonwoo. Sedangkan Wonwoo terlihat sudah memasuki ruang karyawan.

"Ne hyung.."

.
.
.

"Chicken cheese balls with extra sauce and special lemon squash for table 17". "Astaga Jisoo-ya, tidak perlu memakai bahasa inggris. Kau hanya membuatku bingung" ucap Jeonghan sambil mengambil pesanan. Yang dibilangi hanya nyengir, lalu melanjutkan pekerjaannya.

Jeonghan segera mengantarkan pesanan itu ke meja 17. "Silahkan menik-" ucapannya terputus saat melihat siapa yang memesan. "V-Vernon-ssi, selamat datang dan selamat menikmati" ucap Jeonghan sambil membungkuk dan segera menuju dapur kembali.

"Hong Jisoo!!!" teriaknya setelah menggebrak pintu. Membuat para koki menatapnya bingung. "Why, Jeonghan? Is there any problem?". Jeonghan segera menghampirinya. "Tadi kau yang masak cheese ball itu kan?" Jisoo mengangguk, bingung.

"Kau buat yang seperti biasa atau spesial?"

"Biasa, memang kenapa?"

"HONG JISOO! YANG PESAN ITU CHWE VERNON!!!"

"APAA?!"

.
.
.

Jam 8 malam...

"Selamat malam semuanya"
"Selamat malam Vernon-ssi"

Suasana cafe sangat sepi, bagai hidupku yang tanpa bias #apaseh

'Hey, Minghao. Itu siapa sih?'
'Itu Vernon-ssi. Diam saja Mingyu, maka kau tak akan dapat masalah.'

"Ehm.. kalian berdua, sedang membicarakan apa?" ucapan Vernon secara tiba-tiba membuat Mingyu dan Minghao terkejut.

"Tidak ada Vernon-ssi"
"Tidak ada sajangnim"

"Sajangnim? Kau pasti orang baru. Siapa namamu?"

'Bodoh!' ucap Wonwoo dalam hati.

"Kim Mingyu imnida, sajangnim"

"Baiklah, Mingyu-ssi. Nanti kita keruanganku. Sekarang...

.
.
.

Chwe Hansol disinii!!!"

Vernon / Hansol adalah orang yang sama. Namun namanya yang membedakan. Vernon adalah saat dimana sifatnya tegas, dan Hansol saat dimana sifatnya seperti anak-anak.

"Hansol, Seungkwan ingin membicarakan sesuatu!" mulut Minghao segera dibekap dari belakang oleh Seungkwan. Seungkwan segera menyeret Minghao menjauh sambil tersenyum pada Hansol.

Plot TwistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang