Chapter 11

3.4K 398 33
                                    

Mingyu POV

"Hahh.." Aku kembali menghembuskan napas. Sejak aku kembali dari rumahku, aku bingung harus seperti apa saat bertatapan dengan Wonwoo hyung.

Masalahku bertambah.. Mulai dari Wonwoo hyung yang sepertinya menjauhiku akhir-akhir ini. Masalah Chan yang menyukaiku sampai membuat Soonyoung hyung meninjuku 'untungnya sudah berakhir'. Masalah pengambil-alihan cafe dari Hansol. Waktu tes kerjaku yang tinggal beberapa hari lagi. Masalah orang tuaku yang mengetahui kelakuanku selama hampir 3 bulan ini. Kesalah-pahaman antara Appa-Umma dengan pasanganku (Chan/Won). Dan masalah bagaimana aku memberitahu Wonwoo, kalau aku selama ini berbohong padanya..

'Bagaimana caraku memberitahunya? Apa dia akan senang karena punya calon pacar kaya, atau malah marah karena aku membohonginya selama ini?'

"Wonu hyung.. Eotthokae?"

Mingyu POV end

.

"Mingyu-ya kau tak apa?" Mingyu menatap Seungcheol dan Jeonghan yang balik menatapnya khawatir. "Kau terlihat tertekan, apa kau mau istirahat lebih dulu? Aku takut jika kau sakit nanti.." ucap Jeonghan yang hanya dibalas dengan senyuman oleh Mingyu.

"Tak apa hyung, aku hanya kebanyakan pikiran, tapi aku masih bisa bekerja dengan baik.."

"Baiklah, kalau kau lelah, lebih baik istirahat saja. Jangan paksakan dirimu, arraseo?"

"Arraseo hyung, gomawo"

Setelah Mingyu meninggalkan sepasang kekasih itu, Seungcheol menatap cemberut pada Jeonghan.

"Apa?"

"Kau tidak seperhatian itu padaku saat aku sakit.." Seungcheol mengerucutkan bibirnya.

"Huh, kau itu sakit dibuat sendiri. Suruh siapa makan tteokboki terus selama 1 minggu??" balas Jeonghan, meninggalkan sang manager yang masih menatapnya dengan cemberut.

Bahkan seorang manager seperti Seungcheol, takluk dengan pacarnya..

Cinta sungguh luar biasa.. #dih

.
.
.

Suatu malam..

Wonwoo baru saja selesai mandi. Terlihat dari handuk putih yang melilit di pinggangnya, dan handuk lain yang tergantung di lehernya. Saat sedang memilih baju, pintu kamar Wonwoo terbuka, menampilkan Mingyu yang melihatnya intens.

"Ya! Tutup matamu, dasar mesum!" teriak Wonwoo sambil melempar handuk yang tergantung dilehernya, ke kepala Mingyu.

"Hyung, aku ingin bicara denganmu. Aku tunggu di ruang tamu" ucap Mingyu serius, dan menutup pintu kamar Wonwoo.

Wonwoo hanya menatap kepergian Mingyu dengan bingung. 'Tumben anak itu tidak usil. Sepertinya benar-benar serius..'

.

"Hyung, ada hal penting yang ingin kukatakan.." Mingyu membuka percakapan setelah terdiam beberapa menit.

"Biarkan aku mengatakannya sampai selesai, baru kau boleh berkomentar oke?" pertanyaan Mingyu dijawab oleh anggukan Wonwoo.

"Hfft.. Sebenarnya, selama ini aku berbohong padamu.. - jangan tanya dulu!" Wonwoo menutup mulutnya yang sempat terbuka.

"Selama ini aku bukan gelandangan seperti yang kau lihat pertama kali bertemu. Aku anak dari pasangan Kim, pengusaha kaya yang terkenal itu.

Aku saudara jauh Chwe Hansol. Appaku dan Chwe ahjussi adalah sepupu.

Cafe tempat kita bekerja, sebenarnya adalah milikku. Hansol hanya menjadi pemilik pengganti sementara.

Plot TwistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang