"Appa, Umma.."
"Ya, sayang?"
"Ijinkan aku pergi ke Jepang.."
"Apa?? Memang kau mau apa di Jepang?"
"Jangan lakukan hal-hal aneh lagi. Appa tidak mau memaafkanmu kali ini"
"Tidak appa, Aku hanya ingin menjemput seseorang. Sudah waktunya dia kembali ke rumah..
Kembali ke hidupku.."
.
.
.Terlihat bandara Seoul Incheon begitu ramai. Orang-orang dari berbagai negara terlihat berlalu-lalang. Ada yang akan berhenti di Korea, karena memang itu tujuan utama mereka. Dan ada juga yang akan bersiap-siap menuju negara lain, seperti pemuda berambut hitam yang satu ini. Terlihat koper berwarna biru dengan ukuran sedang disamping kakinya. Pemuda itu terduduk diruang tunggu dengan headset terpasang ditelinganya, menunggu panggilan tanda pesawat akan take off. Disamping kanan-kirinya ada 2 orang pemuda yang kurang lebih seumuran dengannya.
"Mingyu hyung, kau yakin dengan semua ini? Tidakkah ini terlalu cepat?"
"100% yakin. 1 tahun menunggu, bukanlah waktu yang sebentar bagiku. Dan berhentilah bertanya terus Hansol-ah, lebih baik kau urus saja pacarmu itu"
"Aku bukan pacarnya! Harus berapa kali aku mengingatkanmu tentang hal itu?!" teriak pemuda yang satunya.
"Kukira kita sudah berstatus chagi.. Kau membuatku sakit hati.."
Hansol memegang dadanya dan membuat mimik muka sedih, berusaha mendramatisir keadaan, yang hanya dibalas dengan putaran bola mata kedua pemuda disampingnya dan dengusan kasar.
"Pesawat Japan airlines dengan tujuan Jepang akan take off dalam waktu 30 menit. Para penumpang diharap untuk segera memasuki pintu masuk. Terima kasih."
Mingyu segera bangkit dan menyeret kopernya. Sebelum memasuki pintu masuk, dia menoleh menatap Hansol dan Seungkwan. Mulutnya mengukir senyum yang bisa membuat para perempuan berteriak histeris, namun itu tidak berlaku pada kedua adiknya itu. Tangan panjang itu terulur untuk mengacak-acak rambut mereka berdua, yang langsung mendapat erangan protes.
"Hansol aku titip cafe padamu oke? Dan Seungkwan, doakan aku agar berhasil menyeretnya kembali kesini"
Setelah itu, Mingyu bergabung bersama para penumpang lainnya, bersiap menuju ke Jepang. Tak lama, sosok Mingyu sudah hilang dari pandangan Hansol dan Seungkwan. Merekapun berniat untuk kembali ke cafe.
"Hey Seungkwan.."
"Apa?"
"Ayo kita kencan"
"Kau ingin Seungcheol hyung membunuh kita? Aku tidak mau Hansol"
"Kau lupa kalau aku tangan kanan Mingyu hyung sekarang?"
"Hhh terserah kau sajalah..."
.
Hmm..
Sudah 1 tahun sejak kejadian itu, dan sudah 1 tahun pula Mingyu menunda niatnya untuk menjemput Wonwoo, hyung tersayang- maksudku hyung tercintanya.
1 tahun yang lalu, Mingyu meminta ijin pada orang tuanya untuk pergi ke Jepang, menjemput 'calon pacar'nya sekaligus 'calon menantu' orangtuanya. Namun sayang, tidak diperbolehkan karena Mingyu harus menjaga cafenya.
Selama itu pula sikap Mingyu berubah. Menjadi lebih dewasa dan tegas. Tak ada senyum taring selama 1 tahun itu, hanya ada senyum tipis yang terkesan dipaksakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist
RandomCasts : Mingyu - Wonwoo Seventeen members Romance Love - Hate Relationship Humor (?) Moments . . . The story belongs to me! Happy reading~