Chapter 5

4.7K 507 88
                                    

"Mingyuh~"
"Nikmati saja Wonhh.."

Terlihat tangan Mingyu menempel pada perut mulus Wonnwoo. Tangannya bergerak keatas, berusaha menarik kerah baju yang masih melekat di tubuh Wonwoo. Setelahnya, dia mengarahkan mulutnya pada leher putih itu. Menciumnya dan menjilatnya seperti kucing.

"Buka bajumu..-

Atau aku yang membukanya.."











"ANDWAEEEE!!!!"

Wonwoo terduduk, terengah-engah diatas kasurnya. Tangannya berada didepan dadanya, seolah menutupi tubuhnya.

'Anjiir mimpiku nista bangettt' ucap Wonwoo dalam hati. Dia menutup wajahnya saat merasakan wajahnya memanas.

Krek

"Ada apa hyung? Kenapa kau berteriak?" Wonwoo mendongak. Sosok yang tidak ingin dia lihat saat ini, muncul didepan kamarnya. Mingyu mendekati Wonwoo yg masih terduduk dikasur, lalu duduk di pinggir kasur. Tangannya terangkat menyentuh dahi Wonwoo.

"Wajahmu merah.. Kau sakit? Perlu kuijinkan cafe?" Mingyu menatapnya khawatir. Wonwoo menatap balik Mingyu.

"Mingyuh~"

Dan mimpi nista itu terputar lagi diotaknya..

"ANIYAAA!!!"

.
.
.

Wonwoo membuka -menggebrak- pintu cafe. Mukanya terlihat datar, sedatar tembok.

"Wow.. Santai hyung. Ada apa denganmu hari ini?" Minghao menaikkan alisnya sebelah. Memang sih, Wonwoo itu pendiam, jadi tidak ada yang bisa menebaknya. Lagipula, jika terjadi sesuatu pasti dia tidak mengumbarnya. Tapi kali ini beda..

"Entahlah, tapi dia sudah seperti ini sejak kami berangkat bersama" jawab Mingyu dengan mata mengawasi pergerakan Wonwoo.

"Hm, mungkin dia ada masalah.. Nanti kuminta Seungcheol hyung menanyakannya" balas Minghao.

"Ayo kerja, cafe sudah mulai dibuka.."

.
.
.

"Kalian sudah bekerja keras. Terima kasih~"

.

Mingyu dan Wonwoo sedang dalam perjalanan pulang. Wonwoo berada didepan Mingyu yang mengamatinya dari belakang. Sekali-kali pemuda tinggi itu terkekeh melihat hyungnya yg tersandung kerikil, akibat tidak bisa menahan kantuknya. Untung saja hyungnya tidak jatuh.

Tap

Wonwoo menoleh dengan mata ngantuknya. Tatapan bertanya tertuju pada Mingyu seolah berkata 'apa?'. Mingyu berjalan kedepan tubuh Wonwoo dan menjongkokkan dirinya.

"Naiklah, aku tau hyung mengantuk.. Daripada tersandung hm?"

*Gendong aku juga bang (ノ゚▽゚)ノ #plak *

Wonwoo langsung menjatuhkan tubuhnya ke punggung Mingyu. Dia melingkarkan tangannya di leher pemuda itu, mencari posisi nyaman dan tidur. Mingyu senyum-senyum saja. Walaupun tubuhnya capek, tapi dia tidak keberatan untuk menggendong hyungnya ini. Mingyupun melanjutkan perjalanan pulangnya.

.

"Ehehe.."

Tanpa disadari, seseorang berdiri di bawah bayangan, mengamati gerak-gerik mereka, lalu mengambil foto mereka dan menghilang...

.
.
.

WARNING!!! BED SCENE!!!!

Pintu kamar Wonwoo terbuka. Mingyu meletakkan tubuh Wonwoo dengan hati-hati keatas kasurnya. Setelah itu, dia menggerak-gerakan kedua bahunya. 'Aduh.. Aku capek sekali. Numpang tidur disini saja deh'. Mingyu mengambil guling Wonwoo dan meletakkannya ditengah sebagai pembatas. Lalu mengambil selimut yang lebar dan menutupi tubuh keduanya. Sesaat, Mingyu mengamati hyungnya yang hanya berjarak 15cm dari wajahnya.

Plot TwistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang