Chapter 15

3.6K 342 68
                                    


.
.
.

Jam 3 sore (at Japan)

Kriiing.. Kriiing..

Sebuah tangan keluar dari balik selimut yang membungkusnya. Tangan itu meraba-raba, mencari ponsel yang dari tadi berbunyi. Setelah mendapatkan benda itu, dia langsung memencet tanda hijau tanpa melihat ID caller.

"Halo?"

"Hyung, kau baik-baik saja?"

"Siapa ini?"

"Eish, ini Seungkwan, hyung! Adikmu yang paling ganteng"

Wonwoo mengernyit mendengar kata-kata itu.

"Oke lupakan. Kau sudah bertemu Mingyu?"

"Mingyu siapa?"

"Lah? Hyung lagi teler ya? Kan-"

"Yo, Seungkwan. Katakan pada Hansol aku sudah bertemu dengannya. Dan jangan ganggu kami. We're having quality time here. Byee~"

Mingyu dengan seenak jidatnya merampas dan mematikan ponselnya secara sepihak. Wonwoo juga baru sadar kalau orang yang disebelahnya itu Mingyu, orang yang terbaring di kasurnya, berbagi selimut dengannya, dan sama-sama telanjang...

Telanjang???















ANJING! TELANJANG!!!!!

"AAARRGGHHHH!!!!"

.
.
.

"Kau memperkosaku!"

Posisi mereka masih diatas kasur, dengan selimut menutupi seluruh tubuh Wonwoo yang meringkuk di pojok kasur, mengabaikan apa yang membuat pantatnya sakit walaupun dia tau kenapa. Sedangkan Mingyu hanya memakai boxer untuk menutupi areanya. Mingyu menghela napas untuk entah keberapa kali. Menghadapi Wonwoo yang sedang panik seperti ini, sepertinya lebih berat daripada saat dia sedang marah besar.

"Wonu hyung, kau bahkan tidak menolak saat kita melakukan itu" ucap Mingyu dengan tatapan mengunci mata Wonwoo. "Lagipula, jujur saja.. Kau menikmatinya kan? Apakah serviceku bagus?" Mingyu mengulas senyum nakalnya.

Wonwoo menatap tak percaya kearah Mingyu dengan wajah memerah. Dia tidak pernah berpikir bahwa dongsaengnya ini sangat mesum. Oh, apakah Wonwoo lupa kalau kepera- keperjakaannya sudah diambil Mingyu? Lebih tepatnya diambil tadi pagi..

"A-aku tidak menikmatinya!! Pede sekali kau! Lagipula servicemu itu buruk, tidak memuaskan sama sekali!!!"

(Jae : masa si won? Gue jd penasaran pen nyoba.gg
WW : Eanjir. Lo g boleh nyoba! Awas lo!)

Mingyu dan Wonwoo terdiam. Wonwoo yang baru sadar dengan ucapannya, menutup mulutnya dengan segera. Mingyu menatap Wonwoo dengan wajah sok polosnya.

"Tidak puas? Apa kau mau mengulangnya lagi? Aku bisa melakukan lebih baik kalau kau mau..."

Setelah berkata seperti itu, Mingyu merangkak mendekati Wonwoo yang semakin meringkuk dipojokan. Tangannya mencengkram selimut yang dipakai Wonwoo untuk menutupi tubuh polosnya.

"Tidak!! Aku menolak! AKU MENOLAAAAAKKKK!" teriak Wonwoo dengan segenap kekuatannya, yang tentu saja diabaikan Mingyu.

(Jae : dih, naena kok didepan readers. Ga malu apa?
W : kan lo yg buat jae. Malah readers nunggu yg ginian dodol!
M : sering" gini ya jae. Cinta gue sama lo, kalo bikin ginian terus)

.

"Hyung.."

"Hm?"

"Kau memaafkanku kan?"

Plot TwistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang