[Pâtissier] Born to be Happy

213 27 130
                                    

Title : Born To Be Happy

Author : AiV___

Genre : Family, Marriage Life, Romance

Rating : PG-15

Disclaimer : All the cast(s) belongs to God and themselves. All the story and idea purely from my brain. Enjoy, and dont forget to leave your comment J

BORN TO BE HAPPY

"Nara noona, apakah eomma dan appa akan pulang hari ini?"

"Ada apa dengan wajah kusut kalian itu?" kataku sembari memandangi dua keponakan kembarku , Lu Jaehyun dan Lu Hani.

"Noona selalu saja tak menjawab pertanyaan kami," timpal si sulung, Jaehyun.

Aku memeluk kedua keponakanku sayang,"Rindu dengan appa dan eomma, eoh?" tanyaku yang sontak dibalas anggukan dari dua bocah menggemaskan itu. "Kalian tahu kan appa dan eomma kalian itu sibuk? Mereka akan segera pulang jika pekerjaannya selesai, sayang."

"Tapi kapan eonni? Kami merindukan mereka," kata Hani berusaha keras menahan air matanya.

Aku memandangi kedua keponakanku itu bergantian,"Kalau aku mengatakannya, nanti kalian tidak akan surprise lagi." Aku memaksakan senyumku kepada dua malaikat kecil itu."Sekarang, siapa yang mau ikut denganku membeli es krim?"

Jaehyun dan Hani sontak mengangkat tangannya dengan semangat.

Misi pengalihan berhasil. Sekarang yang harus aku lakukan adalah membawa kedua bocah ini ke supermarket hingga melupakan pembicaraan mereka tadi. Ya, setidaknya untuk saat ini.

***

"Sebenarnya kapan eonni dan Luhan oppa kembali ke Seoul?" kataku saat eonni menelepon malam itu.

"Ada apa Nara-ya? Ada masalah di rumah? Hani dan Jaehyun baik-baik saja, kan?" kakakku tampak terdengar panik.

"Kalau eonni sebegitu khawatirnya pada mereka, cepatlah kembali. Mereka terus bertanya kapan kalian pulang, aku tidak tega melihatnya."

"Aku akan segera kembali, Nara-ya. Aku janji setelah konser Luhan di Beijing selesai dan shootingku juga selesai, kami akan langsung terbang ke Seoul. Sabarlah sedikit mengurus keponakanmu, yah. Aku akan membawakanmu oleh-oleh yang banyak."

"Bukan itu masalahnya eonni. Demi apapun, aku sangat senang merawat mereka. Ini adalah masalah tanggungjawab. Sudah berapa kali kukatakan, kalau eonni memang lebih mengutamakan karir eonni, sebaiknya jangan menikah dulu. Lihat sekarang, anakmu kekurangan kasih sayang. Jangan salahkan aku, jika kau nanti pulang Jaehyun dan Hani sudah memanggilku eomma," kataku panjang lebar.

"Aku mengerti. Eonni tahu, eonni sudah nekat menikah muda. Mau bagaimana lagi, Luhan oppa melamar eonni saat itu. Tentu saja aku menerimanya."

"Lalu kenapa memutuskan langsung punya anak? Kalian kan bisa menundanya," Kesalku.

"Kami berniat menundanya, Nara-ya. Tapi aku kebobolan. Yah, mau bagaimana lagi."

"Jadi sekarang kau mau bilang kalau kau menyesal mempunya Jaehyun dan Hani?"

"Ya! Aku tidak pernah bilang begitu. Jaehyun dan Hani adalah hartaku yang paling berharga."

"Kalau begitu jaga hartamu baik-baik, Joohyun-ah."

"Ya! Kenapa tidak memanggilku eonni, eoh? Aku ini kakakmu."

[MAY] Regular MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang