Author : real_be
Title : Unexpected!
Cast :
Jungkook (BTS)
Yoon Heera (OC)
Genre : Life
Lenght : Ficlet
Rating : PG - 15
Tema : Anak-anak
Disclaimer! Jeon Jungkook hanya milik orang tua, Bighit, BTS, dirinya sendiri, dan tentunya A.R.M.Y. Yoon Heera hanya karakter yang author buat demi kelnjutan fic ini. Terakhir, cerita hanya milik author yang sudah bersusah payah mengumpulkan ide dan imajinasi. Happy Read!
><><><><><><><
Jungkook POV
Mataku terus memandangi dua monitor di hadapanku. Dengan cepat aku mengklik mouseku berkali kali, diikuti tangan kiriku yang menekan beberapa huruf di keyboard gamingku. Headset yang menyala, mendengarkan beberapa pembicaaraan, lebih tepatnya teriakan frustasi, oleh team gamingku. Tiba tiba saja ibu masuk ke kamarku. Mau tidak mau aku melingkarkan headset dengan warna merah dengan variasi beberapa garis putih ke leherku.
"Sayang, besok bantu ibu untuk menjaga day care ya?"
"Ibuuuu ... bagaimana dengan game ku? Aku harus turnamen sebentar lagi," balasku masih dengan mata yang fokus dengan layar di hadapanku.
"Ayolah, pegawai day care banyak yang cuti besok. Hmm ... bagaimana jika Kookie mau membantu ibu, wi-fi bulan ini ibu yang bayar?"
"Jinjja?! Deal! Jam berapa aku harus datang ke day care?"
"Jam empat sore sayang. Jangan terlambat, nanti pegawai ibu kewalahan menjaga anak anak nakal itu."
"Arra! Sekarang aku harus berlatih lagi bu, nanti kalau makanan sudah siap panggil Kookie oke?"
Ibu hanya mengusap rambutku pelan. Ibarat ikatan batin yang kuat, aku dapat merasakan bahwa ibu mengatakan 'Jangan terlalu lelah bermain.' Mungkin seperti itu. Ibu sudah meninggalkan kamarku, kini hanya aku, dan PC yang tersisa di kamarku.
"HYUNG! STUN SEKARANG, AISSHH JIMIN HYUNG MATI LAGI?! YAK! YOONGI HYUNG! KENAPA DIAM DI WATTERFALL?! hyuUUNG jeBAAL! BLOOD SEEKER HYUNG!" Aku berteriak frustasi karena semua member teamku tidak dapat bermain dengan baik hari ini.
Ibu yang mendengar teriakanku hanya dapat maklum dan menerima anaknya yang sedang frustasi ini. "Anak laki-laki," ucap ibu pelan.
Permainan berakhir. Kami berhasil mencetak sejarah hasil permainan terburuk.
"Dadeul waeirae?!" Aku meluapkan amarahku sambil menuju ke arah ruang makan.
"Ada apa sayang?" tanya ibu yang sedang menyiapkan meja untuk makan malam kami.
"3 kali game dan 3 kali kalah. Aishhh mereka semua sedang tidak mood bermain sepertinya."
"Suaramu habis sayang, ini minum dulu." Ibu memberiku ramuan khusus tiap kali aku selesai bermain. Tentunya saat aku terlalu banyak berteriak seperti tadi. Ramuan khusus ibu adalah perasan dua jeruk lemon dengan tambahan madu. Aku kadang meminta ibu untuk membuatkan itu walaupun tenggorokanku baik baik saja.
"Besok jaga day care baik baik ya sayang."
"Baik ibu."
~●~●~●~
KAMU SEDANG MEMBACA
[MAY] Regular Menu
Fiksi PenggemarSelamat datang di Flow de Mémoire, Madam dan Master! Kami ingin menawarkan menu-menu andalan kami dengan bahan utama strawberry, yang manis dan asam bak kehidupan yang tengah kita jalani. Semoga dengan mencicipi menu dari kami ini, hari-hari Madam d...