[Pâtissier] Curse

132 18 50
                                    

Author : jekachuu

Title : Curse

Tema : Anak

Genre : Comedy

Rating : G

Desclimer : Tokoh dalam cerita mutlak hanya milik Tuhan. Jika ada kesamaan dalam cerita, itu adalah unsur ketidaksengajaan.


"Ah, aku ingin benar-benar mengutuk Eomma jika seperti ini."

"YA! KAU! Mana bisa seperti itu, dasar anak durhaka!"

"Lalu mengapa Eomma dahulu mengidam memelihara siput saat mengandungku? Semua itu berimbas padaku sekarang."

"Itu tidak ada hubungan dengan Eomma yang mengidam. Jangan salahkan siput malang itu, kau saja yang terlalu lelet."

"Ish, Ibu macam apa yang lebih membela siput berlendir itu! Lihat saja, aku akan menginjaknya nanti."

"Jimin-ah, sebenarnya Eomma menelepon untuk memberimu semangat. Mengingat kau pasti terlambat di hari pertama ujian sekolahmu, karena semalam kau belajar hingga larut."

Terdengar Eomma menghela nafasnya panjang."Tapi, saat kau mengangkat telepon dan berbicara seperti ini, dan bahkan berniat menginjak Ramones siput kesayangan Eomma, rasanya akupun ingin mengutukmu. Lihat saja pembalasan Nyi Blorong!"

TUT TUT TUUUUUUUTTTTTT .... (Bukan naik kereta api)

Eomma menutup teleponnya.

Kalau di pikir-pikir, kami ini seperti dua penyihir yang hidup dalam drama, saling kutuk mengutuk. Bahkan jika kami bertengar, kami selalu mengawalinya dengan menatap satu sama lain beberapa menit, kemudian memulai pertengkaran dengan gerakan slowmotion.

Ah sudahlah, menceritakan hal ini tidak akan pernah ada habisnya seperti cintaku kepada Gita, sang author cantik bak putri dari negeri dongeng.

Baiklah, kembali pada permasalahanku sekarang ini. Ujian sudah dimulai sejak lima belas menit yang lalu. Jeong Ssaem memintaku menunggu di luar kelas lima menit lagi, agar waktu terlambatku genap menjadi dua puluh menit, pemikiran yang aneh bukan? Bagaimana bisa ketika kau ingin kentut, tapi kau diperintah untuk mengeluarkannya Iima menit lagi, bagaimana bisaaaaaaaaaaaa!

"Park Jimin."

"Nde?"

"Masuklah, lima menitmu sudah berakhir."

Aku berjalan menuju bangku paling belakang. Saatnya bergelut dengan soal matematika yang kesulitannya hanya seujung kuku itu. Aku bukan sombong, tapi memang begitu adanya.

Eksponen dan logaritma, persamaan dan pertidaksamaan linier, matriks, relasi dan fungsi, barisan dan deret, persamaan dan fungsi kuadrat, trigonometri, geometri, limit fungsi, statistika, peluang dan kawan-kawannya pun sudah tertata indah dalam kepalaku.

Baiklah, ku beri satu tips paling jitu agar soal ujian terasa mudah. Bayangkan dirimu adalah orang paling populer, dan anggap saja soal pilihan ganda adalah orang-orang yang berbaris mengemis cintamu. Kau hanya perlu memilih salah satunya yang kau sukai bukan? Begitupun dengan jawabanmu.

Jika masih saja kesulitan, itu deritamu.

HA

HA

Soal pertama, selesai dalam satu kedipan.

Soal kedua, hanya lelucon crispy.

Soal ketiga, bahkan aku mengerjakannya sambil mengupil.

Dan sssstttttt ...,

aku menempelkan hasilnya dibawah meja.

Sampai pada soal ke sepuluh, ini sungguh membuatku frustasi.

Rahangku mulai mengeras.

Keringatku tak henti-hentinya mengalir.

Dan kini tubuhku mulai membeku.

Oh God,

please

not

now.

Ini seperti di antara hidup dan mati.

Waktu ujian tinggal 10 menit, sedangkan soal belum ku jawab barang setengahnya.

Bantu aku dewa ....

Ku tarik napas perlahan, dan membuangnya, terus-menerus berulang kali.

Ini memang sulit, persoalan yang sangat sulit.

Hancurlah reputasi seorang Park Jimin yang baru saja menaikkan dirinya ke langit. Karena baru saja, dalam hitungan sepersekian detik dia tak bisa mengendalikan dirinya.

Aku bersumpah, tidak akan pernah macam-macam pada Ibuku lagi.

Kutukannya sangat luar biasa.

Kutukan yang membuat celana dalamku penuh dengan benda lembek dibawah sana.

"Okay Park Jimin, temuilah 'jamban' setelah ini."

-End-


Maafkan daku yang sudah menyajikan ff nista yang menganut ajaran sks alias sistem kebut semalam. Maafkan karena ff ini masih krenyes krenyes, aku sangat menyesal T.T

[MAY] Regular MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang