Yî Sîp Èt

3.5K 251 1
                                    

I'm here alone inside of this boken home.

5 Soconds of Summer - Broken Home

- - -

Sheilin terdiam di ambang pintu kamarnya. Terkejut dengan boneka Korilakkuma super besar yang masih terbungkus plastik bening tersender di ranjangnya. Buru-buru ia mendekati boneka tersebut, mengambil sebuah surat berwarna merah muda di ujung ikatan plastik.

Tanpa Sheilin sadari, selembar foto jatuh dan terbang ke bawah ranjang ketika ia menarik kertas di dalamnya.

Peluk Koka jika rindu seseorang [].

Koka, Korilakkuma-mu.

"Koka." Sheilin bergumam. "Namanya lucu."

Ketika Sheilin ingin memasukkan kembali kertas tersebut ke dalam suratnya, ia menyadari ada tulisan lain di balik kertas.

Fact About Koka.
1. Koka laki-laki.
2. Koka beruang.
3. Koka penuh semangat.
4. Koka usil.
5. Koka suka dengerin musik dengan keras.
7. Koka suka stroberi-
Kayak Sheilin.

Perut Sheilin seperti tergelitik. Ia tersenyum, menatap Koka yang berbadan super besar. Memikirkan siapa gerangan orang kelewat niat yang memberinya boneka beruang putih pink tersebut ketika ia pergi ke pesta.

Sheilin kembali melihat isi surat. "Koka suka stroberi - kayak Sheilin," katanya, membaca poin nomor tujuh. Jantungnya seketika bergemuruh hebat, hingga membuat perutnya mulas. Satu nama terlintas di benaknya. Adyestha.

"Ah, gak mungkin!" Sheilin segera menepis nama tersebut dari pikirannya. Kemudian, nama lain melintas. "Mang Jo!"

Sheilin menjentikan jarinya. Jika di kartun-kantun, di atas kepala Sheilin akan ada bohlam yang menyala. Sheilin segera berlari menuju luar rumah. Malam-malam begini, biasanya Mang Jo, supir papa Sheilin, suka main catur di pos ronda kompleks sambil meminum kopi dengan satpam kompleks.

Benar saja, pria berumur tiga puluh lima tahun itu sedang bermain catur di pos ronda.

"Mang Jo!" panggil Sheilin sedikit berteriak. Ah, ngapain juga ia berteriak di tengah malam seperti ini. Bisa-bisa, makhluk lain ikut terpanggil.

Sheilin mendekati Mang Jo yang sedang mengusap rambut frustasi akibat pionnya baru saja dimakan oleh Pak Gul, satpam kompleks.

"Mang!" panggil Sheilin sekali lagi.

Mang Jo dan Pak Gul menoleh ke arahnya. "Iya, Non. Ada apa?"

"Ini dari siapa, Mang?" Sheilin mengangkat surat berwarna merah muda yang ia bawa. "Ah, maksud saya, boneka di kamar saya dari siapa?"

Mang Jo terheran. Jadi, anak majikannya ini keluar rumah tengah malam seperti ini hanya untuk menanyakan hal itu?

"Kurir."

"Kurirnya gak bilang sesuatu? Dari siapa gitu?"

Mang Jo menggeleng teratur. "Enggak. Dia cuma dateng bilang 'PAKET!', setelah saya terima dan tanda tangan dia pergi."

Sheilin mengerucutkan bibirnya. Ia benar-benar tidak puas dengan penjelasan Mang Jo. Beberapa detik kemudian, Mang Jo menepuk keningnya kencang, lalu mengambil sticky note yang sudah terlipat beberapa bagian dari saku celananya. "Untung belum saya buang, Non," kata Mang Jo, memberikan sticky note tersebut kepada Sheilin.

Your Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang