Eternally Loved - Ch. 11

50.4K 3.8K 76
                                    

Bethany duduk bersila di atas ranjang Cameron dan memperhatikan pria itu membetulkan dasinya yang miring.

Terdapat sebuah koper di kaki ranjang yang telah berisi pakaian serta semua barang bawaan Cameron.

"Berapa lama kau akan pergi?" Tanya Bethany. Ia sedang memeluk bantal pria itu dan mencium aroma Cameron yang tertempel pada kainnya.

"Satu atau dua minggu maksimal."

Bethany menurunkan kelopak matanya dan termenung. Cameron akan pergi ke Paris dalam rangka urusan bisnis. Biasanya ia hanya akan pergi selama beberapa hari namun kali ini, kepergiannya sedikit lebih lama.

Cameron menolehkan kepalanya dan melihat kepala Bethany yang tertunduk. Ia berjalan mendekat dan duduk di samping gadis itu. Dengan tangannya yang besar, Cameron mengusap kepala Bethany.

"Aku akan pulang sebelum kau merindukanku." Goda Cameron.

Memberengutkan wajahnya, Bethany berkata, "aku bahkan sudah merindukanmu sekarang."

Cameron tersenyum dan menarik Bethany ke pangkuannya. Ia tidak dapat menahan diri untuk tidak mengecup bibir bawah Bethany yang dimanyunkan.

Dengan giginya, ia mengigit lembut bibir bawah Bethany dan menghisapnya. Gadis itu pun membalas kuluman bibir Cameron dan membuka mulutnya, mengundang lidah pria itu untuk menjelajah.

Kepala mereka bergerak lincah dan tangan Cameron naik ke tengkuk Bethany untuk memperdalam ciuman mereka. Ia memangut bibir gadis itu dan menikmatinya karena ia tahu untuk satu atau dua minggu kedepan ia tidak akan dapat merasakannya.

Ketika ciuman mereka semakin dalam dan panas. Cameron mencengkeram kedua lengan gadis itu dan memisahkan bibir mereka. Deru napas Bethany terdengar cepat dan dada gadis itu bergerak naik turun.

Kondisi Cameron sendiri tidak lebih baik dari Bethany. Celana pria itu terasa sesak karena hasrat yang bangkit dan berusaha ia tahan mati-matian.

Ia hampir saja melepaskan pertahanannya memandang bibir Bethany yang bengkak karena perbuatan mereka.

Dengan lembut Cameron memindahkan Bethany kembali ke atas ranjang dan berdiri. Ia kembali bersiap-siap dan mengambil beberapa barang tambahan yang akan di bawahnya.

Sementara itu, Bethany menghempaskan tubuhnya berbaring di atas ranjang. Ia sedikit kecewa karena Cameron menghentikan kontak bibir mereka.

Setelah malam itu, Cameron belum menyentuhnya lagi selain ciuman-ciuman seperti barusan yang tentu saja selalu dihentikan oleh pria itu sebelum lepas kendali.

Ia tidak mengerti dan sempat berpikir apakan Cameron memiliki wanita simpanan untuk memuaskan hasratnya? Tapi Bethany selalu menangkis pikiran tersebut.

Pria itu selalu pulang setiap hari dan menghabiskan sebagian besar waktu bebasnya dengan Bethany. Jadi, sepertinya tidak mungkin Cameron memiliki wanita simpanan, bukan?

"Jadilah gadis baik selama aku pergi, oke?" Ucap pria itu.

Bethany membaringkan tubuhnya dan bersikap acuh. "Hmm, akan kupertimbangkan."

Mata mereka bertemu dan ada kilat jahil yang terlintas di mata pria itu.

"Aku akan menghukummu jika kau berbuat keonaran." Ancam Cameron setengah menggoda.

Eternally Loved [WBS #3 | SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang