Hi Loveliest!!
Fiuh, setelah ketik hapus ketik hapus, belum lagi notif watty yang bikin saya keder karena error terus, akhirnya rampung juga chapter ini.
Jadi, selamat menikmati dan jangan lupa tinggalin komen kalian yahh. Thanks!!***
Bethany tahu kapan tepatnya dunianya terasa runtuh di bawah kakinya. Ketika ia mendengar pembicaraan mereka, tidak ada hal lain di dunia ini yang lebih terasa menyakitkan daripada ini.
Ia tidak tahu apa yang berusaha didapatkannya ketika ia masuk ke ruangan ini. Pembicaraan mereka cukup jelas dan Bethany bodoh jika berharap bahwa pendengarannya salah.
Cameron bediri di hadapannya dengan ekspresi penuh penyesalan. Penyesalan karena pria itu telah membohonginya ataukah penyesalan karena ia telah melukai hatinya, Bethany tidak ingin tahu.
Yang ia tahu dengan pasti adalah rasa sakit dan kekecewaan yang mengerogoti hatinya. Ia terkejut dirinya masih berdiri disini dan bernapas. Seharusnya, dengan semua rasa sakit yang dirasakannya, jantungnya sudah berhenti berdetak.
"Beth...," panggil Cameron pelan sambil meraih jari tangannya.
Bethany menampik tangan pria itu dengan marah. Ia merasa sangat terluka dan marah terhadap Cameron.
"Aku bisa menjelaskan, Beth." Ucap Cameron.
"Don't!" Bethany memejamkan mata dan mengangkat telapak tangannya, meminta pria itu untuk diam.
Ia mengangkat wajahnya dan memandang Cameron dengan tatapan marah. "Tidak perlu repot-repot, apa yang kudengar sudah cukup jelas. Katakan, apa Global Inc. benar-benar kau beli?"
Cameron menggeleng lemah.
Bethany menelan dan kembali bertanya, "dan kau sebagai CEO, hanya untuk menggantikan kakek?"
"Ya," jawab pria itu lirih.
"Dan pertunangan kita?" Bethany harus bertanya. Ia ingin mendengar pria itu mengatakannya secara langsung.
Cameron menurunkan tatapan matanya dan Bethany hancur untuk kedua kalinya karena tanpa perlu di jawab, ia sudah tahu apa yang akan dikatakan oleh Cameron.
"Theodore ingin aku menjagamu," ucap Cameron. "Jadi, ia memintaku untuk bertunangan denganmu sementara ia menjalani pengobatan."
Bethany tidak berkata apapun dan mengusap wajahnya kesal, ia benci karena airmatanya mulai tumpah dan mengalir turun.
"Maafkan aku, Beth." Ucap Cameron sambil menyentuh lengan Bethany dengan kedua tangannya, memaksa gadis itu untuk memandangnya.
"Aku tidak bermaksud untuk melukaimu. Aku dan Theodore sudah berencana untuk mengatakan semuanya padamu ketika dirinya kembali nanti, Beth."
Bethany melepaskan tangan pria itu dari lengannya. Ia terlalu marah untuk berada berdekatan dengan pria itu. Tega-teganya Cameron dan Theodore membohonginya dan menutupi penyakit kakeknya itu?
Bethany memutar tubuhnya dan berjalan beberapa langkah menjauh. Gadis itu kemudian membalikkan tubuhnya menghadap Isabel dan Howard yang bediri di sana dengan tatapan prihatin.
"Kalian mengetahui semuanya?" Tanya Bethany tertahan.
"Maafkan kami, Beth." Hanya itu yang dikatakan oleh Isabel.
"Kalian pasti tertawa melihatku bukan? Dengan bodohnya aku mempercayai pertunangan palsu ini dan sandiwara kalian." Dengan getir Bethany berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternally Loved [WBS #3 | SUDAH TERBIT]
Romance[COMPLETED] Part 1 - 7 : Public Part 8 - End : Private ETERNALLY LOVED Book #3 in The Whittaker Brother Trilogy The Whittaker Brother Trilogy: 1. Tenderly Touched 2. Gently Embraced 3. Eternally Loved ============================== THE LEGEND Kelua...