I Love My Brother √ TigaBelas

4.5K 298 0
                                    

Prilly sudah sampai di depan rumah Friska --mama Ali-- tapi biasanya Prilly selalu bersama Ali kalau kerumah Ali tapi tidak dengan sekarang Ali tak menemaninya sama sekali

Prilly diam tak bergeming di depan pintu rumah Friska tanpa niat untuk mengetuk pintu itu sama sekali

Ayunan!, Prilly diam terpaku saat melihat ayunan itu, ya ayunan itu adalah salah satu hal yang membuatnya bahagia saat berada di rumah ini,

"Prilly?!"suara Friska mengejutkan Prilly dari lamunannya

"Mama?"

Friska tersenyum dan di balas Prilly dengan senyum manis sekali, dan akhirnya! Friska dan Prilly sama sama saling memeluk erat menyalurkan kasih sayang sebagai seorang anak dan ibu

Kangen! Rindu! Dan semacamnya, ya itu lah yang ibu dan anak ini rasakan

"Aduh, anak mama udah lama enggak main kesini, mama kangen sayang!"ucap Friska tanpa niat untuk melepaskan pelukannya

"Sama Prilly juga ma!"semakin mempererat pelukan mereka

Setelah lama berpelukan mereka pun melepaskan pelukan mereka sambil saling menatap sendu, entah kenapa tatapan sendu yang mereka pancarkan dari mata hazel mereka berdua

Kedua mata hazel itu tak berhentih menatap saling menyalurkan rindu melalui mata, saling merasa sakit walau lewat mata, entah kenapa dengan cara seperti ini mereka dapat dengan pasti merasakan kesakitan hati

"Hm, ma"panggil Prilly dengan kelirihan nya

"Iya sayang!" kedua wanita itu sama sama tersenyum simpul rasa nya sudah lama mereka tak seperti ini

"Kapan ya terakhir kita seperti ini?"

"Udah lama tau ma"mereka sama sama terkekeh

"Ya udah yuk masuk"

Mereka pun masuk kerumah, masih saling berpelukan

"Hm, mau makan apa sayang?"

"Enggak usah lah ma, Prilly masih kenyang tadi udah makan"

"Oh ya udah kalau gitu, kalau laper ambil aja ya di dapur, enggak usah canggung walau udah lama enggak kesini"

"Iya mama, siap deh Prilly akan ngambil sendiri"

"Prilly maaf ya atas perbuatan Ali"

Prilly diam tak menyahut sama sekali, apakah mama Ali tau?; batin Prilly

"Soal apa ma?"

"Ya semuanya?"

"Enggak ada yang perlu di maafin kali ma, Ali enggak salah"

"Ya tapi mama enggak tau kenapa rasanya Ali udah nyakitin kamu banget gitu sayang?"

"Enggak kok ma biasa aja"ucap Prilly masih dengan senyum manisnya, kadang di balik senyum ada sebuah luka?

"Hm mama boleh nanya enggak?"

"Iya boleh dong"

"Ali punya pacar?"

"Hm.. Iy-a ma"

Friska sangat lah terkejut mendengar penuturan dari Prilly

"Kamu enggak bohong kan sayang?!"

"Enggak ma, untuk apa juga Prilly bohong sama mama?"

"Iya sayang, kenapa Ali bisa secepat itu jatuh Cinta?"

"Hah?"

"Iya Prill, Ali itu tipe laki laki yang susah untuk jatuh cinta. Tapi, sekarang dia bahkan punya pacar?"

"Iya sih ma"

"Ada apa ya?"

"Udah lah ma, namanya jatuh cinta enggak bisa di tebakkan sama siapa, cepat atau lambat, di waktu yang enggak tepat sekali pun kalau kita udah jatuh cinta itu enggak bisa di tolak ma"

"Iya sih, tapi kamu enggak usah ya pikirin hal yang seperti itu"

"Iya enggak lah ma, lagian kalau Ali bahagia Prilly lebih bahagia sebagai adik nya kan?"

Friska mengangguk,

"Ma"

"Ya?"

"Ali belum pulang?"

"Belum enggak tau tuh, kakak kamu belum pulang. Biasanya dia pulang selalu tepat waktu"

"Sibuk pacaran kali ma"sahut Prilly

Friska terkekeh, Friska tau Prilly kangen dengan kakaknya itu. karena, Ali sudah mempunyai pacar dan Prilly pun mendekat ke Ali tak bisa se-intens seperti dulu

"Kangen kamu?!"tanya Friska sambil tersenyum

"Enggak!"ucap Prilly malu dengan pipi yang mirip seperti kepiting rebus sudah

"Beneran?"

"Iya enggak!"

"Ya udah"

"Tapi ma, Prilly akhir akhir ini udah lama banget enggak dekat dengan Ali seperti dulu"

Friska menatap Prilly dengan penuh Arti, Friska sudah menebak kalau memang Prilly kangen sama Ali, tapi kenapa Prilly tak bicara sama Ali?; pikir Friska

"Iya deh nanti mama yang bilang!"

"Bilang? Bilang apa ma?"

"Iya, bilang kalau kamu kangen!"ucap Friska dengan kekehan

"Jangan ma, jangan. Biar lah dia bahagia dengan Clara, kalau mama bilang aku kangen sama aja aku buat dia lepas dari Clara dan kebahagiaan di sekarang"

"Kamu ya, apa salah nya sih Prill? Kamu kan adik nya? Enggak salah bukan?"

"Tapi Ali sama Prilly itu enggak ada hubungan darah ma?"

"Iya mama tau, tapi kamu ada hak untuk dia perhatiin kamu"

"Enggak ma, biar lah dia kasih perhatiaan dia sepenuhnya ke pacarnya sekarang karena selama ini kan dia selalu kasih kebahagiaannya kepada Prilly? Jadi, biar lah pacarnya sekarang yang di perhatikan, Prilly enggak ada hak untuk itu"

Ucapan Prilly membuat Friska terdiam!, Friska ingin anaknya itu, Ali. Selalu perhatikan Prilly karena Friska ingin Prilly menjadi menantunya nanti. Ya, maksudnya Ali Prilly pacaran gitu? Tapi, sepertinya sia-sia harapannya itu

"Ma?"

"Iya?"

"Kenapa?"

"Enggak, enggak papa sayang. Yang penting kamu dan Ali bahagia dengan pilihan hidup kalian masing-masing, mama akan lebih bahagia karena dua anak mama bahagia"Friska tersenyum Tulus. Ya, sebenarnya hanya satu tujuan hidup nya sekarang adalah; Ali Prilly bahagia itu saja.

"Mama hanya ingin kamu bahagia Prill, dengan siapapun kamu nanti, yang penting kamu bahagia, karena satu tujuan hidup mama hanya untuk anak mama kedua nya bahagia sama siapapun kalian nanti"

Prilly terdiam, sama siapapun ia nanti apakah bisa ada seseorang yang bisa membahagiakannya sebahagia Ali? Prilly rasa; Tidak.

Hanya Ali yang sampai sekarang yang bisa bikin dia bahagia, menjadi wanita seutuh nya, entah murni sebagai seorang kakak atau lebih? Kita tidak tau kedepannya

################

Plg, 23/07/2016

Maaf updatenya enggak seperti biasa aku update ini sabtu-minggu seperti cerita aku yang lain, aku harap kalian ngertiin aku, aku juga banyak yang aku tulis enggak ini aja, terima kasih❤😘😊😉

Typo? Maaf

Putrin

I Love My Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang