"Shut!, udah ah Din, nanti orang yang punya hubungan enggak setuju lo bilang begitu nanti mereka marah,"
"Ih, biarin kelues gue bilang nya fakta, apa jangan-jangan Ali di kasih jampi jampi gitu ya?"
"Maksud lo?"
"Ya, di dukinin may be?"
"Ngaco deh lo kalau ngomong, sekarang enggak jaman ya dukun gitu,"ucap Prilly
"Bisa aja kali Prill, siapa yang tau?"
"Ya tapi, menurut gue enggak mungkin deh tapi ya gue enggak tau juga sih!"
"Ya kan?"
"Udah ah, lo enggak usah ngomongin hal hal yang mistis gitu deh bikin gue parno tau enggak lo,"ucap Prilly dan berjalan mendahului Dinda masuk kedalam kantin bertemu dengan Rehan, Rini, Andi
"Kenapa lo Prill?"tanya Rehan saat melihat Prilly yang sedikit berlari
"Eh Prilly, tunggu napa?"
"Kenapa sih?"tanya Andi
"Enggak, nih orang nih nakut nakutin aja, masa kata dia Ali di dukunin sama si Clara?"jawab Prilly
"Terus?"
"Apa nya yang mau diterusin udah sampai di sini aja,"ucap Dinda
"Apa nya sampai sini aja?"tanya Andi
"Malah mengelantur lagi!"sahut Rini
"Maklum lagi jatuh Cinta!"celetuk Rehan
"Woy enggak ada hububangannya ya sama jatuh cinta!"sahut Prilly
"Bingung gue temen gue pada jatuh cinta semua!"celetuk Prilly
"Emang lo enggak?"tanya Rini dan dapat gelengan dari Prilly
"Cuman jatuh dari pohon aja kemarin gue,"balas Prilly santai dan cuek lalu duduk sambil memainkan ponsel nya
"Lah? Eh Prill, lo itu ada pacar noh si Roy!"sahut Rehan
"Lo pikir jatuh cinta sama jatuh dari pohon itu sama? Enggak jatuh cinta itu indah dan bahagia, dan jatuh dari pohon itu sakit kelues!"ucap Rini
"Tapi kenyataannya gitu Rin, gue kemarin jatuh dari pohon!"sahut Prilly
"Woy tadi pertama bahas soal apa sih? Kok bahas lo jatuh sih Prill?"tanya Dinda
"Mana gue tau, gue hanya curhat soal gue ini malah di perpanjang sama mereka, iya soal Ali yang menurut lo di dukunin itu kan?"
"Hah? Ali didukunin?"tanya Andi tak percaya
"Emang nih kata si Dinda"balas Prilly
"Enggak deh kayak nya Din, masa zaman sekarang masih percaya yang kayak gituan?"tanya Rini
"Ya kan bisa aja?"ucap Dinda
"Gue enggak percaya ah, kita itu percaya nya sama Allah aja deh jangan yang begituan!"ucap Andi
"Tapi kalau benar gimana?"tanya Dinda
"Enggak gimana gimana, lo yang ngigo berarti!"sahut Prilly kesal
"PMS bu?"tanya Rini
"Enggak! Cuman kesel aja gitu masih ada kah yang begituan sekarang?"tanya Prilly
"Ya May Be?"ucap Rehan acuh
"Ya udah disini kita mending makan deh dari pada ngomong nya soal dukun mulu!"sahut Rini
"Rin, itu Ali sama Clara bukan sih?"tanya Andi
"Mana gue tau, enggak ngurus!"ketus Rini
"Lah? Kenapa sih? Biasanya lo paling kepo!"sahut Dinda
"Enggak, gue lagi males ngomong soal mereka, Prilly pacaran sama si tuh pembuat onar juga gara-gara tuh si Clara, males gue bahas mereka!"ucap Rini ketus
"Eh, buset bu? Lo kalau ngomong jangan gitu lah Rin,"ucap Prilly
"Iya kan Prill, kenyataan?!"ucap Rini
"Tapi kan ini salah satu pilihan gue!"balas Prilly
"Iya lo itu cantik, imut, baik hati, sholeha, wakil ketos, ketua himpunan juga kenapa sih lo pacaran sama si tuh pembuat onar!"ucap Rini
"Udah lah Rin, itu pilihan Prilly baik atau enggak hanya di yang rasain, 2bulan sama dia gimana rasanya?"tanya Rehan
Prilly diam tak menjawab, dia terus memainkan ponsel nya pura-pura tak mendengar teman temannya ngomong
"Diam? Berarti apa nih?"tanya Dinda
"Udah lah guys, biar lah. Ali dan Prilly mempunyai kehidupan tersendiri mereka sudah mempunyai pasangan mereka sendiri, kita lebih baik enggak usah ikut campur takutnya nanti kita yang salah, guys!"ucap Andi
"Ya, lebih baik diam!"ucap Rini
Prilly diam! Bukan berarti dia pacaran sama Roy, anak pembuat onar itu. Membuat dia ada masalah bersama temannya, tapi Prilly ingin dia terhindar dari omongan yang terhadap nya seperti 2bulan yang lalu
Flashback on**
Prilly disini melihat adegan yang mesra antara Ali dan Clara, terlihat satu titik air mata sudah berada di pelupuk mata nya, entah kenapa rasa nya sakit melihat itu semua padahal itu adalah kakaknya, Ali.
"Wah hebat ya?"celetuk seseorang
"Roy!"ucap Prilly lirih
"Ya, lo hebat Prilly melihat adegan mesra seseorang yang lo sayangi di depan mata lo sendiri!"ucap Roy dengan senyum devil nya
"Maksud lo?"
"Iya gue tau Prilly Zahra Arbianafara, cewek femous yang di gila laki laki di sekolah ini dan termasuk gue yang mengagumi lo, tapi gue enggak nyangka bahwa lo.."
"Bahwa gue apa?"tantang Prilly, ingin sekali Prilly menampar Roy
"Bahwa lo mencintai kakak lo sendiri, lo sadar Prill, dia itu tak lebih dari pecundang sama kayak gue bahkan lebi--"
Pletakkkkk!!!
Tangan mungil itu menampar Rio dengan kerasnya sampai terlihat pipi Roy memerah
"Lo?!!!"tunjuk Prilly"Gue, enggak akan mencintai kakak gue sendiri Roy, lo dengar ya? Gue enggak minta lo kagum terhadap gue kan? Jadi, jangan salah kan gue.."
"Dan satu lagi jangan lo buat gue emosi sama setiap kata lo yang ucapkan sekali lagi!"
"Oke Prilly, kalau lo memang enggak akan mencintai kakak lo itu, lo mau jadi pacar seorang pembuat onar?"
"Maksud lo?!"ucap Prilly
"Maksud gue, pacaran sama gue!"
"Maksud lo apa? hah? Lo mau manfaatin ini?"
"Gue enggak maksud tapi sebagai pembuktian lo terhadap diri lo sendiri bahwa lo enggak mencintai kakak lo itu!"
"Oke gue mau!"balas Prilly cepat
"Tapi, setelah itu enggak akan ada kata lo menghina gue atau pun kakak gue?"
"Oke!"
Prilly cepat berlari dari taman tersebut terlihat air mata sudah banjir di pipi nya, dan terlihat Roy dengan senyum puas nya itu
Flasback off**
Sekelebat bayangan diri nya pacaran sama pembuat onar itu membuat Prilly mau tak mau ingat adegan mesra Ali dan Clara 2bulan lalu, entah kenapa selama 2bulan terakhir ini seakan dirinya dan Ali semakin jauh bahkan sangat jauh.
############
Plg, 30/07/2016
Hola!!! Apa kabar? Baik ya insha Allah? Back untuk kalian yang menghargai saya dengan vote kalian, yang cuma lewat juga makasih ya, tapi jangan salah kan saya jika nanti cerita ini di privasi ya? I don't care! Oke buat yg mau aja! Aku lagi buka follback-an nih tapi bagi 10 orang aja ya, yang tercepat! Tapi sebelum aku follback, follow dulu, thanks❤😉😘😄
Putrin
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Brother [END]
Rastgele"Kau yang ku anggap sebagai seorang kakak bagiku yang tak pernah terlintas di pikiran ku untuk mencintai mu" - Prilly Zahra Arbianafara "I Love My Brother." "I Love My Sister." Prilly Zahra Arbianafara dan Ali Dickyapranata Rasyadah ______ Seorang...