2

15 2 0
                                    

Dengan tergesa-gesa Elang memasuki ruang ujiannya. Ia terlambat karena bangun kesiangan dan harus mendapat omelan dulu dari Ibunya.

"Permisi!!" Ucap Elang izin untuk masuk.
"Cepat!!" Perintah pengawas ujian yang sudah membagikan soal.
Teman-temannya menatapnya dengan pandangan bertanya. Elang hanya mengendikkan bahu tanda tidak mau menjawab lebih.

Semua siswa larut dalam soal masing-masing. Karena pada dasarnya Elang memang pintar. Ia hanya kesulitan di beberapa soal saja.
Kebanyakan lancar dan baik-baik saja.

Saat sudah selesai ujian hari pertama. Ia dan teman-temannya berkumpul ke kantin untuk sekedar nongkrong saja.
Meskipun Elang anak yang pintar, tapi kelakuannya sama seperti anak-anak nakal semasa SMA.

Elang perokok, juga sesekali minum-minuman keras tanpa diketahui orang tuanya. Tampan??. Itu terlihat jelas. Keren??. Sangat. Populer?? Semua siswi mengejar-ngejarnya hanya untuk mendapat perhatiannya.

Tapi, ia bisa membuang semua kepopulerannya itu saat bersama gadis yang satu tempat les dengannya.
Gadis itu tidak berusaha mendekatinya untuk mencari perhatiannya. Justru sebaliknya. Elang ingin gadis itu memperhatikannya.
Tapi semua itu hanya harapan dan cukup sebagai harapan yang tak akan pernah tercapai.

"Gue minta rokok, Lang!!" Seru Riko salah satu teman Elang.
"Di tas" Jawab Elang singkat karena ia sedang makan.

Saat Riko membuka tas Elang, ia menemukan sebuah novel berjudul Up.
Riko tertawa.
"Sejak kapan loe suka novel kartun kayak gini?" Tanya Riko mengejek sambil mengambil novel itu dari tas Elang.

Elang berusaha mengambil, tapi Riko menghindarinya. Dan disusul tawa teman yang lain.
Riko membuka sampul novel itu.
Tawanya pecah saat disana tertera nama Pelangi dengan tulisan yang rapi dan berkesan imut.

"Loe jadi alay tau nggak!?" Ejek Riko melempar novel itu dimeja dihadapan Elang yang kembali cuek dan fokus pada makanannya.

"Bukan urusan loe!! Itu juga bukan punya gue!!" Ucap Elang.
"Punya adek lho kebawa?" Tanya Rian.
"Bukan"
"Terus?"
"Bohong tu Elang!! Jelas-jelas namanya Pelangi. Udah pasti punya Elang. Hahaha.." Ucap Rikp tertawa.

"Terserah!!" Ucap Elang pergi meninggalkan tempat itu sambil membawa tas dan novel dimeja.
"Yaahh ngambek hahaha" Ejek Riko pada Elang. Juga tawa teman-temannya.

****

"Assalamualaikum!!" Ucap Elang saat sampai dirumah.
"Waalaikuksalam!! Gimana ujiannya tadi?" Tanya Mamanya khawatir.
"Baik"
"Bisa kan?? Kamu nggak terlambatkan??" Tanya Mamanya heboh.
"Enggak Mamaku sayaangg!!" Jawab Elang sambil memegangi pipi Mamanya gemas.

"Mama khawatir tau. Hari pertama kamu ujian SMA kamu kesiangan. Takutnya kamu nggak boleh ikut ujian!!"
"Itu nggak mungkin terjadi, Ma. Aku janji ini yang terakhir membuat Mama khawatir" Ucap Elang mencium kening ibunya lalu masuk ke kamarnya. Mamanya tersenyum melihat kemanisan sikap anaknya padanya.

****

"Ras, ikut aku yuk!!" Ajak Pelangi pada Laras temannya.
"Kemana?? Les bentar lagi dimulai!!" Oceh Laras.
"Bentar aja kok!! Cuma mau ngambil buku cerita yang kemarin di pinjam bu Mita!!" Jawab Pelangi ngeyel sambil memelas pada Laras.

Setelah berfikir lama, akhirnya Laras menyetujuinya.
"Hanya sebentar!!" Ucap Laras bangkit berdiri, diikuti Pelangi yang tersenyum sumringah.

Mereka berjalan beriringan menuju ruang guru. Tapi bukan Pelangi jika tidak berulah.

"Ke kelas les sebelah sana dulu yuk!!" Ajak Pelangi pada Laras. Laras menatapnya kesal.
"Hanya sebentar!!" Ucap Pelangi berjanji pada Laras.

Tanpa menjawab Laras mengikuti saja kemauan temannya itu.

Aku Dan Kau PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang