9

10 1 0
                                    

Ilyas Pov.

Di gedung ini aku sedang duduk bersama seorang gadis yang menangis dihadapanku.

Ingin rasanya aku pergi dan menghindari suara tangisannya. Karena jujur saja aku tak tega melihat seorang wanita menangis.

Apalagi aku tak tahu kenapa ia menangis. Ia menangis karena melihat Firman bersama Desy?? Tapi kenapa?? Atau tadi dia kejedok tangga?? Tapi terlihat dari ekspresi Pelangi yang terkejut saat melihat Firman. Begitupun Firman yang terkejut melihat Pelangi. Ada apa sebenarnya?? Mereka menjalin hubungan berpacaran?? Sejak kapan?? Jadi benar dugaan Desy cs?

"Loe kenapa nangis??" Tanyaku merasa heran pada gadis ini.

Ku lihat ia menggeleng. Apa sulit baginya mengatakan sesuatu?

"Apa loe bisu jadi nggak bisa jawab pertanyaan gue?? Gue tanya kenapa loe nangis?? Biar jelas kenapa. Dan kalau seumpama loe terluka mungkin gue bisa bantu ngobatin!!" Tegasku Emosi padanya.

"Kenapa malah kakak yang marah??" Tanyanya balik membentakku.

"Karena gue nggak suka cewek nangis!!" Jawabku tegas.

"Kenapa kakak ngikutin aku??" Tanyanya lagi. Dan kali ini aku membeku tak mampu menjawab. Aku juga tak tahu kenapa.

"Kalau kakak nggak suka lihat cewek nangis, kenapa kakak nggak pergi aja!?" Ucapnya.

Aku masih diam tak tahu harus bagaimana. Aku tak ingin dia menangis, aku juga ingin pergi. Tapi aku harus mendapatkan sebuah alasan kenapa dia menangis. Karena disini sebuah alasan sangatlah penting.

"Gue hanya ingin tahu kenapa loe nangis??" Tanyaku kini mulai tenang.
Dia diam masih menangis.

"Kalau ada yang sakit ngomong!!" Lanjutku memegang bahunya yang bergetar.

"Kakak nggak akan bisa mengobati sakitku!!" Jawabnya menatapku sayu. Aku muai dikuasai emosi lagi. Aku tak tega melihatnya menangis begini.

"Katakan!!" Perintahku memaksa.

"Aku sakit hati kak!!" Jawabnya membuatku terkejut. Jadi benar ia dan Firman ada hubungan yang spesial.

"Karena Firman?" Tanyaku sedikit sengit, entah kenapa aku merasa kesal pada Firman.

Pelangi mengangguk.
"Kalian pacaran?" Tanyaku lagi.

"Iya. Dan aku menyesal!!" Jawabnya menangis lagi.

"Kenapa menyesal?" Tanyaku sedikit tenang.

"Karena seharusnya aku sadar siapa kak Firman. Dan aku merasa aku nggak pantas untuk kak Firman yang memiliki popularitas tinggi disekolah ini!!"Katanya perau dan dengan nada yang rendah.

"Loe terlambat menyadari semuanya!?" Ucapku menyetujui ucapannya.

"Iya.. Aku salah menjatuhkan pilihan hati, aku salah memilih kak Firman. Aku nggak siap untuk kedekatan kak Firman dengan cewek-cewek disekolah ini!!" Ucap Pelangi menyesali pilihannya yang membuatku merasa bersalah karena hampir marah padanya.

"Tapi loe suka sama dia?? Loe sayang sama dia??" Tanyaku berusaha meyakinkan hatinya.

"Sampai sekarang aku nggak tahu tentang perasaanku saat ini sama kak Firman. Yang aku rasakan saat bersamanya hanya kenyamanan dan.. aku kebahagiaan. Tapi untuk saat ini juga aku merasa kesal saat dia bersama yang lain" Terangnya menjelaskan semuanya padaku.

Aku tak tahu kenapa rasanya tak rela. Gadis ini menarik bagiku. Dia.. Berbeda.

"Loe.."

Ucapku terputus saat melihat Firman berdiri di depan pintu ruangan ini.

Aku Dan Kau PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang