17

18 1 2
                                    

Author Pov.

Pelangi segera mengemasi peralatan sekolahnya yang tergeletak berceceran di meja karena bel pulang sekolah sudah berbunyi. Ia berbalik menghadap Mega. Ia ingin mengajaknya pulang bersama tapi ia masih ingat pertengkaran tadi pagi yang membuat mereka dihukum karena tidak mengikuti pelajaran.

Pelangi ingin menegur Mega. Tapi ia tahu Mega masih marah padanya.
Dengan langkah cepat, Pelangi meninggalkan kelas dan ingin segera pulang. Ada sesuatu yang harus ia selesaikan hari ini juga.

"Buru-buru banget??" Tegur seseorang dari belakangnya.

"Hay kak!! Hehe iya nih harus buru-buru sampai dirumah!" Jawab Pelangi memghilangi rasa gugupnya.

"Emang kenapa harus buru-buru??" Tanya Firman khawatir dan menghampiri Pelangi.

"Ah nggak papa!! Ada sesuatu yang harus diselesaikan dirumah!!" Jawab Pelangi tersenyum lucu.

Firman mencubit pipi Pelangi membuat Pelangi cemberut karenanya.

Saat asik bercanda berdua. Teman-teman Firman muncul dari belakang Firman.
Pelangi melihatnya dan ia tidak ingin terjebak bersama cowok-cowok ganteng sekolah ini.

"Kalau gitu aku duluan ya kak!!" Pamit Pelangi pada Firman.

"Aku anterin deh!!"

"Fir!! Loe mau melarikan diri dari tugas!?" Bentak Zaky.

Pelangi tertawa. "Kak Firman harus kerja kelompok kan!? Jadi aku pulang sendiri aja!!"

"Ya udah deh. Hati-hati ya sayang!!"

"Uhuk-uhuk!!! Aduh keselek gue!!" Ucap Ilyas dibalas tawa Zaky.
Sedangkan Firman menatap kedua temannya itu geram. Pelangi hanya tertawa melihat kelakuan kakak kelasnya itu dan berlalu pergi dengan cepat.

"Raka udah cari bahannya kan!?" Tanya Firman.

Sampai di area parkir Pelangi sedikit berlari, tiba-tiba..
"Aaaaa...!!!"

"Wooyy.. Loe pikir ini parkiran tempat syuting film india!?? Diparkiran lari-lari!! Kalo situ celaka yang disalahin yang bawa motor lagi. Minggir sana!!" Bentak Raka pada Pelangi yang tiba-tiba muncul saat dia menaiki motornya.

"Maaf kak!!" Ucap Pelangi ketakutan karena dibentak Raka.

"Heran gue, kok bisa Firman suka sama cewek ceroboh kayak loe!!" Komentar Raka. Pelangi hanya mendengus kesal lalu berlari ke arah gerbang sekolah.

Sampai dirumah Pelangi langsung masuk ke kamarnya dan dengan grogi mengetuk-ngetuk layar handphonenya.

Ia ragu harus menghubungi Elang. Dan pertanyaannya tentang nomor ini benar milik Elang atau bukan tidak penting lagi sekarang. Yang penting ia harus segera menghubunginya dan menjelaskan semua kesalahfahaman disini padanya.

"Mungkin ganti baju dulu!!" Gumam Pelangi segera menuju lemari pakaiannya dan mengganti pakaian.
Kemudian ia mengambil handphonenya dan duduk di sofa panjang di sudut kamarnya.

Dilayar ponselnya sudah tertera sebuah nomor dengan nama Kak Pelangi. Tapi ia enggan memencet simbol telepon di ponselnya.

"Bismillah!!" Desis Pelangi sambil memencet simbol telepon itu.

Terdengar bunyi terhubung dan bunyi itu sukses membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Ditempat berbeda dan di waktu yang sama. Elang juga sangat terkejut melihat di ponselnya ada sebuah panggilan dari seseorang yang ditunggunya berhari-hari ini.

Ia tahu itu nomor Pelangi dari Mega.
Ia enggan menjawab. Tapi juga sangat merindukan suara gadis itu.

Elang menggeser tombol hijau di ponselnya lalu menaruhnya di telinga.

Aku Dan Kau PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang