7

18 1 0
                                    

Mentari telah kembali pada peraduan.
Suara jangkring mengantar bulan sabit menemani malam.
Gemerlap tabur bintang menambah kesan mewah pada langit malam.
Sang angin sesekali berhembus membisikkan kata cinta pada alam semesta.
Disaksikan gugurnya daun cemara ditepi jalan.
Diusik oleh segumpal awan mendung di sudut timur langit.
Merasa cemburu pada kemesraan angin pada alam semesta.
Merasa iri pada kemewahan gemerlap bintang dan bulan sabit malam ini.

Author POV.

Malam ini, Mega dan Laras menginap dirumah Pelangi. Kegiatan ini sering mereka lakukan saat malam minggu.

Dan akan selalu bercerita panjang lebar hingga kantuk menghampiri mereka.

Kali ini cerita paling banyak didominasi oleh Mega.

"Gue nyesel tau cerita sama kakak gue soal temen cowoknya yang gue suka itu!!" Omel Mega kesal.

"Lho emng kenapa??" Tanya Pelangi sambil menuangkan minum ke dalam gelas untuk dirinya sendiri.

"Dia bilang gue nggak boleh deketin dia!! Dia bilang dia juga suka sama temennya itu. Resek kan!?"

"Yah!! Kasihan banget sih kamu!!" Ucap Laras prihatin pada Mega.

"Udah gitu kemarin dia cerita ke gue!!" Ucap Mega sambil makan kue buatan Mama Pelangi.

"Cerita apa??" Tanya Laras dan Pelangi serentak. Mereka berdua tertawa. Tapi mendapat gertakan dari Mega.

"Dengerin dong!! Ketawa terus!!" Ucap Mega kesal pada kedua temannya.

"Iya Ga. Iya maaf!!" Ucap Pelangi masih dengan sisa tawanya.

"Kakak gue bilang.."

"Tunggu!! Siapa nama cowok itu?" Tanya Pelangi.

"Ntar!!" Bentak Mega.
Membuat kedua temannya berkesiap mendengarnya.

"Jadi, waktu gue tanya-tanya informasi tentang cowok itu ke kakak gue yang resek itu. Dia bilang cowok itu nggak mudah ditaklukkan!! Makanya dia ngelarang gue buat deketin cowok itu. Alasan kakak gue, dia bilang mau berusaha deketin cowok itu dulu. Istilahnya mau menaklukkan cowok itu dulu"

"Soalnya dia itu cowok yang ngetop selama disekolah sini dulu. Cewek-cwek pada nempel sana sini. Tapi.. Satu pun nggak ada yang ditanggepin!!" Lanjutnya lalu mengambil cemilan dan memakannya sedikit.

"Emang pada dasarnya aja cewek-cewek itu nggak tau malu. Udah di cuekin tetep aja deketin. Terus. Selain itu, cowok itu bandelnya nggak ketulungan. Perokok!! Sering balapan liar!! Terkadang juga minum-minuman keras!!" Ucap Mega membuat Pelangi dan Laras terpekik mendengar kebiasaan cowok yang diceritakannya.

"Nggak usah kaget!! Selain dia bandel. Dia itu sayang banget sama Mamanya. Dia bahkan nurut sama Mamanya untuk rutin masuk les. Baikkan?? Terus lagi. Disamping kebandelannya itu. Prestasinya luar biasa hebat. Kelulusannya kemarin, dia peraih nilai terbaik!!"

"Pria idaman banget!!" Ucap Pelangi.

"Loe gila!! Kayak gitu pria idaman!!" Sangkal Mega.

"Tau tu Pelangi. Idaman dari mana??" Ucap Laras heran.

"Coba kalian bayangkan. Cowok itu bersikap bandel, dan berulah nakal di luar. Tapi. Dia rumah dia baik, nurut sama Mamanya. Dia bahkan membanggakan orang tuannya dengan nilai terbaiknya. Seseorang dengan hebatnya memiliki dua perbedaan sifat yang mampu dia tunjukkan pada situasi dan kondisi yang pas menurut porsi sifat-sifatnya. Ada kalanya bersikap baik, ada kalanya bersikap, nakal ?" Ucap Pelangi.

"Kayaknya loe sama anehnya dengan cowok itu!!" Ucap Mega menyindir.

"Terus??" Tanya Laras meminta Mega melanjutkan ceritanya.

Aku Dan Kau PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang