Chapter 3 : Meeting Best Friend

3.1K 296 15
                                    

Keluarga kecil itu berjalan-jalan di sekitar pantai. Jeonghan dan Seungcheol pun berlari-larian dan mengejar ombak seperti anak kecil. Dari kejauhan, ayah Jeonghan hanya tersenyum menatap tingkah mereka. Ada suatu ekspresi kelegaan dalam senyumnya, seperti sesuatu yang hilang telah kembali.

Ayah Jeonghan berjalan menuju kedai dekat pantai dan memesan minuman dingin. Cuaca yang cukup terik membuatnya kehausan. Segera ia teguk minuman itu dan terdiam. Merenung. Untaian kalimat ia gumamkan.

"Hana-yah... Jeonghan sudah bisa tersenyum kembali. Istirahatlah dengan tenang. Karena ada aku dan Seungcheol yang akan selalu menjaganya"

***

Jeonghan POV

Beberapa hari yang lalu, Ayah sudah kembali ke Korea. Setidaknya bersama dengan Ayah walau hanya sebentar sudah cukup meringankanku dari penat. Saatnya kembali ke rutinitas skripsi. Sebenarnya aku sudah bisa menyelesaikannya dalam minggu ini atau minggu depan tapi berhubung Seungcheol belum selesai, kurasa aku akan menunggunya. Pulang ke Korea bersama dengannya lebih mengasyikan.

Pagi ini kami harus ke kampus karena ada beberapa hal yang harus kami bicarakan dengan dosen. Ah, lebih tepatnya Seungcheol. Aku hanya menemani saja. Lagi pula Joshua juga memintaku untuk membantu skripsinya.

"Pagi, malaikat"

Sapanya dengan manis di meja makan. Ya, Seungcheol membawa duplikat kunci rumahku. Agar dia segera menolong jika terjadi sesuatu, katanya. Dengan tersenyum aku berikan sarapannya yang langsung ia lahap. Ah, dia seperti anak kecil kalau sudah berurusan dengan makanan. Tak lupa ku masukan bekalnya ke tas. Kau tau, kantin universitas pasti sangat berdesakan dan bisa menghambat pekerjaan Seungcheol. Lagipula, makanan buatanku lebih higienis.

"Seung-ah, kira-kira kau selesai jam berapa? Aku ada janji dengan Jisoo untuk membantu tugasnya."

"Sore mungkin. Katakan saja kau dimana. Aku akan menjemputmu."

Aku hanya mengangguk. Setidaknya tak ada yang perlu ku khawatirkan. Lagipula Jisoo bukanlah orang asing bagiku dan Seungcheol. Ya, kami memang bersahabat semenjak SMA dan hingga saat ini pun Jisoo sekelas denganku.

Seungcheol menarikku untuk mengikutinya. Kembali ke rutinitas kampus mahasiswa tingkat akhir. Baru saja ku melangkahkan kaki di kampus, rasanya sudah ingin pulang. Yah... melihat kampus selalu mengingatkanku akan tugas skripsi. Benar-benar memualkan.

"Yo! Yoon Jeonghan! Choi Seungcheol!"

Sebuah suara yang sangat familiar menyapaku dari kejauhan. Ah.. aku tau itu adalah Jisoo. Siapa yang tak kenal dengan sapaan swag nya. Dia melambai-lambai dengan riang dan berlari, merangkul kami dan tertawa. Sudah lama kami tak seperti ini.

"Yo! Hong Jisoo! Kau sudah hidup ternyata?"

Seungcheol menggoda Jisoo. Jisoo hanya tertawa. Kurasa ia mengerti bahwa Seungcheol menyinggung soal "menghilang"nya dia beberapa minggu lalu. Benar, Jisoo sudah tidak terlihat selama 3 minggu mungkin dan kurasa dia tambah kurus.

"Yah! Kau tau, mobilku di bengkel dan aku tak bisa kemana-mana kecuali mengerjakan skripsi. Dan kebetulan hari ini Jeonghan kosong, jadi sekalian saja aku minta bantuan mengerjakan skripsiku. Hahaha"

Seperti biasa, Jisoo akan selalu meminta bantuanku jika ia tak mengerti. Ah.. bukan bukan. Mungkin dia hanya malas mengerjakannya.

"Jisoo-yah, kau kesini naik apa? Bukannya kau selalu mual jika harus naik bus"

"Ah.. tadi sepupuku Doyoon yang mengantarku. Lumayanlah, tidak perlu susah payah membeli bensin. Hahaha"

"Uwah.. Doyoon!? Sepupumu yang manis itu? Kapan-kapan kenalkan kepadaku!"

Only You 「COMPLETE」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang