Chapter Extra : That Night

2.6K 245 6
                                    

Jeonghan POV

Sudah lama rasanya tak kunikmati suasana yang sedamai ini. Berhubung ini juga liburan sekolah, rasanya tak ada salah juga kalau aku menghabiskannya dengan kedua sahabatku. Pilihan kami kali ini jatuh pada sebuah pantai di Jeju dan menginap di salah satu vila pantai milik orang tua Jisoo. Ah jangan tanya kalau itu milik Jisoo, dia termasuk orang yang sangat berkecukupan hingga meluber. Mumpunglah... Kapan lagi bisa menikmati pantai tanpa harus susah mencari penginapan?

"Han-ah, ayo kita barbeque. Ah, pakai juga jaketmu. Diluar dingin."

Suara Jisoo menyadarkanku dari lamunan. Tak terasa ini sudah malam dan saatnya barbeque ria. Memang menyenangkan ketika malam yang indah bisa dihabiskan bersama sahabat. Apalagi ini momen langka sebagai anak SMA yang akan segera lulus. Kalau dipikir lagi, momen ini akan jarang terulang ketika kami sudah sibuk dengan dunia perkuliahan masing-masing.

Kulihat Jisoo sedang sibuk mempersiapkan api dan Seungcheol sibuk memotong bahan. Hah... Aku justru khawatir dengan Seungcheol. Cara memegang pisaunya seperti akan melukai dirinya sendiri dan cara dia memotong bahan... Um, Seung-ah... Itu bukan kayu. Kau tak harus mengangkat pisaumu setinggi itu hanya untuk memotong paprika. Dia benar-benar tidak bisa memasak.

"Bantulah Jisoo. Kalau makanan biar ku persiapkan."

Aku mengambil alih pisau dari genggamannya dan kulanjutkan pekerjaannya. Sekelibat pemikiran singgah di otakku. Bagaimana Seungcheol bisa bertahan jika orang tuanya di Hongkong selama ini? Mungkin saja dia hanya memakan makanan cepat saji dari supermarket atau malah menahan lapar kalau sedang malas. Sekilas kulihat ada bayangan lagi di sebelahku. Bayangan itu diam. Hah... Kurasa dia memang tak beranjak dari tempatnya tadi.

"Seung-ah..."

"Sebentar lagi. Aku hanya mengamatimu memotong bahan. Ah... Coba kau perempuan. Pasti sudah kujadikan istri beberapa tahun lagi."

Benar-benar dia ini. Bercandamu kelewatan. Bagaimana kalau aku bodoh dan percaya saja? Bisa kutagih seumur hidupmu!

"Ya Tuhan... Sembuhkanlah temanku. Buatlah dia normal kembali. Amen"

"Jisoo-yah, kau sedang apa?!"

"Mendoakanmu. Sudah cepat, bantu aku."

Aku hanya bisa menghela nafas. Memang kalau mereka sudah seperti ini rasanya entah kapan akan berhenti. Kufokuskan kembali pikiranku pada makanan yang akan kami bakar. Bisa gagal pesta kami malam ini kalau makanan tak kunjung siap. Biarkan saja mereka berdua bertengkar. Nanti kalau lapar juga berhenti.

Kupersiapkan satu-satu makanan kami. Ah... Siapa yang tak suka bau daging yang dilumuri bumbu dan di panggang. Dan sudah tak terdengar cekcok mereka lagi. Kurasa mereka sudah tak sabar menyantap daging itu. Persiapan kami pun akhirnya selesai. Makanan pun sudah terhidang rapi dan di lengkapi deburan ombak yang damai serta bintang-bintang yang indah. Dan jangan lupakan Cola! Ah... Ini menyenangkan.

"Oi Cheol, setelah ini kau akan melanjutkan kemana?"

Jisoo seketika mengheningkan suasana. Ah... Tak terasa kalau kami akan segera berpisah.

"Amerika. Aku berpikir, sekolah bisnis disana sudah bagus. Jadi setidaknya aku tak perlu merepotkan appaku kalau sudah lulus nanti. Kau? Kembali ke Amerika?"

"Ya. Kau tau, daddyku ingin anaknya melihat dia bekerja. Dia ingin aku meneruskan bisnisnya. Sama sepertimu. Bagaimana denganmu, Han-ah? Kau dari tadi diam."

Haruskah aku menjawabnya? Hah... Sudahlah.

"Kurasa aku akan tetap di Korea."

Perkataanku berhasil membuat mereka terdiam. Berat kan? Harus rela meninggalkan orang yang sangat dekat dengan kalian. Jujur aku tidak rela. Bagiku universitas di sini sudah cukup untuk membantuku melanjutkan bisnis appa. Lagipula adikku bisa tak terkontrol jika kutinggal.

Only You 「COMPLETE」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang