Aku sepertinya tertidur dan samar-samar kudengar percakapan. Sepertinya Seungcheol masih bangun. Kubuka sedikit mataku dan benar kudapati dia seperti habis menelpon.
"Seung-ah. Kau tidak tidur?"
"Ah ya, setelah ini. Hannie-yah, besok aku akan pulang ke apartment. Kurasa sudah saatnya kembali ke skripsiku."
Aku hanya mengangguk karena masih mengantuk. Segera ku kembali memejamkan mataku dan sekilas melihat Seungcheol tersenyum. Menunjukkan ekspresi penuh kasih sayang atau entah hanya karena aku mengantuk. Kurasakan tangannya mengusap kepalaku dan kurasakan kecupan di keningku.
"Selamat tidur, My........."
***
Jeonghan POV
Sudah hampir dua minggu ini, Seungcheol tak menghubungiku sekali pun. Bahkan aku tak melihat dia berada di apartemennya. Pernah suatu malam, aku iseng melewati jalan depan apartemennya dan kudapati lampu apartemennya tak menyala dan korden yang tertutup rapat. Awalnya aku berpikir dia sudah tidur tapi esoknya masih sama. Sampai beberapa hari yang lalu aku bertanya pada ahjumma yang tinggal disitu. Beliau mengatakan Seungcheol sudah sekitar seminggu ia belum pulang ke apartemennya. Entah mengapa, aku merasa dia menjauhiku.
Jujur, aku tak ingin memikirkannya karena aku harus menyelesaikan skripsiku yang terkena beberapa tambahan dan ayah yang terus memintaku cepat lulus. Dan disinilah aku, di perpustakaan yang lumayan ramai. Dulu, Seungcheol sangat betah berada disini. Ah, aku memikirkannya lagi. Tapi, semenjak hari itu... Semua terasa canggung dan aneh. Maksudku perubahan sikapnya dan pertanyaannya pada malam itu.
"Han-ah? Ku kira kau di kantin dengan Seungcheol."
Suara dan perkataan Jisoo menyita perhatianku. Ternyata Seungcheol masih ke kampus dan sepertinya dia benar-benar menghindariku. Aku hanya menggeleng pelan. Aku tau ada sesuatu yang terjadi hingga Seungcheol menghindariku.
"Kalian bertengkar? Tidak biasanya."
Kurasa, aku ingin menangis ketika Jisoo mengatakan itu. Aku ingin menumpahkan semuanya.
"Jisoo-yah, bisa kita ke gazebo kampus? Ada yang ingin kuceritakan padamu."
Jisoo POV
Aku tak mengerti hubungan mereka. Aku sahabat mereka dan aku tak mengerti. Jeonghan menyukai Seungcheol tapi Seungcheol tak pernah mengatakan kata cinta sekali pun. Namun, jika melihat perilaku mereka, kau pasti akan mengatakan mereka pasangan kekasih yang romantis dan ideal. Bahkan aku hanya bisa tersenyum melihat mereka berdua.
Perkataan dan ekspresi Jeonghan barusan membuatku berpikir. Tentang apa yang sesungguhnya terjadi pada mereka. Pagi tadi aku bertemu Seungcheol di kantin. Aku menyapanya namun dia tak menghiraukanku. Dia hanya menatapku dengan lalu. Saat itu aku bertanya keberadaan Jeonghan. Bukannya menjawabku, dia langsung pergi. Aku sungguh tak mengerti dengan sikapnya. Setelah dia tak terlihat cukup lama, kini dia seperti menghindariku dan Jeonghan. Aku jadi teringat dengan awal kami SMA, saat Seungcheol benar-benar dingin tapi bisa leleh dengan kehangatan Jeonghan. Kali ini, Seungcheol kembali seperti dulu. Hanya saja, dia tak bisa leleh.
Disinilah aku dan Jeonghan sekarang. Di gazebo kampus yang sepi dan tenang. Tapi aku masih bisa melihat rasa gelisah Jeonghan. Berulang kali dia mengetukkan jarinya di meja. Berulang kali dia memandang keluar gazebo dengan pandangan nanar. Aku tau dia sedang mencari kata-kata yang tepat. Dan aku masih menunggu sebuah kata terucap dari bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You 「COMPLETE」
Fanfic"Harusnya dari dulu sudah ku katakan" - Yoon Jeonghan "Kau sahabat terbaikku" - Choi Seungcheol "Aku akan selalu disampingmu" - Hong Jisoo Genre : Yaoi ©24machinegun