Chapter 11 : Finding The Truth

1.9K 225 9
                                    

"Hansol!"

"Vernon, Dude."

"Terserah kau. Kau di apartemen kan? Aku akan menginap disana."

"Yah, Brotha! Kau tidak kuliah besok? Kau tau kan, perjalanan ke tempatku membutuhkan waktu yang lama."

"Aku tau. Tapi aku benar-benar membutuhkan tempatmu. Ada sesuatu yang harus ku selesaikan. Ah.. dan aku pinjam pakaianmu. Aku benar-benar tergesa-gesa. Bye Vernonnie."

"Baiklah, telpon aku jika kau sudah sampai. Bye."

Bagus. Urusan alibi selesai. Tinggal sampai di sana, membuka dokumen dan mempelajari segala informasi. Kuharap rencanaku akan membuahkan hasil. Ah... tinggal memuluskan satu kegiatan yang akan membuat alibiku nyata. Kabari Doyoon.

To : Doyoon
Subject : Menginap

Hyung, aku rasa aku tidak akan pulang hari ini. Ada beberapa urusan yang harus ku selesaikan. Ah... kau tak usah khawatir. Aku bersama dengan temanku saat ini.

>>> Sent.

***

Jisoo POV

Pukul satu pagi dan aku baru sampai apartemen adikku. Aku tak tau jika semua ini benar-benar menyita pikiranku. Melelahkan. Dengan dokumen sebanyak ini dan kejadian yang baru saja kulihat serta perjalanan yang jauh, kurasa kalau aku sedang sakit, sakitku akan menjadi. Segera ku bunyikan bel apartemen adikku. Dan mungkin sekitar 10 menit, pintunya baru dibuka.

"Kak? Masuklah. Sudah kusiapkan kamar untukmu."

"Thanks, Vernonnie. Besok pagi kau bantu aku ya? Ada dokumen yang tak ku mengerti."

"Baiklah. Istirahatlah dulu. Wajahmu berantakan."

Kumasuki kamar dengan dokumen yang bertumpuk di tanganku. Setidaknya aku merasa lebih aman. Dan aku tak ingin melihat sepupuku bercumbu dengan sahabatku sendiri. Aku tak bisa membayangkan bagaimana perasaan Jeonghan jika dia mengetahui hal ini. Ah... sudahlah. Aku butuh beristirahat sebelum aku membaca semua dokumen ini seharian. Beruntung saja ada Vernon yang juga mahasiswa bisnis. Setidaknya aku bisa mengerti semua hal ini.

***

Matahari masih belum terbit tapi aku sudah berkutat dengan dokumen yang diberikan uncle. Kepalaku sedikit pusing dan bertambah pusing dengan dokumen yang sebagian besar terdiri dari angka. Semakin baru dokumen, angkanya semakin mengecil. Mungkinkah ini defisit? Kalau benar, lalu apa hubungannya dengan Doyoon. Uncle tak harus menyembunyikannya dari Doyoon.

"Pagi Kak. Pagi-pagi kau sudah sibuk saja."

"Eum, sibuk dengan dokumen yang bukan seharusnya menjadi tanggung jawabku"

Kudengar langkah kaki yang semakin mendekat. Aku tau Vernon mendekatiku.

"Dokumen perusahaan paman? Apa dad belum memberitahumu?"

Eh? Jangan bilang Vernon mengetahui suatu hal. Aku menatapnya dan memberikan tatapan tak mengerti. Ayolah... aku tak paham bisnis. Kalaupun dad sudah memberitahuku, aku mungkin tak mendengarnya.

"Perusahaan paman mengalami kebangkrutan. Kau bisa lihat kan disini? Perusahaan mengalami defisit. Ditambah hutang terhadap perusahaan Dad. Aku yakin kau sudah di beritahu hanya tak mengerti."

"Tunggu, apa kau juga di beritahu?"

"Tentu saja. Dad menelponku beberapa hari lalu dan menyuruhku cepat lulus karena dad akan membeli perusahaan paman."

Only You 「COMPLETE」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang