JEREMY SIDE
Aku berenang menuju serambi istana, biasanya itu adalah tempatku untuk menenangkan diri.
"Jeremy?" panggil seseorang kepadaku, aku menengok asal suara tersebut.
Ah, ternyata Alice. Untuk apa datang kesini? Bukankah ayahnya sedang tidak ada disini?
Ia adalah anak panglima di istanaku. Kuakui, ia cukup cantik. Tubuhnya pun sangat.. Uhh. Ia memiliki ekor kuning kecoklatan yang terlihat mewah dipandangnya
Tetapi, semenjak bertemu dengan mateku, aku seperti tidak tertarik padanya.
"Sedang apa kau disini?" tanyaku, tanpa basa basi. Ia menatap kearahku dengan senyumnya.
"Menghampirimu, apalagi?" tanyanya, aku hanya diam. Aku sepertinya agak malas jika diajak berbicara seperti ini.
"Bagaimana kabarmu di tempat tinggalmu?" tanyanya, aku menatapnya. Warna matanya yang berwarna kuning bisa menghinoptis siapa saja yang melihatnya. Dulu, mungkin bisa saja aku jatuh kedalam pelukannya. Tetapi, semenjak aku bertemu mateku, aku sudah tidak tertarik.
Itu semua karena mateku. Karenanya, semua duniaku beralih pada nya.
"Tentu, aku baik baik saja" ucapku, ia mengangguk.
"Bisakah aku tinggal bersamamu?" tanya wanita itu, akupun refleks menatapnya.
"Itu tidak mungkin Alice. Aku sudah bertemu dengan mateku, dan mateku berada disana." ucapku menjelaskannya. Tetapi, tidak ada jawaban darinya.
Oke, sepertinya aku harus pulang. Aku mulai khawatir dengan keadaan Stellaku.
Saat aku hendak berenang untuk pergi, Perkataan Alice mengentikan aksiku.
"Matemu? Aku matemu Jeremy!" ucap Alice yang membuatku menatap kearahnya.
Tidak mungkin. Jika ia adalah mateku, aku mungkin aku akan bertindak posessive.
Tetapi, aku tidak merasakan apapun padanya.
"Aku harus pulang" ucapku dan menggerakan ekorku untuk kembali, meninggalkan Alice yang berada di serambi istana.
***
Aku menatap kearah dirinya, ia sudah terlelap. Lautan ini juga gelap. Gelap sekali.
Biasanya, kami akan menggunakan plankton untuk cahaya penerangan. Biasanya, beberapa spesies plankton bisa menyala di dalam air.
Aku mengelus rambutnya lembut dan menatap kearah wajahnya. Ia semakin terlihat cantik saat tertidur.
Aku kembali memikirkan perkataan Faraday, ia hanya bisa menjadi mermaid jika aku pergi ke ratu peri atau..
Penyihir gurita. Yang aku tahu, penyihir itu bernama Ursula. Entah benar atau tidak, aku tidak peduli.
Karena ia, aku harus merasakan ini. Rasanya sangat menyakitkan.
Apakah nenek moyangku juga merasakan ini?
Aku mengamit jari Stella dan mengelus rambutnya lembut.
Yang aku tahu, jika seorang mermaid yang sudah bertemu dengan matenya, maka ia tidak bisa mengontrol nafsunya.
Tetapi, aku bukanlah pria seperti itu..
Aku tahu, bagaimana cara menghargai mateku sendiri. Ia wanita, dan perasaanya sangat sensitive.
Aku menanggapnya ratu. Ia yang akan mengisi hari hariku. Ia yang akan menjadi sebagian dari hidupku.
Aku kembali tersenyum. Tanpa sadar, aku tertidur disampingnya. Aku menggengam tangan Stella erat, karena tangannya, perasaanku menjadi lebih baik.
***
"Kau mengunciku dikamar, dan kau pikir aku tidak bosan?! Hanya ada satu ikan kecil yang menemaniku disini!" omel Stella padaku, saat pagi hari datang kedalam lautan
Saat aku terbangun, aku langsung melihat ia bertolak pinggang dan menatap kearahku garang. Awalnya, ia menuduhku melakukan macam macam.
"Aku seperti ini memberimu pelajaran, agar kau tidak mendekati pria lain" ucapku santai, iapun mendengus.
"Aku hanya berbicara dengannya, tidak lebih!" ucap Stella tidak terima dengan perkataanku.
"Tetapi kau hampir berciuman dengannya!" ucapku agak keras. Mengingatnya saja sudah membuat amarahku hampir bangkit.
"Aku tidak tahu jika ia hampir menciumku, karena bagaimanapun aku tidak pernah berciuman dengan siapapun!" ucapnya mulai kesal. Aku terdiam sesaat dan memikirkan perkataanya, lalu menyeringai dihadapannya.
"Apakah kau ingin merasakan apa itu ciuman?" tanyaku mulai mendekat kearahnya. Bukannya respon ketakutan atau rasa mau, ia malah menatap kearahku galak.
"Kau ini! Singkirkan pikiran mesummu! Aku ingin keluar" ucapnya dan berenang keluar kamar. Aku sempat terkekeh melihat tubuhnya yang berusaja keras untuk bergerak. Sepertinya sulit baginya untuk bergerak.
Aku mengamit tangannya dan berenang menariknya keluar.
"Kau?! Kenapa kau menyeretku seperti ini?!" tanyanya, akupun menatapnkearah depan.
"Kau berenang saja tidak bisa, dan sekarang kau mau mengelilingi wilayahku? Kau bercanda?" ucapku sarkas, sedangkan ia? Ia hanya terdiam.
"Aku jadi teringat dengan kata kata ayah. Aku merindukan dirinya" ucapnya yang lagi lagi menghentikan kegiatanku. Aku menegakkan tubuhku dan menatap kearahnya.
"Ayahmu, didaratan bukan?" tanyanya, iapun memandangku tajam.
"Tentu! Memang dimana? Dilangit?" tanyanya sewot, akupun terkekeh melihat wajahnya. Ia benar benar..
"Apakah tempat tinggal ayahmu dekat dengan danau saat pertama kali kita bertemu?" tanyaku, ia pun terdiam sebentar.
"Sangat jauh. Sangat jauhhh.." ucapnya yang membuatku sedikit bingung.
"Aku diberi waktu beberapa hari untuk berlibur. Sekarang, seharunya aku sudah kembali dan mengurus perusahaanku" jelasnya yang membuatku mengerutkan dahi.
"Perusahaan itu sejenis apa?" tanyaku, ia menghela nafas. Apa salahku? Aku kan tidak tahu.
"Perusahaan adalah tempat aku bekerja dan mencari makanan" jelasnya yang membuatku mengerti.
Jadi tempat mencari makanan manusia daratan adalah perusahaan.
"Lalu? Mengapa kau tidak menemuinya barang sebentar saja?" tanyaku, ia menggeleng.
"Aku pasti tidak boleh kembali kesini, dan pasti aku akan dijodohkan. Jadi-"
"Jangan kembali!" ucapku geram. Mateku dijodohkan, tentu aku tak mau.
Ia terdiam sesaat, kemudian ia tersenyum kearahku.
"Ayo, kita kelilingi lautan ini!" ucapnya, aku tersenyum dibuatnya.
Kami mengelilingi wilayahku, dan menikmati segala ikan yang berenang kearah kami.
Bahkan, aku melihat Stella tertawa lepas. Itu seperti.. Vitamin bagiku.
Hello :) aku cuma mau ngasih tau, kayanya ini bakalan jadi slow update :v tapi tenang, aku usahain supaya fast kok..
Btw aku baru aja ngeluarin cerita baru judulnya My Superhero Boyfriend. Aku sengaja langsung update 8 part supaya gak nunggu nunggu. Genrenya Teens romance. Bukan Fantasi :v
Oh ya, aku mau ngucapin thanks buat @Yeolsukkie soalnya udah saranin nama Alice :)
But, I hope You'll Enjoy :)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesive Mermaid Prince
FantasyStella Keylena, seorang wanita yang menjalankan hidupnya di perusahaan ayahnya. Namun, kehidupannya berubah saat ia menemukan seseorang.. Jeremy Carlos, seorang pangeran Mermaid, ia seorang yang posesive dan disisi lain ia cukup tegas. Sampai akhir...