Jeremy Side
Aku menunggu pada sebuah danau kecil, yang berada pada suatu ruangan.
Tentu, ruangan Ratu. Karena, danau ini ternyata jalan Mermaid menuju lautan.
Tak lama, aku melihat seseorang membuka pintu,
Ah, ternyata seorang peri yang terbang kearahku.
"Pangeran.." panggilnya sopan, akupun menatap kearahnya.
"Ratu peri akan datang. Ia meminta maaf atas keterlambatannya" ucapnya, aku hanya mengangguk dan tersenyum.
"Sebelumnya, aku akan membersihkan luka lukamu dahulu.." ucapnya, dan mulai mengobati lukaku.
Ia dengan telaten membersihkan lukaku. Untung, ia seorang pria. Jika seorang wanita? Mungkin aku akan menolak. Demi mateku..
"Ratu akan masukk!!" pekik seorang pengawal, tak lama segerombolan peri terbang memasuki singgah sananya, dan ditengah terdapat seorang peri dengan sayapnya yang amat indah dan besar dari yang lain.
Ah ratu peri.
Sayapnya yang berwarna emas, dan matanya, serta pakaiannya yang senada, membuatnya mencolok dari yang lain.
Tak lama, ratu peri terbang kearahku, dan menapaki kaki di lantai, serta berjalan menghampiriku.
Kuakui ia sangat cantik.
"Selamat datang, Pangeran Jeremy.." ucap ratu peri memberi salam. Suaranya sangat halus, bak malaikat yang sedang bernyanyi.
"Kita bertemu lagi, bukan?" ucapnya, aku menyerngit dibuatnya.
Sejak kapan kita bertemu?
Ratu peri tertawa, mungkin melihat ekspresiku ini. Aneh.
"Kau ingat saat di Atlantis kemarin? Yang memberi tahumu jalan pintas? Itu adalah aku." ucapnya menjelaskan, aku tersenyum dibuatnya.
Aku tak menyangka, jika itu adalah dirinya.
"Tentu, aku ingat, ratu" ucapku, ia tertawa dan menggeleng.
"Panggil saja namaku, Alison." ucapnya, aku kembali tersenyum dibuatnya.
"Baiklah, Alison" ucapku, ia kembali tersenyum.
"Sebelum itu, ibu menitipkan salam padamu" ucapku, ia tersenyum amat lebar kepadaku.
"Aku menerimanya." ucapnya, aku tersenyum. Ia cukup ramah.
"Ada apa kau kesini, Jeremy?" tanya ratu Alison yang membuatku kembali terfokus pada tujuanku.
"Aku ingin meminta penawar Flawessia, serta merubahnya menjadi Mermaid sepertiku.." ucapku, bukannya apa, ia malah menertawaiku. Ia kenapa?!
"Maaf sebelumnya, aku hanya bisa memberimu penawar Flawessia saja. Mengubah menjadi Mermaid adalah hal Alamiah yang akan terjadi pada dirinya nanti.." ucap ratu peri yang membuatku menyerngit.
Maksudnya?
"Mengapa kau rela mengarungi Lautan hanya untuk ini? Matemu bahkan tidak ingin mengubah dirinya menjadi Mermaid sepertimu.." ucap ratu peri serius, sedangkan aku hanya bisa terdiam.
Benar perkataanya. Secara kasat mata, ia menolak. Tetapi secara otentik, mungkin ia menerimanya.
Aku tak peduli jika akhirnya ia marah karena keputusanku. Ini demi kebaikannya, demi hidupnya. Bahkan jika ia membunuhku pada akhirnya, aku akan menerimanya.
Aku kembali terdiam, untuk mencari jawaban yang pas pada akhirnya.
Walau pada akhirnya, aku tersenyum puas. Sekarang, aku mengerti dari peristiwa yang kualami sekarang.
Ratu peri mengerutkan dahinya melihat reaksiku. Tentu, ini akan menjadi alasan yang tepat untukku dan untuknya. Bahkan untuk Stella sekalipun.
"Karena pada akhirnya, Aku merangkai cerita ini yang ia serahkan padaku." ucapku singkat, dan tak lama ratu peri tersenyum mendengar peruntunanku.
Aku paham dengan yang ia pikirkan, dan ia pasti cukup mengerti dengan jawabanku.
Sekarang, ia seperti menyerahkan sebuah kisah cinta yang akan ku tulis nantinya. Akhir dari kisah cintaku dengannya hanya aku yang menentukan, berhasil atau tidaknya itu aku yang menentukan.
Ia menyerahkannya padaku, dan aku harus membuat akhir yang memuaskan.
Ia menatap kearahku penuh arti, dan tersenyum..
"Aku akan memberi penawar Flawessia itu, Jeremy. Tunggulah.." ucap ratu peri, aku tersenyum.
Langkah terakhir.. Memberikan penawar itu pada Stella..
***
ALICE SIDE
Aku menggeram kesal, dasar Alice bodoh! Seharusnya, aku bisa lebih sabar lagi. Semua rencanaku sia sia.
Kenapa aku seperti ini?
Sekarang, aku terkurung dalam penjara bodoh ini, yang menyisahkan aku dan pengawal yang mengawal penjara ini.
Aku hanya bisa menggeram tanpa melakukan apapun. Sekarang, aku hanya bisa berenang kesana dan kesini menyusuri penjara ini.
Kenapa seperti ini?
"Ahrrgg!!" pekikkan pengawal, yang kuyakini itu seperti teriakan rasa sakit.
dengan sigap, berenang, dan menghampiri jeruji yang mengurungku.
Aku melihat Nafa, sedang menonjoki para pengawal dan para pangawal itu terbaring ditempat.
Bagus, ternyata ia wanita yang cukup membantu!
"Cepat, kita tak memiliki waktu yang lama!" ucap Nafa membuka kunci jeruji yang mengurungku, aku tersenyum kearahnya.
Bagus, aku ada kesempatan!
"Aku ingin memberi tahumu bahwa.." ucapnya yang mulai membisikkan kata yang membuatku tersenyum.
Bagus, ini rencana yang bagus..
Hello I'm Coming ;v aku mau buat novel ini kaya uttaran (?) #Abaikan.
Aku mau buat ending yang gak kalian duga (?) #AbaikanLagi.
Pokoknya, ini hampir hampir ke ending :)
Pokoknya, I hope you'll Enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesive Mermaid Prince
FantasyStella Keylena, seorang wanita yang menjalankan hidupnya di perusahaan ayahnya. Namun, kehidupannya berubah saat ia menemukan seseorang.. Jeremy Carlos, seorang pangeran Mermaid, ia seorang yang posesive dan disisi lain ia cukup tegas. Sampai akhir...