Part 15 [My Jorney]

49.8K 3.2K 13
                                    

Jeremy Side.

Aku memulai langkah pertamaku untuk pergi menemui ratu peri.

Ini sedikit sulit. Terkadang, aku harus melihat kearah langit untuk menemukan rasi bintang.

Namun, semua rasa sulitku ku tepis, mengingat satu orang yang terbaring disana.

Ia menunggu diriku, ia menungguku. Ia sedang berjuang melawan maut, dan aku hanya bisa memberi sedikit bantuan untuknya.

Aku mulai berenang menuju arah selatan, karena disitulah tempatnya. Dengan gagahnya, aku terus berenang, demi mateku.

Aku mulai melihat, gelapnya lautan yang harus ku lewati. Beberapa ikan Hiu dan ikan berbahaya lainnya mulai lewat melintasiku.

Walau aku seorang pangeran pasifik, tetapi, mereka bisa saja sewaktu waktu menyerangku.

Namun sepertinya, lebih baik aku mati berjuang untuk mateku daripada aku berdiam diri melihat mateku terbaring lemah di tempatnya. Dan aku tidak akan, mengorbankan Mateku atau meminta tumbal kepada Mateku nanti.

Aku mencintainya, karena itulah, ia harus selalu merasa bahagia. Bahkan sampai keturunan 342 sekalipun.

Aku harus mematahkan kutukan dari nenekku. Karena aku sudah cukup menderita dengan apa yang kurasakan.

Mungkin, bisa saja dikehidupan lain, aku berada pada keturunan 342 lagi.

Cukup ini.

Demi Stella, aku harus menggerakan ekorku sampai pada sebuah pulau dekat kutub selatan.

Dan aku harus menuntaskan tugasku dalam waktu yang cukup singkat, sebelum organ Stella tidak kembali berfungsi.

"Permisi, kau tahu pulau Kutub selatan?" tanyaku pada seekor Mermaid, ia menunjuk kearah depan.

Aku tersenyum, dan melanjutkan perjalananku.

Aku kembali menggerakan ekorku, dan terus bergerak. Waktunya tidaklah banyak.

Laut, semakin lama semakin menggelap. Ini sudah malam. Di lautan bebas ini, tidak ada Plankton menyala ataupun ikan dengan sinar di tubuhnya.

Ini adalah perbatasan Pasifik dan Hindia. Itu artinya, aku berada di wilayahku, dan diluar batas wilayahku.

Biasanya, nyawaku akan benar benar terancam saat aku keluar dari wilayahku.

Namun aku sadar, jika nyawaku bukanlah apa apa. Aku tidak peduli apa yang akan terjadi nanti.

"Pangeran?" panggil seseorang kepadaku, aku melihat kearah sumber suara.

Aku sebenarnya terkejut melihat entitas yang memanggilku tadi. Ia adalah seorang wanita yang pernah menjadi teman sepejuanganku.

Ashley, ia adalah mermaid cantik dan baik hati.

"Kau berada disini, Jeremy?" tanyanya yang membuatku menatapnya datar.

"Kau pikir aku ada dimana? Tentu aku ada disini" ucapku, ia tertawa mendengar peruntunanku itu.

Kami belum berubah ternyata.

"Kau ingin kemana?" tanyanya,

"Tujuanku adalah pulau peri. Dekat antartika selatan bukan?" ucapku, ia menangguk.

"Untuk apa kau kesana? Disana sangat jauh." ucap Ashley yang membuatku tersenyum. Mungkin, itu jawabanku.

"Mateku terkena racun Flawessia." ucapku, ia terkejut mendengarkan perkataanku.

"Kau serius? Aku tak menyangka jika ini akan terjadi!" ucap Ashley yang membuatku tersenyum sinis. Ia berenang mendekatiku, dan memegang bahuku. Sewaktu kecil, kami sering melakukan ini.

"Aku yakin, Ratu peri pasti tidak akan bisa menyembuhkan racun Flawessia karena matemu seorang Mermaid. Ratu peri hanya-"

"Mateku seorang manusia" ucapku memotong perkataanya.

Sekarang, suasana kembali hening. Keheningan statis yang tercipta. Hanya terdengar suara deruan air yang mengalir.

"M-mate mu manusia? Mengapa itu bisa terjadi?" tanyanya, aku menghela nafas.

"Kutukan dari Ursula kepada nenek moyangku, Ariel." ucapku singkat, ia hanya mengangguk.

"Jika seperti itu, bolehkah aku ikut denganmu?" tanyanya, aku menatapnya heran.

"Perjalanan ini sangat jauh. Sangat.. Jauh. Kau nantinya hanya lelah dan menyesal" ucapku, ia menggeleng dengan spontan.

"Tidak. Kau sahabatku bukan? Dari kecil kita sering bermain bersama. Dan aku ingin, sekarang kita menyelesaikan masalah kita. Masalahmu, adalah masalahku juga. Kau paham?" ucapnya, aku menangguk.

"Jadi, kau yakin akan ikut denganku?" tanyaku, ia menangguk antusias.

"Baiklah" ucap ku, kami memulai petualangan kami..

My Posesive Mermaid PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang