Part 13 [The Truth]

56.9K 3.6K 41
                                    

Jeremy Side

Aku menggerakan ekorku kesana dan kemari.

Aku mulai mempersiapkan segalanya.

Aku harus mencari sesuatu dari ratu peri untuk menyelamatkan mateku yang satu ini.

Ini bukanlah sesuatu perjalanan yang cukup mudah. Disisi lain, aku harus meninggalkan mateku yang sekarat. Dan disisi lain, aku harus berada jauh dengan mateku.

Bagaimana jika mateku disentuh oleh pria lain? Bagaimana jika Dave berusaha untuk mengambil kekasihku?

Katakanlah, jika aku cukup trauma dengan kejadian Dave, walau itu sudah cukup lama.

"Pangeran, keberangkatan akan di mulai lusa" lapor salah satu pengawal kepadaku, aku hanya menangguk. Aku tidak tahu, ia datang dari mana.

Aku memutuskan untuk berenang menuju kamar Stella, dan melihat kondisi tubuhnya. Kuharap, ia semakin membaik.

Saat aku hendak menggerakan ekorku, sesuatu menghentikan aksiku.

"Jeremy.." panggil seseorang, aku menengok kearah sumber suara. Ah, Alice! Ia berenang menghampiriku ternyata.

"Ada apa?" tanyaku, pada Alice. Sebenarnya, aku tak ingin berbicara dengannya. Tetapi, karena untuk menjaga perasaan satu dengan yang lain, aku terpaksa harus meladeninya sebentar.

"Aku dengar Matemu tidak sadarkan diri, benarkah itu?" tanyanya, aku hanya mengangguk pasrah.

Tangan Alice terulur untung menggengam tanganku, aku hanya bisa diam.

Mungkin ia hanya ingin menenangkanku.

"Dengar, aku kesini untuk melihat kondisi matemu. Bolehkah? Ia sangat baik, dan aku merasa sangat kehilangan" ucap Alice bersimpati padaku. Aku menatapnya dengan curiga, bukankah ia tidak menyukai keberadaan Stella?

"Sejak kapan kau peduli dengannya?" ketusku, ia menatap kearahku sendu.

"Kau tahu? Ia adalah Matemu, ia yang akan memimpin samudra Pasifik ini. Ia harus dalam kondisi sehat bukan? Aku sadar, jika hubungan Mate jauh lebih kuat daripada hubungan apapun. Semakin ku memaksa, semakin aku akan sakit hati sediri. Jadi, setidaknya aku ingin menjenguk calon ratu pasifik ini. Bolehkah?" tanyanya, aku terdiam.

Bagaimana jika ia melakukan sesuatu pada Mateku?

"Akan aku temani" ucapku pada Akhirnya, ia mengangguk. Kamipun akhirnya berenang, menuju kamar Stella.

Sesampainya dikamar Stella, aku melihat beberapa pengawal yang berada di samping Stella. Aku menyuruh mereka pergi dari kamar Stella, tersisa aku, Alice dan Stella. Aku melihat, Alice menghampiri Stella dan mengelus kepala Stella lembut.

Benarkah ia berubah? Mengapa secepat ini? Aku tak percaya.

Tak lama, aku mendengar pintu kamar Stella yang terbuka, munculah seorang pengawal yang berenang kepadaku. Ia membungkuk hormat, lalu menatapku.

"Pangeran, ratu Mermaid menyuruhmu untuk datang keruangannya. Ini mengenai kepergianmu" ucap  pengawal itu yang membuatku sedikit cemas. Bagaimana bisa aku meninggalkan Stella disini bersama Alice?

"Panggilkan salah satu pelayan, suruh ia menjaga Stellaku disini" ucapku pengawal itu menunduk.

Aku tak boleh lengah sedikitpun. Jika tidak, keadaan Stella akan semakin parah.

Tak lama, Nafa memasuki kamar Stella, dan aku menghela nafas tenang, setidaknya, ada salah satu pelayan disini.

Nafa berenang menghampiriku, dan memberi hormat kepadaku.

"Nafa, tolong kau jaga Stella. Ini tanggung jawab yang cukup besar" ucapku, Nafa mengangguk.

Aku meninggalkan Stella diruangan ini..

Semoga tidak ada hal yang terjadi dengan Stella..

_____^^^^^_____

Alice Side..

Aku tersenyum senang kearah sepupuku, setidaknya ini kesempatan emas bagiku.

Aku mengeluarkan botol yang berisi cairan Flawessia dan memasukan paksa kedalam mulut Wanita malang ini.

"Lakukanlah dengan hati hati. Jangan sampai meninggalkan jejak!" ucap Nafa, sepupuku.

Yah, tangan kanan pangeran adalah Nafa, sepupuku. Dan tentu, ini adalah jalan yang mudah untuk menghancurkan Stella dalam waktu sekejap.

Sesudah cairan Flawessia masuk sempurna kedalam tubuhnya, sesegera mungkin aku membawa botol ramuan racun Flawessia dan beranjak keluar.

"Alice.." panggil Nafa yang menghentikan langkah renangku. Baru saja aku ingin membuka pintu, ia sudah memanggilku. Aku menatap kearahnya.

"Kau cari bantuan kepada para mermaid penghianat untuk merintangi jalan pangeran menuju Ratu Peri. Kau paham?" ucap Nafa yang membuatku tertawa kejam.

Sangat kejam.

"Aku sudah menyusun rencana itu tentu." ucapku dan berenang pergi.

Jika Stella bisa mengambil Pangeranku, maka, aku akan lebih mudah mengambil jiwanya..

Hello I'm back!! Sengaja aku buat dua Side, Side Alice dan Side Jeremy! Kayanya lebih hmm begitulah :v

I hope you'll enjoy :v

My Posesive Mermaid PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang