20 ; Worst day

21 3 0
                                    

"Harrel's Condo!?" Rasha tergelak, dari sejuta tempat dikotanya mengapa Michael mengantarnya ke apartemen Harrel. "Mike? Explanation please?"

"Eh, i thought Luke just told you about us living here for the next couple months." Ia membuka pintu apartemennya dan mempersilahkan Rasha masuk.

Oh, jadi beneran toh.

Gue kira bercanda doang.

Rasha menempatkan dirinya disofa diikuti Michael. "Lo bahkan nggak tau kan kalo Harrel itu salah satu fans kalian."

"Tau kok." Michael meneguk segelas air yang berada diatas meja. "Jadi ceritain tentang lo, Rasha. Gue belum terlalu kenal sama lo."

"Bukannya lo yang harusnya cerita?" Rasha malah bertanya balik.

"Okay," Ia menyandarkan punggungnya. "Gue Michael Clifford-"

"Iya udah tau."

"Gue gitaris dari 5 se-"

"Iya iya tau."

"Gue-"

Belum selesai berbicara, Rasha malah menekan tombol remote tv dan mengarahkan pandangannya ke layar tv.

Mike mengerang sebal. "Masih gua liatin, njir."

"..Bentar lagi gua tampol."

Yang mana membuat Rasha juga ikut terpelatuk.

"What!? Your story is so fucking boring. I need a real introduction ya know!?" Tentu saja gadis itu selalu bersikap cuek.

"If you're not a girl, i would punch you in-"

"Look.." Rasha tiba-tiba sudah berada dikarpet merogoh laci tv Michael dan mengangkat tinggi-tinggi kaset fifa dan gta 3 yang mana membuat Mike melongo lebar.

"Put it down!! What are you gonna do with it!?" Ia semakin membentak Rasha karena telah menyentuh barang berharganya.

"Let's play this."Ajak Rasha lalu menyalakan pemutar ps milik Mike dengan semangat.

Mike terdiam sejenak ketika kata-kata langka tersebut terlontar dari mulut seorang perempuan. "Y-You play a game?" Ia bertanya ragu.

Rasha terbelalak. "Yash! Let's play a game all day." Ia menjawab cepat perkataan Mike.

"You really like play station?" tanyanya lagi dengan mata lebar kali ini.

"Yup."

Dengan jawaban singkat itu, Mike melompat dari tempat duduknya dan meraih stick ps dengan angkuh, Rasha bisa melihat mata berbinar yang dipancarkan Mike sangat menyilaukan.

"Lo nggak tau ya?" Mike tersenyum angkuh. "Lo lagi bertatapan empat mata sama gamer terbaik di dunia." Ucapnya menyombongkan diri dan jujur itu membuat Rasha merinding.

"Ya, gamer terbaik di kategori anak-anak."

"Enak aja," Mike mengelak, "Kalau nggak percaya, coba main game ini." Sambil tangannya memilih game yang berjudul 'slither.io'.

Mas.

Beli bensin dong.

Beli yang berapa, neng?

Slither.io.

"..."

Anjir kalo yang ginian mah gua juga suka maen di hape gua.

Ah, kesel.

Walaupun ingin rasanya berkata kasar, namun Rasha memilih untuk tetap diam. Terlebih lagi ia makin kehilangan selera untuk main ps bersamanya. Susah-susah ia mengambil kaset fifa dan gta dari dalam laci yang terpencil dan Mike malah memilih game ulet ecek-ecek yang gratisan.

Fool • l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang