11 ; POV (Luke)

54 14 0
                                    

Luke's Pov

Hari ini adalah hari pertama gue masuk club musik di Caltech. Katanya sih disini grup musiknya lumayan bagus, nggak salah kan untuk mencoba. Mungkin gue bisa menemukan grup band yang bagus biar bisa bantu mereka jadi artis, sebagaimana nasib 5 Seconds of Summer dulu dibantu oleh 1 Direction berkat video youtube kita.

Calum, Michael, dan Ashton lagi nggak ada dikampus. Jadi gue sendiri. Beruntungnya disini lagi sepi, jadi gue nggak terlalu banyak kerjaan. Biasanya suka tiba-tiba ada mahasiswa perempuan yang dateng kesamping gue nggak ada angin nggak ada hujan langsung main cekrek aja. Parahnya lagi gue belum bergaya.

Hal yang paling seneng dari fan service adalah meluk mereka, seperti ada pancaran kehangatan dari kasih sayang mereka. Gue nggak sebejat Michael yang cuma demen boobs doang, gue lebih mengerti perasaan mereka karena mereka bagian dari kesuksesan 5SOS.

"Excuse me?" Gue mengetok sebelum memasuki ruangan yang sepertinya sepi. Yang kedengeran dari situ cuma genjrengan senar gitar dan lampu remang-remang yang membuat penglihatan gue tertuju kepada pemain gitar tersebut.

"Luke?" Sapanya lalu beranjak dari soffa. "What are you doing."

"I'm just looking for something interesting,"Gue mengamati seluruh ruangan, ternyata memang benar kalau Harrel orangnya lekat banget sama bahasa inggris. "What are you doing, Harrel?"

"What am i doing? i'm a part of the band here." Ia tersenyum sambil mengangkat bahunya.

"Oh yeah, of course. You are a singer."

Setelah itu Harrel mengajakku masuk kedalam dan duduk disofa bersamanya. Ia terlihat canggung karena kami hanya berdua diruangan yang cukup luas ini. Ada drum, sejumlah gitar listrik dan akustik, piano, dan baju-baju kebudayaan milik sekolah yang tidak terpakai.

"You alone?" Tanya gue.

"Yea."

"Sing me a song, then."Gue berusaha memancing keberaniannya.

Harrel menghela nafasnya dalam kesunyian. "You know, Luke. I'm a lil' bit nervous. I can't believe you're sitting next to me."

Gue bahkan baru sadar bahwa dia adalah salah satu dari 5SOSfam. "Aw, should i wait outside?"

"No, Luke." ia memegang lengan gue.

"Oh ya, Harrel. Since you're a 5SOSfam, did you knew my ex?" tanya gue iseng mengujinya.

"Aleisha?" Dan ternyata dia tau, hebat banget.

Gue pun bingung untuk sesaat, sebenernya apa manfaatnya nanya kayak ginian. Tapi lupain aja deh, dia juga udah terlanjur jawab kan.

"Hey, Harrel." Gue menatap matanya, "What does it feel? sitting next to your idol."

"Please don't say that." Ucapnya langsung, gue mengangguk aja karna nggak tega liat wajah dia yang spontan merah. Mungkin dia malu? nggak ada yang tahu. Rasanya pengen gue peluk biar dia teriak, tapi nggak enak juga berhubung ini ruangan agak gelap, juga perawakan Harrel berasa beda bagi gue. Dia nggak berasa seperti fans gue, dia lebih gue anggep sebagai temen seangkatan.

Dan daripada itu, gue lebih bersyukur karena Rasha nggak ada disekolah hari ini. Kayaknya lebih enak lagi kalau dia pindah sekolah dari sini.

"Ah, Luke. Don't you wanna say hi to Rasha?" Tanya Harrel sambil menunjukkan pandangannya ke Rasha yang jelas-jelas terkapar lemah dibawah jendela.

Idiot emang.

Ruang studio malah dipake tidur.

Laporin ah, biar di d.o.

"No, thanks. i'll catch you later." Ucap gue selagi membuka pintu, lalu meninggalkannya bersama gitar dipangkuannya, dan seonggok jin tidur.

Maybe i can teach her some chord sometimes.

I just wanted to know her more.

-

Keesokan harinya, gue melamar sebagai anggota agar bisa memanfaatkan fasilitas studio musik ini yang tentu saja disambut Harrel dengan tangan terbuka.

Baru sehari join, Calum, Ashton, dan Michael udah tiba-tiba nongol juga di studio ini. Padahal gue daftar diem-diem.

That's why i hate this band so much.

___________________________

Entah kenapa gue lebih suka manggil kampus sama sekolah dengan sebutan yg sama, kenapa? karena sama-sama menuntut ilmu lol.

Yo, votmens guys🙌🙌🙌🙌

Fool • l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang