CERITA yang akan kuungkapkan ini bermula di tahun 1887, tahun yang cukup sibuk bagi Holmes dan diriku sendiri. Untuk lebih tepat, tahun itu adalah tahun yang sama dengan saat Holmes menyelesaikan kasus Organisasi Pengemis Amatir, yang mengadakan pertemuan mereka dalam ruang rahasia berperabot mewah di bawah tanah gudang perabotan. Kasus khusus ini tampaknya merupakan puncak apa yang kusebut tahun yang mengasyikkan.
Saat itu akhir Oktober dan angin equinox bertiup dengan kekuatan luar biasa. Sepanjang hari angin menderu dan hujan memukul-mukul jendela tempat tinggal kami di Baker Street. Saat itu sekitar tengah malam, sebaik yang kuingat, waktu badai menjadi lebih keras, dan angin di cerobong asap menangis seperti anak kecil. Satu-satunya penghibur kami datang dari kehangatan perapian dan rumah kami yang nyaman. Kami sangat terkejut, ketika bel pintu berbunyi, dan, karena tak ingin mengganggu Mrs. Hudson, aku mengantar pengunjung tengah malam kami masuk dan ia segera berdiri di depan kami. Ia pria berusia sekitar empat puluh lima tahun, berwajah pucat, dan gemetar karena, aku merasa cukup yakin, tak hanya dari dinginnya badai, tapi dari ketakutan dalam dirinya yang tertulis di wajahnya, seperti pria yang dibebani oleh kecemasan besar. Namun waktu ia berbicara, suaranya bernada bisnis, dan hampir agresif.
"Saya datang minta nasihat Anda, Mr. Holmes."
"Itu bisa dengan mudah diperoleh," kata teman saya yang terkenal. "Dan bantuan," kata pria itu meneruskan.
"Itu tak selalu sedemikian mudah. Bantu tuan ini dengan jaketnya, maukah kau, Watson?"
Aku melakukannya dan menawarkan tempat duduk pada pria itu yang dengan gembira diterimanya. Aku meneruskan pengamatanku saat ia meneruskan.
"Aku sudah mendengar tentang Anda, Mr. Holmes, dari Mayor Prendergast. Ia berkata Anda dapat memecahkan segala masalah."
"Saya khawatir ia berbicara terlalu banyak," jawab Holmes, menyalakan pipanya. "Ia juga berkata Anda tak pernah dikalahkan dalam penyelidikan kejahatan."
"Saya sudah dikalahkan empat kali, sir. Tiga kali oleh pria dan sekali oleh wanita. Tapi tolong perkenalkan diri Anda. Teman saya ini adalah Watson, Dr. Watson. Saya yakinkan Anda ia dapat
dipercaya dengan segala permasalahan rahasia. Sekarang, silakan melanjutkan." "Nama saya Lovelace. Edmund Lovelace."
"Dan apa, tolong, yang membawa Anda menemui saya di tengah malam seperti ini, Mr.
Lovelace?"
"Saya berada dalam masalah mengerikan, Mr. Holmes. Anda tak tahu apa pun tentang saya, tapi bila Anda mau menerima kasus saya, Anda dapat menyelamatkan empat nyawa."
"Saya tak akan mengatakan apa pun sebelum saya tahu tentang Anda, sir," sela Holmes, "walaupun benar saya tahu sedikit dari fakta yang jelas bahwa Anda belum menikah, memelihara anjing dan Anda sangat terbenam dalam bisnis Anda yang kuanggap pasti suatu bentuk asuransi."
"Apa ini?" tanya Mr. Lovelace benar-benar terkejut.
"Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi aku bertaruh teman saya benar, bukan, Mr. Lovelace?" kataku dengan sedikit geli.
"Tepat. Tapi aku sama sekali tak tahu bagaimana ia mengetahuinya."
Holmes tersenyum dan bersandar pada kursinya, menghisap dalam-dalam pipanya.
"Itu aplikasi praktis logika, sir. Tas kerja yang Anda bawa pertama-tama mengindikasikan seorang pengacara atau seorang profesional lain, tapi sikap bisnis Anda yang cekatan membantah pemikiran itu. Seorang broker asuransi yang harus mengunjungi kliennya pada jam-jam di luar jam kerja adalah orang yang paling sesuai dengan kombinasi sikap dan tas kerja itu di tengah malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sherlock Holmes Series
Mystery / ThrillerKumpulan cerita sherlock holmes yang mungkin belum terbaca