5.3 Petualangan Pria Paris ( Part 2 )

2.1K 120 8
                                    

T I G A

"Anda gila," kata petugas itu, melepaskan dirinya dari cengkeraman Holmes. "Anda membahayakan nyawa Presiden dengan tuduhan gila Anda."

Inspektur Girac kembali ke ruang makan dan menatap petugas itu, seakan mencoba menentukan siapa orang itu. Ia menggelengkan kepala, bingung. "Kau tampak seperti Edward Ronet, tetapi . . ." Petugas itu tertawa. Ia tinggi dan tampan, dengan mata coklat lembut, alis rapi, dan mulut halus.

Rambutnya berupa ikal-ikal pirang yang mengintip dari bawah topi polisinya. "Saya memang Edward Ronet. Saya sudah bekerja pada Anda, sir, sepanjang hidup saya, seperti juga ayah saya sebelum saya." Holmes melepaskan topinya sendiri, kemudian mengelupas sebuah wig ikal panjang gelap.

"Anda bukan satu-satunya ahli menyamar di ruangan ini," katanya, dengan senyum kecil. "Terima nasib Anda, Huret. Omong kosongmu terbongkar."

Temanku melirik Inspektur. "Ada masalah dengan Apache jalanan di luar."

"Mereka tak ada apa-apanya," kata Girac, mengangkat bahu. "Hanya gangguan kecil."

"Seperti yang kukira," kata Holmes, "penjahat kelas pekerja seperti itu tak menimbulkan ancaman pada keselamatan Monsieur Casimir-Perier. Mereka tak mengejar apa pun selain kegaduhan yang menyenangkan. Sebuah bagian kecil tetapi penting dalam rencana Huret."

Inspektur Girac menatap petugas palsu itu. "Samaran sempurna, tetapi tak cukup baik. Ronet punya bekas luka kecil di bawah mata kirinya. Anda, sir, tak punya."

Girac memberi isyarat pada orang-orangnya. "Kawal Presiden dan Duta Besar ke kereta kuda mereka. Mereka sudah terlambat tiba di Kedutaan. Jaga dengan ketat, meskipun saya rasa tak ada lagi yang perlu dikhawatirkan."

Girac mengembalikan tatapannya pada Huret. "Bawa yang satu ini ke penjara. Kurung dia dalam sel tunggal, dan jaga baik-baik. Saya sudah menunggu lama sekali untuk bertemu dengan Monsieur Huret. Ada banyak hal yang harus kami diskusikan. Saya yakin pembicaraan kami akan sangat menarik. Tetapi, sebelum kami berbicara, secara pribadi saya ingin memberi tahu koran-koran bahwa ia takkan bisa lagi menulis surat pada mereka."

"Membuallah sepuasmu," geram Huret, saat polisi membawanya pergi. "Itu tak jadi masalah. Kau tak punya bukti. Aku punya teman-teman berkuasa. Kau takkan pernah melihatku di pengadilan."

Wajah Holmes suram saat para polisi menyeret Huret dari ruang makan. "Ia orang yang sangat berbahaya, Girac. Bagi banyak orang."

"Saya akan memastikan bahwa ia dijaga siang malam, Mr. Holmes," kata Inspektur. Ruangan itu sudah menjadi kosong dan kami berdiri sendirian di tengah-tengah. "Presiden, saya yakin, akan ingin berterima kasih pada Anda secara pribadi karena telah menyelamatkan nyawanya. Hasil penyidikan yang cemerlang."

Holmes melambaikan tangan di udara, seakan menolak pujian itu. "Mendasar, Girac. Surat-surat Huret pada koran langsung menimbulkan kecurigaan saya. Tak ada penjahat sejati yang

menyombongkan kejahatannya tanpa alasan. Yang terbaik adalah merahasiakan kejahatan mereka. Karena Huret tak pernah lalai menulis tentang setiap pembunuhan, saya merasa komunikasi itu punya suatu tujuan. Benang merah di antara mereka adalah ia menyebutkan suatu toast sampanye untuk korbannya. Karena itu saya berpikir bahwa Huret mencoba menetapkan statusnya sebagai orang yang suka bersenang-senang."

"Koran-koran menamakan dirinya sebagai Pembunuh Jalanan, Holmes," aku berkata. "Jadi ia berhasil meyakinkan mereka tentang kemashyurannya."

"Tepat, Watson. Dan gentleman mana yang pernah membungkuk begitu rendah sehingga dikaitkan dengan kelas pekerja? Jelas bukan seorang kelas pengangguran."

Sherlock Holmes SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang