"Ia pasti orang yang nyenyak tidurnya," kataku. "Tapi ia bukan orang seperti itu," kata Randolph, ia sangat mudah terbangun.
Kali ini Randolph mengetuk dengan sangat keras pintu itu, dan masih tak ada jawaban. Aku memandang Holmes yang matanya menyipit, raut keingintahuan tampak di wajahnya.
"Ayo, kita masuk," katanya, membuka pintu. "Nyalakan korek api, maukah kau, Watson?"
Itu kulakukan, tapi cahaya korek api terlalu redup untuk melihat apa pun kecuali sosok di atas ranjang.
"Lampu gas berada di kepala ranjangnya, Dr. Watson," kata Alice.
Aku bergerak maju hingga aku dapat melihat lampu gas itu dengan jelas, lampu itu kunyalakan dan bergerak mundur saat cahaya memenuhi ruangan.
"Mengapa ia berbaring di atas penutup ranjang," kata Randolph muda. "Ia pasti . . . ada darah di bantal!"
"Ya Tuhan, Holmes!" teriakku. "Bagian belakang tengkoraknya hancur! Ia sudah dibunuh!" Alice Harley mundur, ketakutan dan gemetar. Randolph cepat-cepat menenangkannya saat
Holmes memeriksa tubuh itu.
"Ya, terbunuh, Watson, tapi bukan oleh pukulan di kepalanya. Lihat di atas meja di sebelah ranjangnya," katanya.
"Sebuah alat suntik hipodermis dan wadah yang pecah!"
"Ya, wadah yang pecah," kata Holmes, mengangkat hidungnya, dengan bau tajam almond
pahit!
"Setan malang," kata Randolph. "Walaupun saya takkan berpura-pura saya menyukainya, tapi
sungguh cara yang mengerikan untuk mati."
"'Mereka semua yang mengangkat pedang, akan meninggal oleh pedang itu', begitulah yang dikatakan para penulis, Mr. Lovelace. Kecurigaan akan pembunuhan telah membuat pembunuhan terjadi. Yah, sudah terlambat untuk mencegahnya. Pekerjaan kita sekarang adalah menemukan pembunuhnya dan memastikan ia dibawa ke pengadilan!"
Alice Harley dan Edmund Lovelace ingin segera memanggil polisi, tapi Holmes melarang mereka untuk memberinya kesempatan memeriksa tempat kejadian kejahatan dengan hati-hati sebelum polisi dipanggil. Dengan enggan anggota rumah tangga itu menyetujui permohonan Holmes. Dan
dengan demikian, beberapa menit sebelum pukul 01.00 dinihari Oktober itu, dengan seluruh anggota keluarga kembali ke ruang duduk, Holmes dan aku berdiri sendirian di kamar kematian.
"Watson, nyalakan gas itu lebih besar sedikit dan periksa mayat itu."
Waktu aku melakukannya, Holmes melakukan penelitian yang metodis dan sangat teliti pada segala yang ada dalam ruangan. Ketika aku selesai memeriksa Gerald Lovelace, aku berdiri mengawasinya, seperti yang telah kulakukan banyak kali sebelumnya, terus-menerus terheran-heran oleh metode Holmes waktu ia memungut sepotong informasi di sini dan sepotong di sana dari semua yang dapat dipantaunya.
"Kau tahu, Holmes," aku tidak bisa tidak berkata, "kurasa kau harus memanggil polisi saat ini
juga."
"Dalam kasus seperti ini, Watson, aku lebih senang menjadi polisiku sendiri. Ketika aku sudah
memasang jaring laba-laba, mereka akan menangkap lalat, tapi tidak sebelumnya. Apa hasil pemeriksaan medismu, teman lama?"
"Dari apa yang kutahu, ia pertama-tama dipukul di kepala oleh pengorek yang terletak di lantai itu, kemudian seluruh isi botol sianida diinjeksikan masuk pergelangan kirinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sherlock Holmes Series
Mystery / ThrillerKumpulan cerita sherlock holmes yang mungkin belum terbaca