Jennifer masih terpaku di tempatnya.Ia masih terpesona dengan suara lelaki itu.Siapa dia ??.Tiba-tiba sebuah tangan menariknya dan membalik tubuhnya hingga menatap orang itu.
"Ada apa Kak Shendy ??" Tanya Jennifer
"Kau sedang apa ??" Tanya Shendy
"Tidak ada" Jawab Jennifer cepat
"Kau ada waktu nanti malam ?? Aku ingin mengajakmu jalan-jalan" Kata Shendy
"Jalan ?? Sepertinya menarik.Baiklah ku tunggu ya kak" Kata Jennifer
"Jam 7 malam di rumahmu.Dandan yang cantik ya" Kata Shendy sambil mencubit pipi Jennifer lalu pergi
Tak terasa pipi Jennifer memanas.Apa ini ?? Kenapa ia jadi merona di buatnya ??
***
Roberto menghentikan permainan pianonya.Senyum sedikit ia kembangkan.Ia melirik ke sampingnya dan terlihat James ada di sana.James adalah sahabat yang selalu menemani Roberto.Hari ini James menemani Roberto bermain piano tapi bukan itu saja karena ia meminta bantuan pada Roberto agar bermain piano saat ia menembak Chintya anak kelas 12.
"Hebat...Kau memang keren Roberto" Kata James
"Kau ini terlalu berlebihan" Kata Roberto
"Ahh...kau jangan merendah.Kau sebenernya sangat berbakat.Tapi sayang saja si kunyuk satu itu terlalu menguasai segala bidang" Kata James sambil mengangkat alisnya
Roberto hanya tersenyum singkat tak ingin melanjutkan pembicaraan ini.Semakin ia mendengar tentang Jennifer ia akan semakin membenci gadis itu.Gadis yang tidak tahu diri dan tidak pernah menghargai orang.
"Ohh ya Rob,Kau datang ke prom night malam minggu ini kan??" Tanya James
"Ya...pastinya kan aku harus membantumu kan ??" Kata Roberto malas
"Yayaya...Kau datang dengan siapa ??" Tanya James
"Sendiri ??" Tanya Roberto sambil terkekeh geli
"Kau tertawa ?? Seharusnya kau mencari jodoh" Kata James sambil tertawa
Jodoh ?? Roberto belum terpikir untuk mencari jodoh.Yang terpenting baginya sekarang adalah merebut posisi Jennifer.
***
Kring.....kring.....kring....
Bel yang di tunggu telah berbunyi.Itu adalah tanda para murid di izinkan meninggalkan sekolah.Seluruh murid keluar kelas dan mulai mengantri untuk fingering.Setelah selesai fingering mereka pun pulang ke rumah masing-masing.Begitu juga dengan Roberto.Ia melangkah perlahan menuju rumahnya.Rumah Roberto dari sekolah terhitung dekat hanya melewati sebuah jembatan kecil.Roberto melangkah dengan santainya.Tapi tiba-tiba matanya terbelalak ketika seorang wanita ingin menjatuhkan dirinya ke sungai.Spontan Roberto langsung berlari dan memegang tubuh gadis itu.
"Apa yang kau lakukan ??" Tanya Roberto panik
Gadis itu hanya menjawab Roberto dengan tangisan.Roberto menarik tubuh gadis itu turun dari tepi jembatan.Ia membawa gadis itu ke ujung jembatan dan duduk berdua bersama gadis itu.
"Kau ingin bunuh diri ?? Apa kau tidak tahu betapa berartinya hidup ini ??" Tanya Roberto panik
Gadis itu diam dan sejenak menatap Roberto.Tatapan itu tatapan yang menyiratkan jutaan kesedihan,jutaan air mata,jutaan penyesalan,dan jutaan kekesalan.Dari mata itu Roberto bisa melihat kalau gadis itu punya masalah yang sangatlah besar dalam hidupnya.
"Apa yang membuatmu berpikiran pendek untuk mengakhiri hidupmu ??" Tanya Roberto sekali lagi
"Terlalu berat bagiku semua masalah ini.Semua masalah yang menimpaku terlalu berat.Aku sulit untuk mengatasinya" Kata Gadis itu sambil menangis
"Ceritakan padaku mungkin aku bisa membantumu" Kata Roberto
"Aku kehilangan kedua orangtuaku setahun yang lalu.Dan aku hidup berdua dengan adikku.Mungkin aku bisa bertahan tapi adikku tidak.Adikku tidak bisa bersekolah.Aku tidak punya biaya untuk menyekolahkannya.Dan aku....malu padanya.Aku sebagai kakak masa sekolah ketika adiknya tidak sekolah.Aku malu....aku seolah-olah kakak yang egois.Kakak yang tidak mementingkan adiknya.Belum lagi omongan para tetangga yang mengatakan Orangtuaku di bunuh.Itu semua menambah daftar pertanyaan di otakku.Aku....bingung" Kata Gadis itu sambil menunduk
Walaupun gadis itu menunduk Roberto bisa mengetahui raut wajah kesedihan gadis itu.Begitu beratnya penderitaan gadis ini.
"Maaf...mungkin secara materi aku tak bisa memberi,tapi aku ingin mengutip sepatah kata dari sebuah drama.Masih banyak cara untuk menikmati hidup.Kalau kau membuat hidup ini sulit maka akan terasa sulit.Tapi kalau kau mebuat hidup ini nyaman maka akan terasa nyaman.Jadi nikmati saja hidup ini" Kata Roberto
Roberto memeluk gadis itu dengan erat.Pelukan yang hangat menjalar di tubuh gadis itu.Pelukan yang sangat....sangat gadis itu rindukan.Pelukan yang sekarang menjadi alasan mengapa ia masih hidup saat ini.
***
Hari berganti malam di penuhi bintang-bintang.Jennifer memandang bintang itu dari balkon kamarnya.Senyum pun terukir indah di bibir manisnya.Tangan Jennifer terangkat seolah-olah memegang bintang-bintang itu.
"Banyak sekali bintang di dunia ini dan aku adalah salah satu dari bintang itu.Tapi dari sekian banyak bintang yang ada hanya akan ada satu yang paling terang yaitu Bintang Kejora.Aku ingin sekali menjadi Kejora bagi semua orang yang berada di dekatku.Aku ingin membanggakan dan membahagiakan mereka semua" Kata Jennifer dalam hatinya
Jennifer tidak berlama-lama untuk menghirup udara segar.Ia pun menutup pintu balkon dan menuju tempat tidurnya.Ia menarik selimutnya dan mulai menutup matanya berharap semua impiannya jadi kenyataan.
***
Mentari pun menampakkan sinarnya menunjukkan hari mulai pagi.Setitik cahaya menembus jendela kamar gadis itu.Ia pun membuka matanya dan melirik jam wekernya menunjukkan pukul 05.30.
"Ahh sudah pagi...Lebih Baik aku segera bersiap sebelum terlambat" Kata Jennifer seraya bangun dari tidurnya
***
Roberto memberhentikkan motornya di parkiran.Motor dengan warna merah mengkilat itu ia letakkan di dekat pohon rindang.Roberto melangkahkan kaki mendekati kelasnya.Langkahnya terhenti saat gadis menyebalkan itu menghadang langkahnya saat ini.
"Ada apa ??" Tanya Roberto dingin
"Pak Richard memanggil kita" Kata Jennifer lalu pergi begitu saja
Roberto memandang Jennifer kesal dan tersenyum sinis padanya.Begitulah sikap Jennifer to the point dan tidak suka bertele-tele.Roberto masuk ke kelas dan meletakkan tasnya di meja.Ia langsung menuju kantor guru menemui Pak Richard.Di sana sudah ada Jennifer yang menunggunya.
"Maaf terlambat" Kata Roberto lalu duduk
"King of late" gumam Jennifer
Roberto mendelik kesal pada Jennifer.Kalau Pak Richard tidak ada pasti mereka sudah beradu mulut lagi.
"Sudah...sudah...Kita langsung ke intinya saja ya.Di tahun ajaran baru akan di adakan cerdas cermat nasional.Dan saya berharap kalian berdua bisa satu tim untuk mewakili sekolah kita" Kata Pak Richard
"What ?? Satu tim ??" Teriak keduanya bersamaan
"Ya...karena lomba itu harus berbentuk tim yang berisi dua orang.Saya harap kalian bisa bekerja sama dengan baik" Kata Pak Richard
Sedari tadi nada bicara Pak Richard terlihat sangat mengancam.Keduanya tak ada yang berani menentang keputusan Pak Richard.Apa yang akan terjadi nantinya ??.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Haii guys....ini hadiah buat kalian ya aku bakal ngeshare langsung 4 part pertama.Ya...sebenernya aku dah ngetik ini dari selesai UKK.Tapi terganjal kuota wkwkwk.Ya sudah...tinggalin kritik dan saran yang membangun ya guys...
Jangan lupa vote,comment,and follow.Thank you guys
I love you 😄
KAMU SEDANG MEMBACA
My Runner Up and Me ( TAMAT )
Teen FictionJennifer Margaretha siswi terpandai di SMA Bina Taruna.Ia selalu menjadi yang pertama dalam segala jenis lomba.Terlebih lagi wajahnya yang cantik jelita tidak hanya menarik di kalangan teman sekelasnya saja tetapi juga kakak dan adik kelasnya.Tapi h...