"Maaf. Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau diluar..."
Holy-shit!
Kuhempaskan tubuhku ke ranjang, melemparkan handphone dengan asal.
Kesal.
Sudah 10 kali lebih aku mencoba menghubungi nomor telepon di kartu nama itu, dan 10 kali juga suara perempuan dari operator menjawabnya.
Tanpa bangun, aku mengulurkan tangan ke nakas samping tidur, mengambil kartu nama berwarna abu-abu itu.
Satu tanganku meraih handphone, mencoba menyamakan nomor yang tertera disana dengan nomor yang sedari tadi kucoba hubungi. Sama.
Apa dia penipu? Itu bisa terjadi, kan. Tapi dari penampilannya tidak mungkin.
Aku menekan speed dial di nomor 4. Terdengar nada sambung beberapa kali sebelum sebuah suara menyapa.
"Halo?"
"Put, hari ini free?" tanyaku, merubah posisi tidur menjadi duduk disisi ranjang.
"Iya, nih. Tapi gue mau ke dokter Elsa nanti siang. Check up."
"Gitu, ya?" tanyaku samar.
"What happens, Yi? Ada masalah?"
"Hmm, gak ada. Just asking anymore."
Putri terdengar bergumam. "Jangan sungkan kalau mau minta bantuan. Gue masih jadi sahabat lo." ucapnya.
Aku tersenyum. "Calm down, Bumil. Your Onti's very well."
Kudengar Putri tertawa dari sebrang sana.
"Oh, iya." Aku teringat sesuatu. "Biasanya, laki lo ngebengkel dimana?" tanyaku padanya.
"Dimana ya? Gue juga kurang tau. Nanti gue tanya, deh. Kenapa?"
"Mau ganti oli mobil gue. Dari kemarin kayaknya mogok terus." Aku berbohong. Okay, aku tidak ingin mereka tahu mobilku rusak dan bertanya-tanya lebih siapa pelakunya.
Itu akan menjadi beban pikiran mereka nantinya, bukankah aku baik?
"Yaudah, nanti gue kirim alamatnya."
"Thanks, Put."
"Anytime, Girl."
Aku meletakkan handphone di samping tubuhku. Mataku jatuh ke kartu nama yang kutaruh dipangkuan, membaca alamat yang tertera di kartu nama tersebut. Haruskah aku kesana? Setidaknya aku harus memastikan, kalau laki-laki bernama Aldric itu bukan penipu.
Masalahnya ini tentang mobilku yang kurasa tak akan 'terselamatkan' lagi. Benar-benar memalukan membawa mobil dengan keadaan rusak seperti.... Ya, siapapun bisa lihat separah apa rusaknya.
===
Aku berjalan masuk ke sebuah gedung tinggi pencakar langit, menghentikan langkah untuk memastikan bahwa yang alamat yang kudatangi ini adalah benar.
Langkahku semakin mendekati lobby ketika seorang perempuan dibelakang meja resepsionis tersenyum padaku. Mungkin dia melihat raut wajahku yang kelihatan bingung.
"Ada yang bisa dibantu, Mbak?" tanyanya padaku.
Aku mendekat, menunjukkan kartu nama yang kupegang. "Saya mau nanya, ini identitasnya benar?" tanyaku.
Mbak resepsionis itu tersenyum sambil mengangguk. "Iya, benar. Pak Aldric memang Manager disini. Mbak mau ketemu? Atau sudah membuat janji sebelumnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake On Rope
Любовные романыSeseorang pasti memiliki ikatan tali masing-masing. Entah kapan tali itu akan mengikat, yang pasti keduanya akan saling cocok. Tidak denganku, tali-ku salah. Hingga menjadi tali kekang. [21+] nb: karena pemberitahuan wattpad (mulai dr tanggal 19 Sep...