"Mbak, aku udah bisa pulang?"
Perempuan yang lebih tua 2 tahun dariku itu menoleh, tersenyum dan mengangguk menjawab pertanyaanku.
"Thanks, Mbak. Aku duluan."
"See you, Honey."
Aku mengambil tasku di sofa, keluar dari ruang tata rias. Langkahku menuju ke lift yang terletak di ujung lorong kanan dari ruang tata rias. Aku menekan tombol ke bawah, lalu menunggunya sampai pintu itu terbuka.
Aku masuk kedalam lift yang kosong. Sedikit horror sebenarnya. Apalagi aku pernah mendengar dari teman-temanku yang mengatakan bahwa ia bertemu dengan seseorang berpakaian perawat. Padahal jelas, gedung ini bukan rumah sakit.
Nafasku berhembus kasar begitu melihat pintu lift terbuka, menunjukkan area basement. Aku menghampiri mobil rengsek milikku. Hampir sebulan, mobilku tak kunjung 'sembuh'. Miris.
Mobilku keluar dari area gedung yang bertuliskan Ariasa' Gency. Siang ini aku berencana ke kantor Aldric, memastikan Aldric sedang sibuk atau tidak. Aku perlu mengingatkannya untuk pergantian rugi mobilku dan dia.
Aku mau masalah ini cepat selesai, dan tidak berhubungan lagi dengan Aldric sialan itu.
===
"Mbak, Aldric Mahaga nya ada?" tanyaku pada resepsionis yang sebelumnya kutemui juga. Namun kali ini berbeda orang.
"Sebentar, ya, Mbak."
Aku mengangguk.
Perempuan itu menghubungi seseorang dari tablephone disampingnya. Aku menunggu beberapa saat, dan perempuan itu kembali menghadapku.
"Pak Aldric sedang rapat di atas. Mbak, udah buat janji dengan Pak Aldric? Biar saya antarkan ke ruangannya."
Aku diam sebentar. Jangan kan buat janji, bertelefon dengannya juga masih sekali.
"Belum..."
"Mbak, mau buat janji terlebih dahulu? Mungkin besok Mbak bisa kesini lagi."
Aku menggeleng sambil tersenyum. "Gak usah. Kalau gitu, makasih, Mbak."
Perempuan itu mengangguk. Aku meninggalkan meja resepsionis, berjalan menuju pintu keluar kantor.
Otakku mulai bergelut, antara ingin menghubungi Aldric lagi atau tidak sama sekali.
Aku mengambil handphone ku yang berbunyi di dalam tas. Kemudian, terkejut melihat nomor penelepon yang tak ada nama namun kukenal.
Aldric.
"Halo?"
"Bisa kita ketemu hari ini?"
Kuhentikan langkah didepan gedung kantor Aldric. "Harus hari ini? Emang kamu lagi gak sibuk?" tanyaku, lebih tepatnya menyindir.
"Jika kamu mau. Pekerjaan saya juga sudah selesai." jawabnya.
"Aku lagi sibuk hari ini. Lain kali aja." Aku menggigit bibirku, menahan untuk tidak memancing perhatian karyawan sini yang sedang melewatiku. "Tapi kalau lain kali kamu sibuk lagi, lebih baik kamu gak usah ganti rugi mobilku. Aku masih sanggup nanggungnya sendiri." sambungku dengan ketus.
Aldric diam sebentar, mungkin mencerna kata-kata amarahku. "Kamu lagi dimana?"
"Aku lagi dimana itu bukan urusan kamu."
"Saya akan menyuruh bawahan saya untuk bawa mobil kamu. Jadi setelahnya, saya hanya tinggal mengembalikan." jelasnya
Aku mengernyit. "Maaf, aku gak bisa menitipkan mobilku ke sembarang orang, apalagi yang tak kukenal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake On Rope
RomanceSeseorang pasti memiliki ikatan tali masing-masing. Entah kapan tali itu akan mengikat, yang pasti keduanya akan saling cocok. Tidak denganku, tali-ku salah. Hingga menjadi tali kekang. [21+] nb: karena pemberitahuan wattpad (mulai dr tanggal 19 Sep...