Victoria memandang pantulan tubuh nya dicermin yang sedang memakai baju T-shirt berwarna putih, celana jins berwarna biru pudar, sepatu converse, serta kemeja yang dilintingkan disekitar pinggul nya dan juga jam tangan warna hitam. Penampilan nya seperti remaja yang sedang hang out.
Ia mengoles nya sedikit make up untuk menutupi wajah nya yang pudar dan memakai soft fles berwarna biru seperti mata asli nya.
Setelah itu ia mengambil tas, ia keluar dari kamar tamu dan berjalan keluar rumah."Vic, mau kemana kamu?". Tanya seseorang membuat Victoria menoleh kesuara itu.
"Mau jalan sama Exel, mau reflesing, kan besok hari Sabtu". Jawab Victoria mencoba tersenyum tulus dan lebar.
"Seperti nge-date dong?". Tanya Vino lagi yang sedang mengusap kepala Tera yang tertidur lelap didada nya yang bidang.
"Emm.... Maybe". Jawab Victoria mencoba melihat reaksi Vino cemburu atau tidak. Tapi itu malah membuat luka dihati nya.
"Yaudah... Have fun ya". Kata Vino mengalihkan pandangan ke television yang menapilkan acara berita malam ini.
"Pergi dulu".
"Hati-hati".
Victoria keluar dari rumah nya dan Vino, ia melihat mobil Exel bertengger didepan rumah nya dan Vino, Victoria memasuki nya disambut dengan senyuman dan sapaan ramah dari Exel.
"Hai princess".
"Hai juga prince".
"Wow! Penampilan nya kayak remaja nih ya. Kita kayak nge-date ya?".
"Kalau memang mengarti kan seperti nge-date yaudah kita nge-date aja".
Wajah Exel langsung cerah dan langsung menyalakan mesin mobil nya, Victoria melihat penampilan Exel yany sangat tampan. Kemeja yang tidak dikancing menapilkan T-shit berwarna hitam, jins berwarna coklat muda tetapi agak pudar, jam tangan coklat bertengger di tangan Exel, serta sepatu converse.
"Hari ini ganteng banget".
"Ya iyalah... Baru nyadar kalau aku ganteng?".
"Iya.. Hehe..."
"Oya, kamu udah ijin sama Vino". Ujar Exel tiba-tiba.
"Udah, seperti biasa dia membawa Tera". Jawab Victoria bernada lemas.
"Kamu seperti cemburu? Kamu mulai mencintai dia?". Tanya Exel, tangan nya yang mulai mencekram stir mobil.
"Gak lah.. Aku hanya kecewa aja". Jawab Victoria dengan gugup
'Ya aku udah mencintai nya dari pertama Exel. Dulu memang aku mencintai mu tapi aku tidak ingin merusak persahabatan kita dan aku mulai berpaling ke Vino ternyata Vino membuat ku sakit lagi...'
"Oh ya Xel, kamu memang belum dapatin data Vino?".
"Belum. Susah banget dia seperti memang merahasia kan nya".
Pov Victoria
Jawaban dari Exel hanya ku jawab dengan angguk-an dan melihat jalan yang ramai padat, pikiran berkeliar ke mana-mana.
Aku nge-date karna aku ingin melupakan sejenak tentang Vino, dan aku ingin dia mencemburu terhadap ku tapi dia tidak merasakan cemburu. Sakit... Perih...
Mobil Exel berhenti di karnval yang hanya dibuka 1 tahun sekali. Dan kau tau ekspresi ku kayak gimana? Terkejut!! Pasti nya.
"Oh my god! Xel, aku baru inget ada karnval Wonderfull untung aja kamu bawa kesini kalau gak. Aku nyesel banget udah kelewatin karnval ini". Ujar ku dengan semangat sambil menempelkan wajah ku dikaca mobil Exel.
Mobil Exel berjalan kearah parkiran, lalu aku dan Exel jalan bergandengan tangan menuju karnal yang isi nya dengan wahana mainan dan makanan-makanan yang membuat lemak mengumpul.
Menginggatkan ku masa kecil yang belum tau itu apa lemak dan kita makan dengan banyak."Xel, aku mau itu". Tunjuk ke apel yang diselimuti oleh caramel beku.
"Apapun yang kamu mau princess akan ku turuti, kalau kamu minta karnaval ini pun aku beliin". Ujar Exel sombong, aku pura-pura muntah mendengar penunturan nya.
"Dasar! Yaudah yuk". Exel menarik ku ke stand penjual itu, aku membeli satu untuku ku dan Exel, kenapa aku membeli satu? Karna makan ini harus 2 orang supaya cepet abis soalnya ini tuh keras banget.
Aku menjilat karamel dan aku menyuap ke mulut Exel, Exel dengan senang hati menerima nya. Tiba-tiba tangan Exel mengenggam tangan ku ala-ala kekasih.
Aku menenggok kearah nya ia hanya tersenyum manis membuat ku meleleh seketika."Xel, aku mau naik roller coster itu". Tunjuk ku ke wahana roller coster yang paling tinggi se negara ini.
Exel mengadahkan kepalanya melihat tinggi roller coster itu.
"What the f****"."Omongan nya dijaga Exel". Ucap ku aku menyentil pelan bibir merah Exel.
"Aw...". Ringgis Exel ia menggusap bibir nya lembut membuat ku ingin mengecup nya. Aihh.... Kok aku mesum gini ya?
Setelah membujuk Exel, ahkir nya ia menaiki nya dengan muka pucat nya. Aku ingin ketawa tapi takut ia gengsi.
Kereta roller coster memulai menaiki puncak nya dan...
"Aaaaaaa"."Aaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!".
Teriak para pengunjung dan aku ketika kereta roller coster menuruni puncak nya. Exel jangan ditanya dia teriak yang paling kenceng.
Setelah habis permainan nya, dia langsung menuju tong sampah nya muntah aku meminjat tengkuk nya dengan rasa bersalah."Xel... Maaf ya". Ucap ku pelan yang hanya dijawab anggukan.
Exel berjalan ke air minum yang di sedia kan dalam bentuk emm... Seperti keran-keran gitu.
Setelah meminum air itu, ia berjalan kearah ku dan mengusap pelan pipir ku."Aku gapapa princess...".
Tiba-tiba aku merasa bibir ku ada benda kenyal yang menempel
Sebelum seseorang mendorong menjauh dari nya.
"Bukankah tidak baik mencium milik orang lain dengan sembarang Mr. Marlino yang terhormat".
Aku menenggok kearah suara bariton itu dan aku sangat terkejut melihat mimik mukanya.'Oh my godd!! Tuhan hari ini benar-benar hari yang tak terduga!!'.
***
Hai... I'm come back semoga chapter ini bisa membuat readers yang kata nya 'Thor, buat pemeran tambahan gitu buat bisa cemburuin ...' itu udah aku buat jadi vote and comment ya! Soal request nya sudah ku bayar.Next 👉
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract
RomanceWarning! : 18+ And This Story Anti Mainstream! Coba saja cerita cinta bisa di Restart... Aku tidak akan menyia-menyiakan mu.-Mr.V Aku tidak akan menggangu hidup mu lagi terlepas dari Kontrak ini! -. Ms.V