Aku menggetuk-ngetuk pena yang berada genggaman tangan ku ke meja perpustakaan sekolah, yang membuat keheningan menjadi sedikit ada suara nya. Kenapa aku diperpustakaan? Akan ku jawab, karna aku ingin mendapat beasiswa di universitas ternama di negara ini.
Aku menatap soal yang berada di depan ku ini, soal fisika dan soal matematik yang membuat ku betah disini selama 2 jam. Soal nya lagi free class jadi ke sini aja, ngapain buang-buang waktu cuma buat main-main. Hahaha... sok pinter banget aku ya.
Cklek
Pintu perpustakaan terbuka menandakan ada seseorang yang masuk. Aku mengalih kan pandangan ke orang tersebut ternyata adik kelas. Adik kelas itu ternyata menghampiri ku.
"Kak, dipanggil sama kakak kelas inisial nya VAB". Bisik adik kelas itu ke telinga ku, yang membuat ku mengerut kening ku.
Aku menatap nya dengan penuh tanda tanya.
"Ha?".
Hanya 2 kata yang keluar dari mulut ku.
"Pokok nya kakak dipanggil sama itu orang, ke ruang olahraga. Aku gak bisa ngasih tau nama nya, maaf ya. Permisi".
Adik kelas itu langsung pergi seperti ketakutaan. Entah dari mamna dorongan suoya aku ke sana. Aku merapihkan buku-buku yang berserakan diatas meja sehabis itu aku bnagkit dari duduk ku dan berlari menuju ruang olahraga.
Sesampai disana aku mendengar bunyi bola basket seperti sedang dipantulkan. Aku mendorong pintu itu dengan pelan dan ragu. Dan aku mendapat kan punggung pria yang sedang berbungkuk sambil mengatur nafas yang berderu sangat cepat. Aku melangkahkan kaki ku ke pria tersebut dan mencolek punggung nya dengan pelan.
Dia menoleh ke hadapan ku dan ternyata pria itu orang yang kemarin pagi yang membuat kinerja otak ku kacau dan membuat irama jantung ku berdetak sangat cepat. Dia memperhatikan ku dengan sangat amat intes dan membuat wajah ku memerah seketika. Dia tersenyum kearah ku membuat ku deru nafas ku berhenti seketika.
"Hai Vic, maaf ya nunggu lama". Kata dia dengan senyuman terukir diwajah tampan nya.
Suara nya begitu sexy dan nge-bass.
Dia menenggakan tubuh nya yang membuat tinggi ku se ketiak nya. Huh... Tinggi sekali dia!
"Oh ya, pasti kamu belum tau nama ku". "Aku Vino Aldercy Bastian". Ujar nya.
Aku hanya mampu mengangguk. Dia menggengam tangan ku dan membawa ku ke suatu tempat. Ternyata tempat itu adalah atap sekolah. Mengenggam tangan ku dengan penuh kasih sayang.
'Brrr... Dingin'. Keluh ku ketik udara dingin menusuk kulit ku,
"Maaf, tadi aku lupa ngambil mantel kamu. Kamu pasti dingin?". Tanya nya.
Ya.. Iyalah dingin, gak lihat ni wajah ku sudah pucat?
Tiba-tiba ia mengecup tangan ku, membuat suhu tubuh ku panas karna sentuhan lembut dari bibir nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract
RomanceWarning! : 18+ And This Story Anti Mainstream! Coba saja cerita cinta bisa di Restart... Aku tidak akan menyia-menyiakan mu.-Mr.V Aku tidak akan menggangu hidup mu lagi terlepas dari Kontrak ini! -. Ms.V