Part 14

67 3 0
                                    

Di sambung lagi lanjutanya....?????

langsung aja gk usah betele tele

Happy reading......

**************************************************************************************

Robert menunggu Lucy di depan kamar mandi dengan cemas hasilnya.

Lucy dengan wajah sedihnya keluar dari toilet membuat kecemasan Robert bertambah, dengan gerakan pelan Lucy memberikan test pack itu kepada Robert.

Dengan cepat Robert melihat test pack itu dan melihat ada dua garis merah di sana, Robert mendongakkan wajahnya dan tanpa di sadari Lucy menerjangnya.

Robert yang masih kebingungan hanya menahan Lucy di dalam pelukannya dan mendengarkan bisikan Lucy yang membuatnya bahagia.

"I'm pregnant thank you Robert thank you"Dengan tangisan terharu sambil sesekali menciumi pipi Robert.

"No, seharusnya aku yang mengucapkan itu, kau sudah membarikan aku seorang keturunan" sambil mengusap air mata Lucy dengan tangannya.

"Sugar, are you pregnant?"adegan peluk pelukan antara Lucy dan Robert terhenti pada saat mendengar suara Andrew yang datang dari arah ruang tamu dan mereka melihat Andrew berjalan ke arah mereka.

Lucy yang melihat Andrew yang mulai melebarkan tangannya langsung berlari dan memeluk Andrew.

"Yes I'm pregnant" dengan tambah mempererat pelukannya di leher Andrew. Mendengarnya Andrew sedikit merenggangkan pelukannya dan melihat wajah Lucy yang berbinar bahagia.

"Congratulasion sugar, sebentar lagi kau akan menjadi seorang ibu dan suami mu yang pencemburu itu akan menjadi seorang ayah" ucapnya diiringi dengan nada godaan kepada Robert.

Robert mendekati mereka dan melepas pelukan antara Lucy dan Andrew dengan menarik pinggang Lucy pelan.

"Lihat baru di bilang dia sudah seperti itu" ucapnya pura pura kecewa karna Lucy sudah tidak di pelukannya.

Robert yang mendengarnya hanya pura-pura tidak mendengar" sayang ayo kita pergi kerumah sakit untuk memastikannya" dengan menggiring Lucy menjauh dari Andrew yang membuat Andrew cekikikan dan Lucy hanya geleng geleng kepala melihat tingkah suaminya yang memang beberapa hari ini protectiv dengannya.

°°°°°°°

Setelah pamit Andrew masuk kedalam mobilnya dan melajukannya sambil menelpon seseorang.
"Jack aku ingin kau memper ketat penjagaan Lulu di sekitarnya tetap dengan jarak yang di tentukan jangan sampai dia tau bahwa dia di jaga"tanpa menunggu jawaban dari sebrang Andrew langsung mematikan sambungannya dan menelpon seseorang.

"Riska kau sekarang ada di mana?"
"..........."
"Temui aku di kantor ku sekarang juga"

°°°°°°°°

Di kantornya Andrew duduk berhadapan dengan Riska yang datang ke kantornya karna panggilan Andrew.

"Ada apa kau mencariku?"tanya Riska.
"Lulu hamil"jawab Andrew to the point. Riska yang mendengarnya langsung melotot kepada Andrew tidak percaya dengan kata yang baru  di katakannya barusan.

"Lulu hamil? ini gawat jangan sampai Adrian mengetahuinya, kalo dia menetahuinya maka....."ucapan Riska terputus karna tidak sanggup memikirkan apa yang akan terjadi dengan Lulu kedepannya.

"Maka kehidupannya akan hancur bahkan lebih mengerihkan dari Farah" pemikiran Riska langsung buyar mendengar suara Andrew yang serak menahan tangis.

Hal lumrah bagi Riska bila Andrew akan menangis memikirkan nasib wanita yang sudah di anggapnya adiknya sendiri itu dan seberapa dekatnya mereka dulu yang membuat banyak yang berfikir bahwa mereka kembar dampit tidak identik.

Riska langsung duduk di sebelah Andrew dan memeluknya " Menangislah kak" dengan mengelus kepalanya lembut.

Mendengar ucapan Riska, Andrew langsung luruh dari pertahanannya dan menangis tersedu sedu di pelukan adiknya.  Tanpa sadar Riska meneteskan air matanya karna tidak tahan mendengar tangisan kakaknya yang pilu sarat akan keputus asaan.

"Ingatlah kak pertempuran ini masih lama dan masih ada kemungkinan selamat bila kita bekerja sama"ucapnya mengingatkan Andrew bahwa dia tidak sendiri.

Di luar, tepatnya di depan pintu Andi mengepalkan tangannya mendengar apa yang di katakan Andrew tadi. Dengan cepat Andi keluar dari gedung itu dan mengirim pesan kepada teman-temannya.

Andi h: sos

Di bukanya pintu mobil dan di pacunya dengan cepat mobilnya ke suatu tempat.

Di lain tempat Chandra yang sedang mengikuti Lulu dari jarak jauh di dalam rumah sakit tertegun dengan hal yang di lihatnya.

"Lulu ke dokter kandungan?". Pada saat Chandra ingin mendekat getaran dari saku celanany mengintrupsinya untuk berhenti dan merasa dugaannya tidak enak bertambah parah melihat pesan Line yang di berikan Andi.

"SHIT!! ini pasti ada kaitannya dengan Lulu pergi ke dokter kandungan" Chandra langsung berbalik arah ke parkiran dan melajukan mobilnya suatu tempat.

**************************************************************************************

Untuk part ini sorry cuman bisa ngasih sedikit soalnya pikiran author lagi terpecah kali waktu ngerjainnya.

Nyokap pun kerjanya manggili saya mulu jadi yang ceritanya udah dapat cemana akhirnya hilang karna di panggil.

Supaya para readers gk bingung saya mau ngasih tau kalo Andrew itu adalah abang Riska tepatnya saudara sepupu kerabat dari ayah.

Hubungan Lulu dengan Andrew adalah teman masa kecil. Andrew itu sebelum kejadian sama Adrian bagian flasshback yang Andrew di tikam ama Adrian lalu menghilang adalah tetangga Lulu sedari kecil bahkan sebelum mereka lahir.

Untuk hungan Riska dengan Lulu mereka adalah teman satu SMA bahkan satu kelas, jadi kenapa Adrian bisa pacaran ama Riska dan Riska kenal ama Lulu itu karna mereka itu satu sekolah.

Untuk Andrew dengan Adrian mereka dulunya teman satu SMP sama Deny, Chandra, Andi pokoknya kumpulan mereka.

Di part awal ada bagian Lulu mau jumpa ama Deny dan Deny itu kakak kelas mereka, sedangkan Deny berteman dengan Adrian cs, soalnya waktu SMP Deny sempat lompat kelas jadi makanya tingkatan Deny lebih tinggi dari yang lain, untuk umur, umur mereka sama semua kecuali abangnya Robert ya!!!!.

Jadi kalo nanti ada yang nanyak hubungan Andrew-Riska-Lulu-Adrian kali udah tau ya.

See you in next part

ForbiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang